Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Ilmuwan Temukan Teknik yang dapat Meregenerasi Kulit tampak 30 tahun Lebih Muda

Putri Rosmalia
12/4/2022 13:16
Ilmuwan Temukan Teknik yang dapat Meregenerasi Kulit tampak 30 tahun Lebih Muda
ilustrasi: kulit wajah(unsplash.com/Lesly Juarez)

Tim ilmuwan dari Universitas Cambrigde berhasil menemukan teknik yang dapat membuat kulit manusia jadi lebih muda. Tak tanggung-tanggung, mereka bisa membuat kulit manusia memiliki kualitas dan tampilan hingga 30 tahun lebih muda dari usianya.

Dilansir dari bbc.com, Selasa, (12/4), temuan itu dipublikasikan dalam jurnal ilmiah eLife. Kepala tim peneliti Profesor Wolf Reik mengatakan teknik tersebut merupakan pengembangan dari teknologi stem cell bernama IPS yang sebelumnya pernah dicoba kembangkan oleh sekelompok peneliti dari Kyoto University pada tahun 2006.

Dijelaskan oleh Reik, teknologi tersebut dilakukan dengan menginjeksi beberapa zat tertentu pada sel kulit manusia. Pada proyek penelitiannya, Reik menggunakan sel kulit yang berusia 53 tahun.

Setelah dilakukan prosedur stem cell tersebut selama 12 hari, hasilnya mencengangkan. Sel kulit berusia 53 tahun tersebut teregenerasi hingga memiliki kualitas yang sama dengan sel kulit berusia 23 tahun.

Meski telah berhasil dalam uji cobanya di lab, Reik menjeaskan saat ini teknologi tersebut masih pada tahap awal dan belum akan diaplikasikan atau uji klinis pada manusia secara langsung. Masih dibutuhkan waktu untuk menganalisa setiap dampak atau resiko yang mungkin ditimbulkan ketika zat-zat untuk meregenerasinya disuntikkan langsung ke kulit di tubuh manusia.

“Kami selama ini sangat menantikan keberhasilan ini. Kami harap temuan ini bisa bergunan nantinya untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan kulit yang mungkin timbul akibat bertambahnya usia,” ujar Reik.

Salah satu resiko yang dikhawatirkan dapat muncul ketika teknik tersebut diaplikasikan langsung pada manusia ialah meningkatnya resiko kanker. Karena itu, penelitian lebih dalam harus lebih dulu dilakukan.

Reik mengatakan, nantinya setelah berhasil melalui tahapan uji klinis, teknologi tersebut akan diprioritaskan untuk keperluan medis. Misalnya untuk membantu memulihkan kulit yang rusak akibat luka bakar atau luka lainnya. (M-4)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto
Berita Lainnya