Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
Jika emisi gas rumah kaca terus meningkat tanpa henti, perubahan iklim akan terus terjadi dan mengakibatan berbagai macam dampak. Salah satunya adalah risiko terjadinya curah hujan ekstrem pada akhir abad ini di berbagai wilayah yang mengalami kebakaran hutan di seluruh Amerika Serikat bagian barat.
“Di banyak tempat di AS bagian barat, kami mengalami banyak bencana alam, kami juga mengalami badai hujan yang dapat menyebabkan banjir yang menghancurkan. Perubahan iklim telah diketahui memperkuat kedua hal ini” kata Samantha Stevenson dari University of California, Santa Barbara.
Dilansir dari New Scientist, Selasa (5/4), kebakaran hutan, di antaranya telah memicu berbagai bencana lainnya, karena butuh waktu bagi penutup tanah dan vegetasi untuk beregenerasi setelah peristiwa itu terjadi sehingga memicu peningkatan tanah longsor dan banjir bandang di daerah yang terbakar selama beberapa tahun terakhir.
Stevenson dan rekan-rekannya memutuskan untuk mempelajari seberapa sering kejadian curah hujan ekstrem ini dapat terjadi setelah kebakaran hutan selama beberapa dekade mendatang. Para peneliti menjalankan model iklim di Amerika Serikat bagian barat di bawah skenario pemanasan paling dahsyat, di mana emisi gas rumah kaca tidak terbatas.
Menurut para peneliti, peristiwa curah hujan yang signifikan di California akan dua kali lebih mungkin terjadi pada tahun setelah kebakaran hutan pada akhir abad seperti yang terjadi di akhir abad ke-20 di bawah skenario pemanasan ekstrim. Di Pacific Northwest, kejadian seperti itu akan delapan kali lebih mungkin terjadi.
Para ilmuwan memerkirakan kejadian curah hujan yang berlebihan akan terjadi setidaknya tiga kali dalam lima tahun setelah kebakaran hebat, akan terjadi abad ini di Colorado, Kalifornia, dan Pacific Northwest.
Meningkatnya prevalensi kejadian curah hujan ekstrem ini setelah kebakaran hutan kemungkinan besar dijelaskan oleh fakta bahwa kedua fenomena tersebut menjadi lebih umum sebagai akibat dari perubahan iklim.
“Banyak peristiwa majemuk yang sudah kita saksikan, misalnya, pada Juli 2021, tanah longsor di Glenwood Canyon, Colorado yang merusak infrastruktur parah, kita harus memperhatikan kebutuhan untuk melindungi lanskap tersebut untuk sementara waktu setelah kebakaran hutan,” kata Stevenson. (M-4)
Presiden Prabowo Subianto memimpin rapat terbatas terkait penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi akibat cuaca panas.
Menko Polkam Budi Gunawan menegaskan bahwa pemerintah akan mengambil tindakan tegas terhadap siapa pun yang dengan sengaja membuka lahan dengan cara membakar hutan.
Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Desa Suka Jadi, Kecamatan Sungai Rotan, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, terus meluas.
Sedikitnya 10 petugas pemadam dan relawan tewas saat memadamkan kebakaran di Turki.
Gakkum Kemenhut menyebut faktor kebakaran hutan atau gambut memang faktor manusia ditambah cuaca yang sangat panas.
Kebakaran hutan di Prancis mencapai pinggiran kota Marseille. Kebakarna ini menyebabkan 110 orang terluka dan 400 warga dievakuasi.
Gelombang tinggi hingga 4 meter juga masih berlangsung di perairan selatan dan ketinggian 2,5 meter di perairan Karimunjawa bagian timur.
Kondisi ini memicu merebaknya kasus batuk serta infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) pada kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan ibu hamil.
BMKG telah merilis update prakiraan cuaca hari ini, Sabtu 2 Agustus 2025, yang mencakup peringatan dini cuaca ekstrem di berbagai wilayah Indonesia.
BMKG menginformasikan potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah Indonesia pada Jumat 1 AGustus 2025
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan potensi cuaca ekstrem di berbagai wilayah Indonesia pada Kamis, 31 Juli 2025.
Waspadai gelombang tinggi di perairan selatan, terutama saat kecepatan angin di atas 15 knot cukup berisiko terhadap aktivitas pelayaran.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved