Headline
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
HARI Lingkungan Hidup Sedunia, yang diperingati setiap 5 Juni, menyoroti pentingnya mengatasi polusi plastik yang semakin meningkat. Sampah plastik menjadi krisis lingkungan yang kian mendesak.
Plastik digunakan di berbagai aspek kehidupan, tapi sebagian besar berakhir sebagai sampah yang sulit terurai hingga ratusan tahun. Dampaknya mencemari tanah, air, dan mengganggu kesehatan manusia serta ekosistem.
Indonesia termasuk penghasil sampah plastik terbesar di dunia. Sayangnya, pengelolaannya belum optimal.
Selama lima tahun terakhir (2019-2023), capaian kinerja pengelolaan sampah nasional masih jauh dari target.
Berdasarkan Kebijakan dan Strategi Nasional (Jakstranas) dalam Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2017, ditargetkan pengurangan sampah sebesar 30% dan pengelolaan sampah sebesar 70% pada 2025. Namun, hingga 2023, pengurangan sampah baru mencapai 15,36% dan pengelolaan sampah hanya 51,76%.
Pendekatan Reduce, Reuse, Recycle (3R) telah dijalankan, namun belum cukup. Banyak plastik sekali pakai tidak bisa didaur ulang karena desain dan keterbatasan infrastruktur. Sistem pengelolaan nasional juga terkendala kurangnya fasilitas, teknologi, dan edukasi publik.
Untuk menjawab celah ini, berbagai inovasi mulai dikembangkan. Salah satunya adalah plastik biodegradable—plastik yang dapat diurai mikroorganisme. Ada juga bioplastik yang dibuat dari bahan alami seperti pati singkong atau rumput laut. Namun tidak semua bioplastik bersifat biodegradable, begitu pula sebaliknya.
Presiden Prabowo Subianto telah menaruh perhatian pada isu ini. Dalam program prioritasnya yang tertulis pada buku Strategi Transformasi Bangsa Menuju Indonesia Emas 2045, ia mendorong pengembangan dan pemanfaatan bioplastik berbasis sumber daya lokal sebagai solusi jangka panjang dan pencipta nilai tambah ekonomi.
Teknologi bioplastik juga terus berkembang sebagai solusi untuk mengurangi dampak plastik konvensional terhadap lingkungan. Contohnya adalah Ingeo dari NatureWorks (AS), sebuah bioplastik berbasis asam polilaktat (PLA) yang dibuat dari pati tanaman dan dapat terurai dalam fasilitas kompos industri.
Contoh lainnya adalah Nodax dari Danimer Scientific (AS), yang termasuk dalam keluarga polihidroksialkanoat (PHA) dan mampu terurai secara alami bahkan di lingkungan laut, tanah, dan kompos rumah.
Di Indonesia, inovasi lokal seperti Oxium hadir sebagai solusi. Dengan menambahkan 3%–5% aditif ini, plastik konvensional bisa terurai dalam 2–5 tahun, jauh lebih cepat dari biasanya. Penelitian juga menunjukkan bahwa Oxium tidak meninggalkan mikroplastik berbahaya.
Namun, teknologi saja tidak cukup. Diperlukan kebijakan yang progresif, insentif bagi industri, serta edukasi publik yang kuat.
Karena itu, Presiden Prabowo telah menginstruksikan pembentukan Satuan Tugas Percepatan Pengelolaan Sampah, melibatkan berbagai kementerian strategis: Kementerian PUPR untuk pembangunan infrastruktur, Kementerian Keuangan untuk dukungan anggaran, dan Kementerian Dalam Negeri untuk koordinasi dengan daerah.
“Pak Presiden memerintahkan saya untuk menyusun satuan tugas percepatan, terkait dengan infrastruktur dan berbagai elemen pengolahan dan penanganan sampah secara nasional,” ujar Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono.
Sampah plastik bukan sekadar masalah lingkungan. Ini adalah masalah sistemik yang butuh solusi lintas sektor. Kita tak bisa lagi mengandalkan satu pendekatan atau menunda tindakan.
Saatnya semua pihak baik pemerintah, industri, dan masyarakat bergerak bersama. Mulai dari pola konsumsi yang lebih bijak, mendukung inovasi lokal, hingga mendorong regulasi progresif, semua langkah harus berpihak pada masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan. (Z-1)
Persetujuan telah diberikan untuk penerbitan kredit plastik untuk Inoctcle berdasarkan verifikasi daur ulang 84.000 metrik ton limbah plastik
Momentum ibadah kurban menjadi kesempatan untuk menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan.
PERINGATAN Hari Raya Idul Adha 1446 H/2025 di Temanggung, Jawa Tengah, tahun ini dipastikan bebas sampah plastik
JURU Kampanye Isu Plastik dan Perkotaan Greenpeace Indonesia Ibar Akbar mengatakan upaya dalam mengurangi sampah plastik oleh Kementerian Lingkungan Hidup (Kemen LH) perlu didukung
Moorlife juga terus memperkuat posisinya lewat inovasi dengan memanfaatkan peluang di pasar dengan meluncurkan produk terbarunya yaitu Moorlife NexG.
Pelibatan anak-anak dalam berbagai upaya mengurangi sampah plastik disebuat bisa membuat kesuksesannya lebih maksimal.
Sampah plastik multilayer diolah menjadi serpihan (flakes) yang dapat dimanfaatkan oleh industri daur ulang.
Di tengah meningkatnya polusi plastik, seorang guru di SDN 003 Bontang Utara, Bontang, menunjukkan bahwa perubahan dapat dimulai dari ruang kelas.
KOTA Surabaya akan menjadi lokasi pertama proyek kemitraan pemerintah Indonesia dan UEA dalam penanganan sampah plastik sungai untuk mencegah kebocoran di perairan laut.
Enviu Zero Waste telah membangun sekitar 9 solusi dan startup, termasuk Alner, yang menyediakan sistem guna ulang untuk kebutuhan sehari-hari seperti sabun, sampo, dan detergen.
Pembangunan TPST akan difokuskan ke wilayah yang belum memiliki fasilitas pengelolaan sampah seperti Gumelar, Lumbir, Somagede, Kemranjen, dan Tambak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved