Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Para tukang kebun dan pemilik rumah disarankan mengganti pagar mereka dengan tanaman. Hal itu disampaikan Lembaga Amal Berkebun terkemuka di Inggris, Royal Horticultural Society saat memulai studi spesies mana yang terbaik untuk mengatasi krisis iklim dan polusi.
Para ilmuwan di badan amal tersebut sedang mencari infrastruktur hijau, terutama di daerah perkotaan. Salah satu contoh infrastruktur tersebut adalah menggunakan pagar tanaman untuk menandai batas antara properti dan kebun.
Sebuah tim yang dipimpin oleh ilmuwan hortikultura utama RHS, Dr Tijana Blanusa, akan menyelidiki sifat-sifat berbagai jenis tanaman pelindung dan melihat bagaimana mereka dapat melindungi ekosistem.
Pagar dari tanaman dapat mengurangi polusi dan meningkatkan kualitas udara, memperlambat aliran air hujan yang dapat membantu pengelolaan banjir, menyediakan perlindungan bagi satwa liar, dan membantu mengatur suhu melalui naungan dan pendinginan.
Blanusa berkata: “Pagar tanaman yang sederhana sering kali dapat menjadi layar alami, mereka tidak hanya menyediakan jasa lingkungan yang penting tetapi juga relatif murah, tahan lama dan hanya butuh luas tanah yang kecil.
“Mengetahui kombinasi penanaman mana yang harus dipilih untuk mendapatkan manfaat lingkungan paling banyak, dan bagaimana merawatnya secara efektif, dapat memungkinkan penyerapan yang lebih luas saat kami berusaha untuk membuktikan masa depan kota-kota kami,” kata Blanusa, seperti dilansir The Guardian, Rabu (23/3).
Badan amal tersebut akan mempelajari bagaimana spesies yang berbeda memberikan manfaat bagi lingkungan. Mereka akan melihat faktor-faktor termasuk bentuk daun, tekstur, dan struktur cabang jenis tanaman yang sebaiknya digunakan.
Menurut lembaga itu, banyak daerah memiliki pagar tanaman monokultur, artinya hanya satu spesies yang ditanam, mungkin untuk tujuan estetika. Meskipun ini adalah cara tradisional untuk menanam di taman atau daerah perkotaan, para ilmuwan khawatir hal itu dapat membuat tanaman rentan terhadap penyakit dan membatasi keanekaragaman hayati. (M-4)
PEMERINTAH Kabupaten Garut menetapkan kesiapsiagaan darurat bencana longsor dan banjir setelah beberapa hari melanda sejumlah wilayah.
BANJIR bandang melanda kawasan wisata Lembah Bajuin, Desa Sungai Bakar, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan (Kalsel) menyusul tingginya curah hujan di wilayah tersebut.
Hujan deras yang terjadi di Garut menyebabkan aliran Sungai Cimanuk meluap dan merendam 269 rumah dengan ketinggian air rata-rata setiap rumah 30 sentimeter.
hujan deras menyebabkan banjir bandang dan tanah longsor di Kampung Kiararambay, Girimukti, Kabupaten Garut menyebabkan 4 orang meninggal dunia.
BNPB mencatat 18 kejadian bencana di berbagai wilayah Indonesia dalam kurun waktu 24 jam sejak Selasa (24/6) pukul 07.00 WIB hingga Rabu (25/6) pukul 07.00 WIB.
SEKITAR 70.000 orang telah dievakuasi dan dipindahkan ke tempat yang lebih aman di tengah banjir dahsyat yang melanda Tiongkok selatan, menurut laporan media lokal, Kamis (19/6).
Program Jaksa Garda Desa mengambil tema Pemberdayaan Lahan dan Badan Usaha Milik Desa dalam rangka Swasembada Pangan yang dirangkaikan dengan penanaman bawang merah.
Kelapa bukan hanya komoditas pertanian, tetapi juga bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat.
“Artinya sayuran yang kita lakukan uji residu pestisida itu angkanya di bawah batas maksimal residu, sehingga sayuran yang dijual di pasar ibuh aman untuk dikonsumsi masyarakat,”
Penelitian terbaru menunjukkan tanaman dan pohon memiliki kemampuan untuk merespons perubahan lingkungan yang terjadi sebelum letusan gunung berapi.
Plants vs. Zombies Fusion (PVZ Fusion) adalah salah satu game yang menghadirkan pengalaman seru dan menantang dalam melawan gelombang zombie yang terus berdatangan.
Tanaman air tidak hanya penting dalam ekosistem untuk membantu menjaga kualitas air dan menyediakan habitat bagi berbagai organisme air, tetapi juga bisa memiliki nilai ekonomi
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved