Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
Di antara miliaran warga dunia, warga yang bermukim di kawasan Arctic (kutub utara) menjadi salah satu yang paling merasakan dampak perubahan iklim secara langsung. Mereka menyaksikan semakin berkurangnya es, peningkatan suhu, hingga berbagai kerusakan lainnya.
Belakangan ini, perubahan iklim secara perlahan tapi pasti mulai merusak bangunan rumah dan fasilitas publik warga Arctic. Tembok rumah yang retak, jalanan bergelombang, hingga pecahnya pipa-pipa semakin sering terjadi.
Perubahan iklim disebut berkontribusi besar dalam proses kerusakan tersebut. Peningkatan suhu bumi membuat lapisan es yang padat di daratan dan perairan kutub utara mencair. Hal itu membuat lapisan permukaan tanah bergeser dan rapuh.
"Peningkatan suhu akibat pemanasan global dan kontruksi bangunan yang tak disiapkan untuk menghadapi kondisi separah ini menjadi penyebabnya," ujar Profesor Jan Hjort, peneliti perubahan iklim dari University of Oulu, Finlandia, seperti dilansir dari bbc.com, Jumat, (14/1).
Hjort mengatakan kondisi yang ada saat ini sangat mengancam keselamatan warga Arctic. Begitu juga rencana pembangunan dan infrastruktur bagi warga.
Setidaknya lima juta jiwa tinggal di sepanjang kawasan Arctic saat ini. Kawasan ini membentang melewati beberapa wilayahseperti Rusia, Amerika utara, dan Skandinavia.
Perubahan yang terjadi saat ini memiliki dampak lebih besar di Arctic dibandingkan wilayah lain di dunia. Peningkatan suhu di kawasan ini terjadi hingga dua sampai empat kali lebih cepat dibandingkan di wilayah yang lebih rendah.
Menurut studi yang dilakukan oleh Hjort dan tim peneliti dari berbagai universitas lain, dengan laju perubahan iklim yang berjalan, diperkirakan setidaknya 70% dari seluruh infrastruktur di Arctic akan mengalami kerusakan parah di tahun 2050 mendatang
Warga di kutub utara juga harus menghadapi ancaman lain akibat perubahan lain yang tak kalah serius. Di antaranya kemunculan sink hole, penurunan lahan atau longsor, hingga banjir bandang. (M-4)
Penelitian terbaru mengungkap hilangnya hutan tropis menyebabkan pemanasan global berkepanjangan setelah peristiwa Great Dying 252 juta tahun lalu.
Pemanasan global akibat emisi gas rumah kaca meningkat, anggaran karbon Bumi diperkirakan akan habis dalam waktu 3 tahun ke depan.
Meski dunia menjaga pemanasan global di bawah 1,5 derajat celcius, pencairan lapisan es di dunia tetap melaju tak terkendali.
Peningkatan suhu juga sangat dipengaruhi oleh emisi gas rumah kaca (GRK), seperti karbon dioksida yang dihasilkan dari aktivitas manusia.
Penyebab Pemanasan Global: Faktor & Dampak Buruknya. Pemanasan global mengkhawatirkan? Pelajari penyebab utama, faktor pendorong, dan dampak buruknya bagi bumi. Temukan solusinya di sini!
Terwujudnya Taman Kehati diharapkan dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan ekosistem.
SBY mengimbau kepada semua elemen bangsa untuk tidak diam dalam menyikapi permasalahan lingkungan.
PESAN keberlanjutan sumber daya alam termasuk pulau kecil bukan tiba tiba hadir ke dalam menu pembangunan kita.
Aktivis lingkungan dan pendorong perubahan asal India, Sahil Jha, melanjutkan perjalanan bersepeda ke Jakarta dan Bogor.
Pancaverse Xperience yang mengusung tema Take UPart for Earth, mengajak masyarakat untuk menumbuhkan kepekaan pada lingkungan melalui seni, kreativitas, dan aksi nyata.
ASOSIASI Pengusaha Pengelola Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Aspel B3) Indonesia melantik pengurus baru di Batam, Kepulauan Riau.
Meski sebagian universitas mengadopsi kebijakan sustainability, banyak yang belum memiliki implementasi secara sistematis.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved