Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
Di antara miliaran warga dunia, warga yang bermukim di kawasan Arctic (kutub utara) menjadi salah satu yang paling merasakan dampak perubahan iklim secara langsung. Mereka menyaksikan semakin berkurangnya es, peningkatan suhu, hingga berbagai kerusakan lainnya.
Belakangan ini, perubahan iklim secara perlahan tapi pasti mulai merusak bangunan rumah dan fasilitas publik warga Arctic. Tembok rumah yang retak, jalanan bergelombang, hingga pecahnya pipa-pipa semakin sering terjadi.
Perubahan iklim disebut berkontribusi besar dalam proses kerusakan tersebut. Peningkatan suhu bumi membuat lapisan es yang padat di daratan dan perairan kutub utara mencair. Hal itu membuat lapisan permukaan tanah bergeser dan rapuh.
"Peningkatan suhu akibat pemanasan global dan kontruksi bangunan yang tak disiapkan untuk menghadapi kondisi separah ini menjadi penyebabnya," ujar Profesor Jan Hjort, peneliti perubahan iklim dari University of Oulu, Finlandia, seperti dilansir dari bbc.com, Jumat, (14/1).
Hjort mengatakan kondisi yang ada saat ini sangat mengancam keselamatan warga Arctic. Begitu juga rencana pembangunan dan infrastruktur bagi warga.
Setidaknya lima juta jiwa tinggal di sepanjang kawasan Arctic saat ini. Kawasan ini membentang melewati beberapa wilayahseperti Rusia, Amerika utara, dan Skandinavia.
Perubahan yang terjadi saat ini memiliki dampak lebih besar di Arctic dibandingkan wilayah lain di dunia. Peningkatan suhu di kawasan ini terjadi hingga dua sampai empat kali lebih cepat dibandingkan di wilayah yang lebih rendah.
Menurut studi yang dilakukan oleh Hjort dan tim peneliti dari berbagai universitas lain, dengan laju perubahan iklim yang berjalan, diperkirakan setidaknya 70% dari seluruh infrastruktur di Arctic akan mengalami kerusakan parah di tahun 2050 mendatang
Warga di kutub utara juga harus menghadapi ancaman lain akibat perubahan lain yang tak kalah serius. Di antaranya kemunculan sink hole, penurunan lahan atau longsor, hingga banjir bandang. (M-4)
Ayom All Purpose Sunscreen Body Lotion. Produk yang berfungsi sebagai tabir surya sekaligus body lotion itu memiliki kandungan SPF 50
Sebelum pemanasan global ada pendinginan global. Telaah sebelumnya menunjukkan dunia perlahan-lahan mendingin selama setidaknya 1.000 tahun sebelum pertengahan abad ke-19.
Hasil sejarah itu kemudian digunakan untuk membuat prediksi masa depan dan mengungkapkan kemungkinan tak akan ada es laut di Arktik dalam waktu 15 tahun.
Pemerintah Indonesia telah meninggalkan jejak terkait dengan kebijakan pengelolaan sampah di Indonesia.
Apalagi, prediksi Jakarta bakal tenggelam dalam 10 tahun mendatang, turut mendapat sorotan dari pemimpin dunia, seperti Presiden AS Joe Biden.
AJANG Jakarta E-Prix ibu kota turut ambil bagian dalam upaya menghadapi perubahan iklim dengan mempromosikan kendaraan ramah lingkungan.
Data menunjukkan peningkatan signifikan dalam jumlah perempuan yang memulai bisnis selama pandemi, dengan pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kaum pria.
Seiring berkembangnya zaman, kesadaran masyarakat pun semakin meningkat atas pentingnya konsumsi buah dan sayur yang tidak hanya sehat tapi juga berkualitas baik.
Tujuan utama acara adalah untuk mendidik peserta tentang pentingnya pertanian perkotaan dalam mendukung keamanan pangan lokal.
Dokter spesialis respirologi anak konsultan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Wahyuni Indawati menyatakan bahwa kontak erat di rumah merupakan faktor risiko utama dalam penularan TBC anak
FROM this Island (FTI) jenama skincare milik aktris Maudy Ayunda meluncurkan produk perawatan bibir lllipe Plumping Lip Butter. Produk lip butter ini dari buah pohon tengkawang.
LINGKUNGAN memiliki peran penting dalam menstimulasi tumbuh kembang anak, termasuk sekolah. Oleh karena itu, sangat penting memilih sekolah untuk anak yang akan masuk taman kanak-kanak (TK)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved