Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Tanaman Hias dapat Kurangi Polusi Udara di Ruangan

Nike Amelia Sari
09/3/2022 07:00
Tanaman Hias dapat Kurangi Polusi Udara di Ruangan
Bunga Lili(unsplash.com/ Lan Gao)

Tanaman hias, termasuk bunga lili dan pakis, dapat mengurangi polusi udara di rumah dan kantor sebanyak 20%. Demikian temuan dari sebuah studi yang dilakukan para peneliti dari University of Birmingham, Inggris, baru-baru ini.

Dalam penelitian yang dilakukan bekerja sama dengan Royal Horticultural Society (RHS) itu, tim menguji tiga tanaman hias yakni Peace lily (Spathiphyllum wallisii), tanaman Jagung (Dracaena fragrans) dan pakis arum (Zamioculcas zamiifolia).

Setiap tanaman ditempatkan ke dalam ruang uji yang mengandung kadar NO2 yang mirip dengan kantor yang terletak di sebelah jalan yang sibuk, sebelum dipantau selama satu jam. Hasilnya mengungkapkan bahwa ketiga tanaman mampu menghilangkan sekitar setengah NO2 di dalam ruangan selama satu jam. Ini terlepas dari lingkungan, termasuk kondisi gelap dan terang, serta basah atau kering.

"Tanaman yang kami pilih semuanya sangat berbeda satu sama lain, namun semuanya menunjukkan kemampuan yang sangat mirip untuk menghilangkan NO2 dari atmosfer. Ini sangat berbeda dari cara tanaman dalam ruangan mengambil CO2 dalam penelitian kami sebelumnya, yang sangat bergantung pada faktor lingkungan seperti waktu malam atau siang hari, atau kandungan air tanah," kata Dr Christian Pfrang, yang memimpin penelitian, seperti dikutip dari dailymail.co.uk, Senin (7/3).

Tim juga menghitung bahwa di kantor kecil berventilasi buruk dengan tingkat polusi udara yang tinggi, lima tanaman hias akan mengurangi tingkat NO2 sebesar 20%. Sementara itu, di ruang yang lebih besar, efek tiga tanaman akan lebih kecil, sekitar 3,5%.

Tim mengatakan menghirup udara dengan konsentrasi NO2 yang tinggi dapat mengiritasi saluran udara pada sistem pernapasan manusia dan dapat sangat merusak bagi penderita penyakit pernapasan, seperti asma. (M-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto
Berita Lainnya