Headline
Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.
Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.
Perang di Ukraina beresiko tinggi meningkatkan pemanasan global dan mempercepat laju perubahan iklim dunia. Hal itu diungkapkan oleh Sekjen PBB, António Guterres, dalam sebuah konferensi virtual yang berpusat di London, Senin, (21/3), seperti dilansir dari theguardian.com, Selasa, (22/3),
Guterres mengatakan, serangan Rusia ke Ukraina dilakukan dengan mengerahkan teknologi perang yang sangat canggih dan modern. Seluruhnya tentu saja dijalankan dengan mengandalkan bahan bakar fosil berskala besar.
Hal itu diperparah dengan dampak pascaserangan. Di antaranya kebakaran, asap, hingga partikel-partikel dari senjata seperti misil.
“Serangan itu juga berpotensi pada berbagai hal termasuk pergerakan pasokan makanan dan sumber energi global. Semuanya berimplikasi pada kegagalan pemenuhan target bangsa-bangsa dunia menekan laju perubahan iklim,” ujarnya.
Ia menjelaskan, Rusia merupakan salah satu pemasok bahan bakar gas terbesar bagi negara-negara Eropa. Dengan permasalahan yang ada saat ini pasokan gas dari Rusia juga terhambat.
Hal itu secara otomatis akan membuat negara-negara Eropa terpaksa kembali mengandalkan bahan bakar fosil lain yang lebih berdampak buruk bagi lingkungan untuk keperluan sehari-hari masyarakatnya. Seperti batu bara atau minyak bumi.
“Ini semua adalah kegilaan. Semuanya bisa berdampak pada kerusakan yang masih di skala global,” ujar Guterres.
Guterres mengatakan berharap akan segera ada titik terang untuk menyelesaikan yang terjadi di Ukraina saat ini. Ia juga berharap negara-negara di Eropa bisa membuat kebijakan yang tetap berpihak pada komitmen untuk menekan laju perubahan iklim dan menekan peningkatan suhu global tak lebih dari 1,5 derajat celcius lebih tinggi dari era pra industri pada 2030 mendatang.
INDONESIA memperkuat posisinya menuju Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060 yang ditegaskan dalam Conference of the Parties (COP26) di Glasgow, Skotlandia.
KOMUNITAS Bidara di Mbay, Kabupaten Nagekeo, Flores, NTT, melakukan kegiatan sosialisasi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim bagi para pemuda, pelajar, nelayan, petani, mahasiswa.
Pencairan gletser akibat perubahan iklim terbukti dapat memicu letusan gunung berapi yang lebih sering dan eksplosif di seluruh dunia.
Kemah pengkaderan ini juga mengangkat persoalan-persoalan lingkungan, seperti perubahan iklim yang mengakibatkan bencana alam.
"Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus menjadi vektor utama. Keberadaan dan penyebarannya yang meluas menjadikan arbovirus sebagai ancaman serius,”
Fenomena salju langka menyelimuti Gurun Atacama, wilayah terkering di dunia, menghentikan sementara aktivitas observatorium ALMA.
Mencairnya gletser memuci letusan gunung api yang lebih sering dan eksplosof, yang memperparah krisis iklim.
Penelitian terbaru mengungkap hilangnya hutan tropis menyebabkan pemanasan global berkepanjangan setelah peristiwa Great Dying 252 juta tahun lalu.
Pemanasan global akibat emisi gas rumah kaca meningkat, anggaran karbon Bumi diperkirakan akan habis dalam waktu 3 tahun ke depan.
Meski dunia menjaga pemanasan global di bawah 1,5 derajat celcius, pencairan lapisan es di dunia tetap melaju tak terkendali.
Peningkatan suhu juga sangat dipengaruhi oleh emisi gas rumah kaca (GRK), seperti karbon dioksida yang dihasilkan dari aktivitas manusia.
Penyebab Pemanasan Global: Faktor & Dampak Buruknya. Pemanasan global mengkhawatirkan? Pelajari penyebab utama, faktor pendorong, dan dampak buruknya bagi bumi. Temukan solusinya di sini!
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved