Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
Ancaman serangan siber terus meningkat. Seiring kemajuan teknologi, kemampuan para peretas melakukan serangan juga semakin meningkat.
Di tahun 2022, beberapa jenis serangan siber diprediksi akan mendominasi. Selain itu, akan ada perubahan pola-pola serangan.
Menurut studi yang dilakukan oleh Tim Riset dan Analisis Global (GReAT) Kaspersky, berikut ini empat tren ancaman siber teratas yang harus diwaspadai, khususnya di negara-negara Asia Tenggara.
1. Penurunan serangan ransomware yang ditargetkan
Masa pandemi bertepatan dengan munculnya serangan ransomware yang ditargetkan. Di banyak negara, serangan siber terjadi pada sektor paling kritikal serta bisnis yang sensitif terhadap gangguan.
Beberapa perusahaan dari Asia Tenggara termasuk di antara korban serangan tersebut. Namun, dengan kerja sama internasional yang kuat dan beberapa gugus tugas untuk melacak kelompok ransomware, para ahli Kaspersky percaya bahwa jumlah serangan semacam itu akan berkurang selama tahun 2022.
Salah satunya karena saat ini peningkatan keamanan dan kesadaran banyak negara telah meningkat. Itu lantaran pengalaman banyaknya serangan terencana yang merugikan di tahun 2021.
2. Penipuan daring tingkat lanjut dan rekayasa sosial
Salah satu karakteristik warga negara berkembang adalah keingingan untuk mendapatkan perasaan yang aman. Investasi yang besar untuk teknologi, termasuk keamanan siber, dapat menghasilkan perasaan aman secara daring dalam jangka panjang.
Tingkat scam atau penipuan secara daring yang sangat merugikan diprediksi masih akan terus berlanjut. Masyarakat juga perlu mewaspadai scammers yang menggunakan situs bank palsu untuk mencuri rincian perbankan. Begitu juga peniruan identitas terhadap platform e-commerce teratas.
Selain itu, scam dan eksploitasi dengan cara lain seperti SMS, panggilan telepon otomatis, pengirim pesan populer, hingga jejaring sosial juga diyakini masih akan terus bermunculan.
3. Serangan industri kripto dan NFT
Dengan mengamati penyerang canggih dengan sumber daya manusia yang mumpuni, peneliti Kaspersky menyimpulkan bahwa masyarakat tahun akan segera dihadapkan dengan gelombang serangan yang lebih signifikan terhadap bisnis aset dan mata uang kripto.
Bahkan industri NFT (nonfungible token) yang berkembang tidak luput dari sasaran para pelaku kejahatan siber. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa negara-negara di Asia Tenggara memimpin dalam hal kepemilikan NFT, dengan Filipina menduduki puncak daftar dengan 32% mengatakan mereka memiliki aset digital tersebut.
Di antara 20 negara yang disurvei, Thailand (26,2%) menempati peringkat kedua diikuti oleh Malaysia (23,9%). Vietnam berada di peringkat 5 (17,4%) dan Singapura di peringkat 14 (6,8%). (RO/M-2)
Hal ini sebagai bentuk tanggung jawab moral Baznas dalam menjaga amanah umat dan memastikan proses pengelolaan zakat sesuai dengan ketentuan yang ada.
Kasus penipuan yang menyasar transaksi online semakin marak terjadi di Indonesia. Modus penipuan kini semakin canggih dan menyasar berbagai lapisan masyarakat.
Dengan bertransaksi di platform resmi keamanannya lebih terjamin buat investor.
PAKAR keamanan siber dan forensik digital dari Vaksincom, Alfons Tanujaya mengatakan konsekuensi dari data yang bocor adalah sangat berat.
MOMEN sekitar Idul Fitri, transaksi keuangan elektronik terus meningkat, baik untuk perbankan digital, e-commerce, dan donasi atau zakat secara daring.
Masyarakat semakin nyaman dan percaya dalam melakukan aktivitas keuangan digital yang selama ini dianggap berisiko tinggi.
Pengumuman disampaikan Trump lewat maklumat presiden dan disertai pernyataan dalam bentuk video.
Hanya 18% perusahaan di Indonesia berani mengandalkan satu penyedia cloud saja. Sisanya, 52% menggunakan model hybrid dan 78% multi-cloud untuk mengoptimalkan fitur unik tiap provider.
Pangeran Harry menyatakan keinginannya berdamai dengan Keluarga Kerajaan Inggris setelah kalah dalam gugatan hukum terkait pencabutan hak atas keamanan dirinya dan keluarganya.
Risiko keamanan siber yang melekat dalam Upaya menghubungkan sistem teknologi operasional (OT) dapat secara signifikan merusak manfaat transformasi digital.
Menjaga keamanan informasi menjadi komitmen yang harus diutamakan.
Pangeran Harry mengungkapkan kekecewaan mendalam atas pencabutan perlindungan keamanan negara bagi dirinya dan Meghan Markle sejak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved