Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PEREMPUAN memiliki kapasitas yang memadai sebagai agen perubahan. Ketua Majelis Pembinaan Kader (MPK) Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, Mami Hajaroh menyebut, perempuan sangat efektif dalam merespons perubahan, baik masalah lingkungan, sosial, ekonomi, geografis, politik, dan lainnya.
Untuk itu, Aisylyah menggelar Kemah Pengkaderan untuk memperkiat perempuan perempuan sebagai pnggerak perubahan pada 5-6 Juli 2025 di Turi, Sleman. "Tema lingkungan diangkat sebagai core dalam aktifitas ‘Aisyiyah Cadre Camp (ACC). ACC merupakan model perkaderan fungsional ‘Aisyiyah untuk menguatkan kepedulian kader ‘Aisyiyah pada lingkungan," kata dia di Kantor PP Aisyiyah.
Ia menyebut, banyak permasalahan sosial yang dibahas, mulai dari anak terlantar, korban kekerasan, hingga perdagangan manusia. Semua itu disebabkan oleh lingkungan ekomomi yang tidak mendukung terhadap Perempuan.
"Kasus-kasus tersebut juga belum mendapatkan penangan yang memadai," terang dia.
Selain itu, kemah pengkaderan ini juga mengangkat persoalan-persoalan lingkungan, seperti perubahan iklim yang mengakibatkan bencana alam. Hal itu menimbulkan permasalahan dan dampak yang kompleks dalam kehidupan.
"Perempuan seringkali berada di garis depan menghadapi dampak perubahan lingkungan sosial dan alam ini," ungkap dia.
Mereka menghadapi langsung ketidakamanan dan ketidaknyamanan fisik dan psikis dalam berbagai bentuk. Bahkan, mereka tidak jarang mengalami stres dan depresi pada sepanjang kehidupannya, seperti terkait pangan, kesehatan, sanitasi, hingga konflik domestik.
"Problem-problem ini menjadikan mereka rentan juga terhadap kekerasan berbasis gender baik di ruang nyata maupun maya," kata dia.
Namun, sayangnya, kata Mami, para kader perempuan masih belum optimal keterlibatannya dalam pengambilan keputusan dan kebijakan untuk mengatasi isu-isu tersebut. “Padahal peran mereka sangat penting untuk menciptakan solusi yang berkeadilan dan berkelanjutan," jelas dia.
Oleh karena itu, Majelis Pembinaan Kader Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah berupaya untuk meningkatkan kesadaran dan kemampuan para kader ‘Aisyiyah dalam menjaga lingkungan melalui ACC. Kegiatan yang diikuti oleh 700 orang kader dari seluruh Wilayah, Daerah, Cabang, dan Ranting ‘Aisyiyah seluruh Indonesia ini akan dilaksanakan di Jaka Garong Camp Ground, Sleman, DIY dengan tema “Aisyiyah Cadre Camp untuk Membentuk Kader Cabang Ranting yang Peduli Lingkungan.
Penguatan ideologi dan pembinaan kader menjadi aspek yang sangat penting untuk menumbuhsuburkan kepemimpinan perempuan yang berwawasan lingkungan. Mereka nantinya akan menjadi teladan dan menggerakkan perubahan. (H-2)
BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi bahwa kondisi cuaca ekstrem berupa curah hujan sangat tinggi akan terus bertahan hingga Maret-April 2025.
Empat perempuan muda tersebut yakni Yola, asal Kota Kupang, Karmelita asal Kabupaten Nagekeo, Ina, asal Kabupaten Lembata dan Helda asal Kabupaten Timor Tengah Selatan.
Di tengah krisis iklim dan krisis pangan, peran petani milenial dan pemanfaatan teknologi menjadi kunci penting bagi Indonesia dalam menjaga ketahanan pangan nasional.
Workshop pemilahan sampah diharapkan dapat mengedukasi kalangan anak anak untuk peduli lingkungan sejak dini.
Mengawali rangkaian acara menyambut ulang tahun, Swiss-Belresort Dago Heritage dan Zest Sukajadi Bandung menggelar kegiatan penanaman 141 pohon di Taman Hutan Raya, Ir. H. Djuanda, Bandung.
Konsorsium SNAPFI, merupakan tim proyek penelitian kolaboratif antara Pusat Perubahan Iklim Institut Teknologi Bandung (PPI-ITB) dengan Deutsches Institut für Wirtschaftsforschun
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved