Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Perang di Ukraina Berpotensi Perparah Pemanasan Global

Putri Rosmalia
23/3/2022 06:20
Perang di Ukraina Berpotensi Perparah Pemanasan Global
Ilustrasi: Asap mengepul usai terjadi ledakan di Kyiv, Ukraina(AFP/ARIS MESSINIS )

Perang di Ukraina beresiko tinggi meningkatkan pemanasan global dan mempercepat laju perubahan iklim dunia. Hal itu diungkapkan oleh Sekjen PBB, António Guterres, dalam sebuah konferensi virtual yang berpusat di London, Senin, (21/3), seperti dilansir dari theguardian.com, Selasa, (22/3),

Guterres mengatakan, serangan Rusia ke Ukraina dilakukan dengan mengerahkan teknologi perang yang sangat canggih dan modern. Seluruhnya tentu saja dijalankan dengan mengandalkan bahan bakar fosil berskala besar.

Hal itu diperparah dengan dampak pascaserangan. Di antaranya kebakaran, asap, hingga partikel-partikel dari senjata seperti misil.

“Serangan itu juga berpotensi pada berbagai hal termasuk pergerakan pasokan makanan dan sumber energi global. Semuanya berimplikasi pada kegagalan pemenuhan target bangsa-bangsa dunia menekan laju perubahan iklim,” ujarnya.

Ia menjelaskan, Rusia merupakan salah satu pemasok bahan bakar gas terbesar bagi negara-negara Eropa. Dengan permasalahan yang ada saat ini pasokan gas dari Rusia juga terhambat.

Hal itu secara otomatis akan membuat negara-negara Eropa terpaksa kembali mengandalkan bahan bakar fosil lain yang lebih berdampak buruk bagi lingkungan untuk keperluan sehari-hari masyarakatnya. Seperti batu bara atau minyak bumi.

“Ini semua adalah kegilaan. Semuanya bisa berdampak pada kerusakan yang masih di skala global,” ujar Guterres.

Guterres mengatakan berharap akan segera ada titik terang untuk menyelesaikan yang terjadi di Ukraina saat ini. Ia juga berharap negara-negara di Eropa bisa membuat kebijakan yang tetap berpihak pada komitmen untuk menekan laju perubahan iklim dan menekan peningkatan suhu global tak lebih dari 1,5 derajat celcius lebih tinggi dari era pra industri pada 2030 mendatang.

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto
Berita Lainnya