Headline
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
Di antara miliaran warga dunia, warga yang bermukim di kawasan Arctic (kutub utara) menjadi salah satu yang paling merasakan dampak perubahan iklim secara langsung. Mereka menyaksikan semakin berkurangnya es, peningkatan suhu, hingga berbagai kerusakan lainnya.
Belakangan ini, perubahan iklim secara perlahan tapi pasti mulai merusak bangunan rumah dan fasilitas publik warga Arctic. Tembok rumah yang retak, jalanan bergelombang, hingga pecahnya pipa-pipa semakin sering terjadi.
Perubahan iklim disebut berkontribusi besar dalam proses kerusakan tersebut. Peningkatan suhu bumi membuat lapisan es yang padat di daratan dan perairan kutub utara mencair. Hal itu membuat lapisan permukaan tanah bergeser dan rapuh.
"Peningkatan suhu akibat pemanasan global dan kontruksi bangunan yang tak disiapkan untuk menghadapi kondisi separah ini menjadi penyebabnya," ujar Profesor Jan Hjort, peneliti perubahan iklim dari University of Oulu, Finlandia, seperti dilansir dari bbc.com, Jumat, (14/1).
Hjort mengatakan kondisi yang ada saat ini sangat mengancam keselamatan warga Arctic. Begitu juga rencana pembangunan dan infrastruktur bagi warga.
Setidaknya lima juta jiwa tinggal di sepanjang kawasan Arctic saat ini. Kawasan ini membentang melewati beberapa wilayahseperti Rusia, Amerika utara, dan Skandinavia.
Perubahan yang terjadi saat ini memiliki dampak lebih besar di Arctic dibandingkan wilayah lain di dunia. Peningkatan suhu di kawasan ini terjadi hingga dua sampai empat kali lebih cepat dibandingkan di wilayah yang lebih rendah.
Menurut studi yang dilakukan oleh Hjort dan tim peneliti dari berbagai universitas lain, dengan laju perubahan iklim yang berjalan, diperkirakan setidaknya 70% dari seluruh infrastruktur di Arctic akan mengalami kerusakan parah di tahun 2050 mendatang
Warga di kutub utara juga harus menghadapi ancaman lain akibat perubahan lain yang tak kalah serius. Di antaranya kemunculan sink hole, penurunan lahan atau longsor, hingga banjir bandang. (M-4)
Studi terbaru mengungkap populasi burung tropis turun hingga 38% sejak 1950 akibat panas ekstrem dan pemanasan global.
Studi Nature ungkap pemanasan global tingkatkan fotosintesis darat, tapi lemahkan produktivitas laut. Hal itu berdampak pada iklim dan rantai makanan global.
Komitmen terhadap pengelolaan lingkungan berkelanjutan harus ditegakkan secara konsisten demi menjawab ancaman serius akibat pemanasan global.
Riset terbaru mengungkap pemanasan global membuat ribuan meteorit tenggelam di bawah es Antartika setiap tahun.
Mencairnya gletser memuci letusan gunung api yang lebih sering dan eksplosof, yang memperparah krisis iklim.
Penelitian terbaru mengungkap hilangnya hutan tropis menyebabkan pemanasan global berkepanjangan setelah peristiwa Great Dying 252 juta tahun lalu.
Masker membantu melindungi diri dari polusi dan kuman penyebab penyakit.
Greeneration Foundation bersama EcoRanger dan Kecamatan Muara Gembong yang didukung oleh Fujitsu menyelenggarakan Merdeka Clean Up Muara Gembong
KEMENTERIAN Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) menegaskan komitmennya dalam mengatasi polusi plastik pada forum internasional.
Penyelenggaraan trail run memberi multiplier effect bagi sektor perekonomian daerah.
Karena hormon oksitosin berpengaruh terhadap produksi ASI, ibu perlu merasa nyaman, diterima, dan didukung secara emosional, terutama pada masa menyusui.
Menyusui adalah salah satu solusi alami yang ramah lingkungan, karena mengurangi ketergantungan terhadap susu formula dan juga kemasan plastik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved