Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
INDONESIA kehilangan tokoh seni rupa yang sudah berkiprah sejak awal berdirinya Republik ini, Prof Srihadi Soedarsono. Srihandi telah berpulang kepada Sang Pencipta, Sabtu (26/2) pukul 05.15 WIB di kediamannya di Bandung, Jawa Barat.
Pelukis kelahiran 4 Desember 1931 itu dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta.
Karya-karya sketsanya di masa awal revolusi menjadi catatan sejarah secara visual bagaimana bangsa ini dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan.
Saat berusia 14 tahun pada 1945, Srihadi sudah menjadi wartawan pada Dinas Penerangan Divisi IV TNI, dengan menggambar peristiwa-peristiwa bersejarah. Seperti sketsa Perjanjian Renville di Kaliurang, peristiwa jatuhnya pesawat Dakota yang membawa obat-obatan untuk rakyat Indonesia di desa Ngoto, Yogyakarta pada 1947, peristiwa Rapat Umum Bung Tomo pada tahun yang sama dan beberapa sketsa perjuangan lainnya.
Atas jasanya itu, Pemerintah Indonesia menganugerahkan penghargaan Satyalencana Kemerdekaan pada 1958, dan Anugerah Seni pada 1973.
Selain itu beberapa penghargaan internasional diterima, antara lain dari Australian Goverment Cultural Award, The Netherlands Goverment Cultural Award, Seoul International Art Competition's Silver Award, The Japan Foundation Cultural Grant, Man of The Year dari The American Biographical Institute dan banyak lagi.
Selain sebagai pelukis, profesi pendidik juga menjadi komitmen Srihadi yang dijalaninya dengan semangat profesionalisme yang tinggi. Saat menjadi Ketua di Akademi Seni Rupa Lembaga Pendidikan Kesenian Djakarta (1974-1977), yang kemudian berubah menjadi Institut Kesenian Jakarta, Srihadi menjadi seorang pendidik yang berkomitmen untuk memajukan dunia seni rupa, khususnya seni lukis.
Srihadi turut membuat kurikulum akademik di Seni Rupa LPKD pada 1975 dengan menempatkan landasan metode nonformal dan formal menjadi acuan yang dapat dijalankan bersama. Walau saat itu menimbulkan perdebatan, Srihadi tetap meyakini hal ini dapat dijalankan berdasarkan pengalamannya, sebagai seorang otodidak dan juga formal akademik.
Sampai di masa pensiun mengajarnya pun, ia masih terus memberikan pandangan positif bagi FSRD IKJ. Srihadi selalu bersedia memberikan waktu dan kesempatan untuk berdiskusi, memberikan pemahaman tentang dunia seni lukis dalam perspektif budaya dan kebangsaan yang disampaikan dengan cara seorang akademisi.
Sekaligus memotivasi para pengajar melalui pendampingan berkelanjutan sehingga dia bisa melihat perkembangan Seni Rupa IKJ. Ia tidak pernah sungkan untuk mengkritik dan memberikan masukan yang menyangkut dunia pendidikan Seni.
Sebaliknya FSRD IKJ dengan penuh apresiasi selalu mengundangnya memberikan masukan dan tetap melibatkan dalam kapasitasnya sebagai seniman terpandang dan guru besar untuk duduk sebagai penguji tamu dalam sidang tugas akhir mahasiswa di Jurusan Seni Murni.
Kunjungan rutin tahunan yang dilakukan pengajar Program Studi Seni Murni IKJ dengan membawa mahasiswa ke studionya di Bandung untuk silaturahmi dan berdiskusi, merupakan bukti bahwa Srihadi sampai masa pensiunnya pun tetap berkomitmen sebagai seorang pendidik yang mau berbagi ilmu dan pengalamannya dalam memberi inspirasi dan motivasi mahasiswa yang terus belajar, jangan cepat menyerah, dan terus berkarya untuk mencapai hasil terbaik.
Bagi dekan FSRD IKJ, Anindyo Widito, sosok Srihadi dapat menjadi contoh tauladan baik dalam menjalankan komitmennya sebagai seorang pelukis yang terus berkreasi, bereksplorasi dalam gagasan, konsep yang diwujudkan secara visual lewat goresan warna pada lukisan-lukisannya dan juga pengajar yang dapat diajak berdiskusi berdasarkan keilmuan akademiknya.
Seniman dan pendidik, adalah dua profesi yang dijalani yang terus dijalankan Prof. Srihadi Soedarsono sampai akhir hayatnya. Selamat jalan maestro, karya-karya mu akan terus hidup dan menjadi ilmu yang berharga untuk dipelajari. (Ant/OL-8)
Sejak 2017 ANIMAKini mempertemukan para profesional animasi di industri terkemuka, seniman dan desainer pendatang baru, dan penggemar animasi.
Dalam konteks seni rupa Indonesia, kearifan lokal sebagai bagian dari tradisi nusantara masih belum banyak digali oleh seniman,
Pengabdian masyarakat merupakan panggilan dua institusi pendidikan seni Tanah Air untuk berbagi ilmu pengetahuan bersama masyarakat.
Pameran karya-karya dosen FSRD IKJ di Galeri FSRD IKJ, Jakarta, 19 Desember 2023-5 Januari 2024 bukan hanya tentang melihat karya seni.
Kecerdasan buatan (artificial intelligent) menjadi babak baru dan penting dalam peradaban manusia dan kemanusiaan.
AnimaKini 2023 mengusung tema Rebooting Creativity mengandung makna bagaimana kreativitas seniman beradaptasi terhadap tantangan AI
PEMUDA Katolik kobarkan semangat tokoh yang berkontribusi besar dalam melahirkan perjuangan menuju kemerdekaan Indonesia, Ignatius Joseph (IJ) Kasimo.
PRESIDEN Prabowo Subianto menyampaikan peran besar Nahdlatul Ulama (NU) dalam merawat dan menjaga kemerdekaan bangsa Indonesia saat pembukaan Kongres XVIII Muslimat Nahdlatul Ulama.
Masalah Palestina bukan sekadar persoalan penduduk atau sengketa geografis, tetapi perjuangan sebuah bangsa untuk mendapatkan hak-hak sah dan historis mereka.
Peringatan Hari Ibu ke-96 juga menjadi momen mengenang betapa agung dan mulianya peran perempuan dalam membangun fondasi bangsa Indonesia
Di rumah ini, Bung Karno dan Bung Hatta diamankan oleh para pemuda sebelum memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945.
Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya akan sejarah perjuangan. Para pahlawan nasional adalah individu-individu yang memberikan kontribusi besar pada kemerdekaan bangsa.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved