Pertama kalinya dalam sejarah eksplorasi ruang angkasa, Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) dikabarkan telah berhasil menangkap sisi malam dari Planet Venus. Pemandangan itu pertama diabadikan pada Juli 2020, akan tetapi baru dirilis untuk publik Minggu lalu.
Sisi malam planet yang juga dikenal dengan julukan Bintang Fajar itu diabadikan NASA menggunakan kamera Wide-Field Imager (WISPR), yang menempel pada wahana Parker Solar Probe. Gambar-gambar yang diperoleh kemudian digabungkan menjadi sebuah video, yang memperlihatkan permukaan dengan ciri khas seperti benua, dataran tinggi, hingga lingkaran oksigen yang mengintari atmosfer planet.
"Venus adalah benda paling terang ketiga di langit, tetapi sampai saat ini kami belum memiliki banyak informasi seperti apa permukaannya karena pandangan kami terhalang oleh atmosfer yang tebal. Sekarang akhirnya kami dapat melihat permukaannya untuk pertama kalinya dari luar angkasa," terang salah satu anggota tim WISPR, Brian Wood, seperti dilansir dari laman NASA, Selasa, (15/2).
Anggota tim WISPR lainnya, Angelos Vourlidas menjelaskan bahwa WISPR sebenarnya dirancang untuk melihat fitur samar atmosfer dan angin Matahari. Akan tetapi mereka juga memikirkan kemungkinan jarak pandang perangkat ini untuk menembus awan tebal di permukaan Venus, ketika melintasi planet terdekat kedua dari Matahari tersebut.
Namun, pada kesempatan ini WISPR ternyata tidak hanya dapat menembus awan, akan tetapi juga dapat melihat permukaan Venus secara jelas. Usai melihat pemandangan yang mencolok itu, para ilmuwan lantas memutuskan untuk menyalakan kamera itu lagi untuk keempat kalinya pada Februari 2021.
Berbeda dengan upaya yang dilakukan pada kesempatan ketiga yakni pada Juli 2021, pemotretan pada Februari 2021 juga dilakukan ketika wahana Parker berada dalam orbit yang sempurna. Pada kesempatan itu lah, WSIPR dapat menangkap cahaya malam Venus secara keseluruhan.
Gambar permukaan planet Venus terbaru itu selanjutnya diharap dapat membantu para ilmuwan, untuk mempelajari geologi permukaan, mineral, dan bagaimana evolusi planet yang juga kerap disebut kembaran Bumi tersebut. Pasalnya, hingga saat ini para ilmuwan masih bertanya-tanya, mengapa permukaan Venus sangat tidak ramah dan sementara Bumi bisa dihuni.
"Permukaan Venus, bahkan di sisi malam dapat mencapai 860 derajat. Sangat panas sehingga permukaan berbatu di Venus tampak bercahaya, seperti sepotong besi yang ditarik dari bengkel,” kata Wood. (M-2)