Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Pertama kalinya dalam sejarah eksplorasi ruang angkasa, Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) dikabarkan telah berhasil menangkap sisi malam dari Planet Venus. Pemandangan itu pertama diabadikan pada Juli 2020, akan tetapi baru dirilis untuk publik Minggu lalu.
Sisi malam planet yang juga dikenal dengan julukan Bintang Fajar itu diabadikan NASA menggunakan kamera Wide-Field Imager (WISPR), yang menempel pada wahana Parker Solar Probe. Gambar-gambar yang diperoleh kemudian digabungkan menjadi sebuah video, yang memperlihatkan permukaan dengan ciri khas seperti benua, dataran tinggi, hingga lingkaran oksigen yang mengintari atmosfer planet.
"Venus adalah benda paling terang ketiga di langit, tetapi sampai saat ini kami belum memiliki banyak informasi seperti apa permukaannya karena pandangan kami terhalang oleh atmosfer yang tebal. Sekarang akhirnya kami dapat melihat permukaannya untuk pertama kalinya dari luar angkasa," terang salah satu anggota tim WISPR, Brian Wood, seperti dilansir dari laman NASA, Selasa, (15/2).
Anggota tim WISPR lainnya, Angelos Vourlidas menjelaskan bahwa WISPR sebenarnya dirancang untuk melihat fitur samar atmosfer dan angin Matahari. Akan tetapi mereka juga memikirkan kemungkinan jarak pandang perangkat ini untuk menembus awan tebal di permukaan Venus, ketika melintasi planet terdekat kedua dari Matahari tersebut.
Namun, pada kesempatan ini WISPR ternyata tidak hanya dapat menembus awan, akan tetapi juga dapat melihat permukaan Venus secara jelas. Usai melihat pemandangan yang mencolok itu, para ilmuwan lantas memutuskan untuk menyalakan kamera itu lagi untuk keempat kalinya pada Februari 2021.
Berbeda dengan upaya yang dilakukan pada kesempatan ketiga yakni pada Juli 2021, pemotretan pada Februari 2021 juga dilakukan ketika wahana Parker berada dalam orbit yang sempurna. Pada kesempatan itu lah, WSIPR dapat menangkap cahaya malam Venus secara keseluruhan.
Gambar permukaan planet Venus terbaru itu selanjutnya diharap dapat membantu para ilmuwan, untuk mempelajari geologi permukaan, mineral, dan bagaimana evolusi planet yang juga kerap disebut kembaran Bumi tersebut. Pasalnya, hingga saat ini para ilmuwan masih bertanya-tanya, mengapa permukaan Venus sangat tidak ramah dan sementara Bumi bisa dihuni.
"Permukaan Venus, bahkan di sisi malam dapat mencapai 860 derajat. Sangat panas sehingga permukaan berbatu di Venus tampak bercahaya, seperti sepotong besi yang ditarik dari bengkel,” kata Wood. (M-2)
Dua satelit cuaca Jepang ternyata merekam data berharga tentang planet Venus selama satu dekade.
Juli 2025 menjadi salah satu bulan yang dinanti para pengamat langit karena kehadiran Venus dan Jupiter yang tampak mendekat satu sama lain di langit timur menjelang fajar.
Ilmuwan menemukan tiga asteroid besar tersembunyi di orbit Venus yang berpotensi menghantam Bumi.
Saksikan konjungsi Bulan, Saturnus, dan Venus pada 23 Mei 2025 sebelum matahari terbit. Fenomena langit ini akan terlihat jelas di arah timur dan dapat diamati dengan mata telanjang.
Para peneliti secara khusus meneliti "coronae," yaitu struktur besar oval di permukaan Venus, untuk memahami aktivitas ini. Bukti baru menunjukkan bahwa banyak coronae
Sebuah studi terbaru mengungkap bahwa Venus, planet yang selama ini dikenal sebagai dunia yang sangat tidak bersahabat, ternyata bisa jadi lebih mirip Bumi daripada yang kita bayangkan.
Saat mengamati hujan meteor Perseid, para pengamat di berbagai wilayah Amerika Serikat (AS) dikejutkan oleh penampakan spiral raksasa cahaya putih redup.
Ketika terjadi badai matahari, geomagnet, dan ionosfer dalam intensitas kecil, sedang, atau besar, salah satu dampaknya dapat menurunkan akurasi posisi GPS.
WAHANA antariksa Gaia milik Badan Antariksa Eropa, yang selama ini telah bertugas memetakan galaksi Bima Sakti, kini telah menyelesaikan fase pengamatan bintangnya.
Pendirian Asosiasi Antariksa Indonesia dilandasi visi besar untuk mendukung kemajuan industri antariksa nasional sehingga Indonesia menjadi salah satu pemain utama di dunia.
Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mengumumkan misi wahana pendarat bulan, Blue Ghost, berhasil diluncurkan dari Launch Complex 39A di Kennedy Space Center, Florida, 15 Januari 2025 lalu.
Jules Verne, penulis asal Prancis, menjadi pelopor dalam memprediksi perkembangan teknologi masa depan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved