Headline
AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.
Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.
Saat ini paparan partikel plastik atau mikroplastik sudah merambah hampir semua unsur di bumi. Setelah dikejutkan dengan temuan mikroplastik di plasenta bayi, kali ini mikroplastik ditemukan di udara terbuka yang ada di pegunungan.
TemuaN mikroplastik di area pegunungan memang bukan hal baru. Sebelumnya ilmuwan juga menemukan mikroplastik di salju Everest. Namun, kali ini mikropastik ditemukan bukan di daratan melainkan di udara kawasan terbuka hijau yang jauh dari polusi dan aktivitas manusia.
Dilansir dari theguardian.com, Kamis, (23/12), tim ilmuwan dari French national research institute CNRS, menemukan kandungan mikroplastik pada udara kawasan Pic du Midi Observatory, Perancis. Wilayah itu berada pada ketinggia hampir 3 ribu meter di atas permukaan laut.
Temuan itu mengejutkan karena wilayah Pic du Midi Observatory merupakan area yang diibaratkan sebagai ‘area bersih’ karena sangat terisolasi dari aktivitas manusia. Area itu sengaja diisolasi karena selalu digunakan sebagai objek penelitian tentang alam dan udara oleh ilmuwan di Perancis.
Tak terjamah manusia, ternyata mikroplastik yang terdapat pada udara di sana bukan berasal dari wilayah sekitarnta atau kota di Perancis. Mikroplastik yang ditemukan merupakan partikel yang terindikasi berasal dari Afrika dan Amerika bagian timur.
Kontaminasi mikroplastik pada udara di ketinggian tersebut tidak dalam skala besar dan tidak membahayakan ketika terhirup manusia. Namun, temuan itu mengindikasikan kontaminasi mikriplastik yang diduga jumlahnya akan jauh lebih besar di area lebih rendah dan terpapar aktivitas manusia. “Plastik yang berada di lautan itu ikut terbawa ke udara dan kemudian berputar-putar terbawa ke berbagai area lainnya,” ujar salah seorang ilmuwan yang terlibat di penelitian tersebut, Steve Allen. (M-4)
Momentum ibadah kurban menjadi kesempatan untuk menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan.
PERINGATAN Hari Raya Idul Adha 1446 H/2025 di Temanggung, Jawa Tengah, tahun ini dipastikan bebas sampah plastik
Sampah plastik bukan sekadar masalah lingkungan. Ini adalah masalah sistemik yang butuh solusi lintas sektor.
JURU Kampanye Isu Plastik dan Perkotaan Greenpeace Indonesia Ibar Akbar mengatakan upaya dalam mengurangi sampah plastik oleh Kementerian Lingkungan Hidup (Kemen LH) perlu didukung
Moorlife juga terus memperkuat posisinya lewat inovasi dengan memanfaatkan peluang di pasar dengan meluncurkan produk terbarunya yaitu Moorlife NexG.
Plastik mengandung beberapa zat-zat kimia berbahaya, seperti Bispehenol-A (BPA) dan PVC (Polyvinyl chloride). Zat ini tidak larut, sukar terurai, dan dapat berpindah saat terkena panas.
Pancaverse Xperience yang mengusung tema Take UPart for Earth, mengajak masyarakat untuk menumbuhkan kepekaan pada lingkungan melalui seni, kreativitas, dan aksi nyata.
ASOSIASI Pengusaha Pengelola Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Aspel B3) Indonesia melantik pengurus baru di Batam, Kepulauan Riau.
Meski sebagian universitas mengadopsi kebijakan sustainability, banyak yang belum memiliki implementasi secara sistematis.
Aksi Kolaboratif ini diisi berbagai rangkaian acara, mulai bersih-bersih pantai, penanaman cemara laut, talkshow lingkungan, serta edukasi untuk masyarakat dan pelajar.
Diskusi bersama diskusi bersama Gubernur dan DPRD Provinsi Nusa Tenggara Timur digelar untuk menyusun perda terkait kelestarian lingkungan.
Di titik pemberangkatan, peserta melakukan penanaman pohon sebagai simbol komitmen terhadap kelestarian lingkungan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved