Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Kendaraan penjelajah milik Badan Antariksa Amerika (NASA), InSight Mars mungkin tidak begitu dikenal seperti penjelajah (rover) Perseverance dan Curiosity. Akan tetapi, para penjelajah itu berperan penting dalam memahami lebih banyak tentang interior Mars dan bagaimana planet ini diguncang oleh gempa.
Saat ini, para peneliti telah mengidentifikasi dua gempa terbesar yang pernah terjadi di planet merah tersebut. Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal The Seismic Record, menjelaskan bagaimana dua gempa di Mars terdeteksi dari data InSight. Gempa pertama terjadi pada 25 Agustus 2021 dan yang kedua tak lama setelahnya pada 18 September 2021.
Kedua peristiwa ini signifikan karena sejumlah alasan. Pertama, peristiwa itu adalah gempa Mars terbesar yang terdeteksi hingga saat ini. Kedua, gempa terjadi di kejauhan sisi Mars dari InSight, sementara sebagian besar gempa Mars yang terdeteksi berasal lebih dekat ke kendaraan pendarat/penjelajah, seperti dilansir dari Digital Trends, Senin (25/4).
Gempa yang terjadi pada Agustus, yang disebut S0976a, berkekuatan 4,2, SR sedangkan gempa September, disebut S1000a, berkekuatan 4,1 SR. Kekuatan itu membuat mereka lima kali lebih kuat dari gempa di Mars yang terdeteksi sebelumnya.
Gempa pertama berlangsung dalam periode khas beberapa detik, tetapi gempa kedua berlangsung lama, tercatat total 94 menit. Hal itu menjadikannya peristiwa gempa terlama yang tercatat sejauh ini. Kejadian itu juga memiliki frekuensi yang luar biasa luas, yang berarti energinya menyebar di seluruh frekuensi dari 0,1Hz hingga 5Hz.
“Tidak hanya menjadi peristiwa terbesar dan terjauh dengan margin yang cukup besar, S1000a memiliki spektrum dan durasi tidak seperti peristiwa lain yang diamati sebelumnya,” kata pemimpin peneliti Anna Horleston dalam sebuah pernyataan.
Gempa pertama sangat menarik karena ditemukan berasal dari jaringan ngarai Valles Marineris. Para peneliti sebelumnya telah memperkirakan akan ada aktivitas seismik di wilayah ini, tetapi ini pertama kalinya mereka benar-benar menemukannya di sana. Sebaliknya, sebagian besar gempa Mars yang terdeteksi hingga saat ini berasal dari wilayah Cerberus Fossae. (M-4)
Para astronom menemukan sistem Bintang Kepler-139 yang berukuran dua kali lipat Neptunus.
Sekitar 4,5 miliar tahun lalu, ketika awan gas dan debu yang menjadi bahan pembentuk matahari dan planet-planet mulai menghilang, ukuran Jupiter diperkirakan dua kali lipat dari sekarang.
Penelitian terbaru menemukan petir bisa muncul di planet ekstrasurya yang terkunci pasang surut. Tapi apakah bisa mendukung kehidupan?
Sebuah studi terbaru mengungkap bahwa Venus, planet yang selama ini dikenal sebagai dunia yang sangat tidak bersahabat, ternyata bisa jadi lebih mirip Bumi daripada yang kita bayangkan.
Saat berputar, BD 05 4868 Ab meninggalkan jejak batuan cair, mirip dengan komet berbasis lava, memberikan pandangan langka terhadap eksoplanet yang sekarat.
Sebuah perhitungan ilmiah yang mengejutkan mengungkapkan bahwa jika Bumi dapat dijual, harganya bisa mencapai angka US$5 kuadriliun
Empat satelit PUNCH berhasil menempati posisi orbit yang direncanakan di sekitar bumi untuk mendapatkan pandangan ke arah matahari.
Misi Lunar Trailblazer NASA yang bertujuan memetakan air di Bulan berakhir setelah kehilangan kontak sehari pasca peluncuran.
Dalam studi yang dipublikasikan pada 30 Juli di jurnal Science Advances, para ahli geofisika meneliti lokasi pendaratan Apollo 17 di lembah Taurus-Littrow di Bulan.
NASA mempercepat rencananya untuk membangun reaktor nuklir bertenaga 100 kilowatt di Bulan pada 2030.
Pelajari tentang Teleskop James Webb, teleskop terbesar dan terkuat yang dikembangkan NASA.
Klaim Bumi gelap total 2 Agustus 2025 terbukti hoaks. Simak fakta ilmiah, klarifikasi NASA, dan jadwal gerhana matahari yang sebenarnya terjadi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved