Headline

AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.

Fokus

Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.

Ilmuwan Temukan Mikroplastik di Udara Terbuka Pegunungan

Putri Rosmalia
23/12/2021 17:17
Ilmuwan Temukan Mikroplastik di Udara Terbuka Pegunungan
Pendaki di Everest Base Camp (EBC)(AFP)

Saat ini paparan partikel plastik atau mikroplastik sudah merambah hampir semua unsur di bumi. Setelah dikejutkan dengan temuan mikroplastik di plasenta bayi, kali ini mikroplastik ditemukan di udara terbuka yang ada di pegunungan.

TemuaN mikroplastik di area pegunungan memang bukan hal baru. Sebelumnya ilmuwan juga menemukan mikroplastik di salju Everest. Namun, kali ini mikropastik ditemukan bukan di daratan melainkan di udara kawasan terbuka hijau yang jauh dari polusi dan aktivitas manusia.

Dilansir dari theguardian.com, Kamis, (23/12), tim ilmuwan dari French national research institute CNRS, menemukan kandungan mikroplastik pada udara kawasan Pic du Midi Observatory, Perancis. Wilayah itu berada pada ketinggia hampir 3 ribu meter di atas permukaan laut.

Temuan itu mengejutkan karena wilayah Pic du Midi Observatory merupakan area yang diibaratkan sebagai ‘area bersih’ karena sangat terisolasi dari aktivitas manusia. Area itu sengaja diisolasi karena selalu digunakan sebagai objek penelitian tentang alam dan udara oleh ilmuwan di Perancis.

Tak terjamah manusia, ternyata mikroplastik yang terdapat pada udara di sana bukan berasal dari wilayah sekitarnta atau kota di Perancis. Mikroplastik yang ditemukan merupakan partikel yang terindikasi berasal dari Afrika dan Amerika bagian timur.

Kontaminasi mikroplastik pada udara di ketinggian tersebut tidak dalam skala besar dan tidak membahayakan ketika terhirup manusia. Namun, temuan itu mengindikasikan kontaminasi mikriplastik yang diduga jumlahnya akan jauh lebih besar di area lebih rendah dan terpapar aktivitas manusia. “Plastik yang berada di lautan itu ikut terbawa ke udara dan kemudian berputar-putar terbawa ke berbagai area lainnya,” ujar salah seorang ilmuwan yang terlibat di penelitian tersebut, Steve Allen. (M-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik