Headline
BANGSA ini punya pengalaman sejarah sangat pahit dan traumatis perihal kekerasan massal, kerusuhan sipil, dan pelanggaran hak asasi manusia
BANGSA ini punya pengalaman sejarah sangat pahit dan traumatis perihal kekerasan massal, kerusuhan sipil, dan pelanggaran hak asasi manusia
KANTOR berita Prancis, Agence France-Presse (AFP), Rabu (6/10) menjadi salah satu lembaga yang mendapat penghargaan terkait pemberitaan mengenai perubahan iklim. Ajang bernama Covering Climate Now itu, merupakan sebuah proyek media global yang ditujukan untuk melaporkan pemanasan global.
"Penghargaan ini merayakan karya yang menetapkan standar keunggulan bagi jurnalis di mana pun untuk ditiru, ketika ruang redaksi meningkatkan liputan mereka tentang iklim," kata konsorsium lebih dari 400 outlet media itu, dalam sebuah pernyataan.
Dari ke-12 pemenang yang dipilih dari hampir 600 entri itu, termasuk karya multimedia milik The Guardian. Lewat karya ini memungkinkan penonton mendengarkan suara gunung es yang mencair di Antartika. Selain itu karya ProPublica yang mendokumentasikan migrasi yang disebabkan oleh pemanasan global.
Josh Edelson, fotografer AFP yang berbasis di California yang berspesialisasi dalam meliput kebakaran hutan, menjadi juara untuk kategori fotografi lewat serialnya yang berjudul "Heart of Fire."
Dalam serial tersebut, yang diambil pada bulan September 2020, Edelson mendokumentasikan kebakaran hutan yang terjadi di California. “Ia menangkap ukuran besar dari api dan dampak emosionalnya pada petugas pemadam kebakaran dan para pengungsi," kata konsorsium tersebut.
"Dalam sepuluh tahun meliput kebakaran hutan di California, saya belum pernah melihat yang seperti ini terjadi tahun ini," tulis Edelson dalam esai yang menyertai rangkaian fotonya.
"Saya terpaku, terpesona, dan bersemangat dan juga direndahkan oleh kekuatan peristiwa ini dan sangat terdorong untuk terus menceritakan kisah-kisah ini sehingga orang dapat melihat apa yang terjadi di dalam amuk api," tulis Edelson. (AFP/M-4)
Meski area kebakaran hutan menurun 26% sejak 2002, jumlah manusia terdampak justru melonjak hingga 440 juta orang.
Penelitian terbaru mencatat lebih dari 5.000 mamalia laut terdampar di pesisir Skotlandia sejak 1992.
Studi terbaru di jurnal One Earth mengungkap 60% wilayah daratan Bumi kini berisiko, dengan 38% menghadapi risiko tinggi.
Banjir monsun telah menyapu bersih seluruh desa, memicu tanah longsor, dan menyebabkan banyak orang hilang.
Studi terbaru mengungkap populasi burung tropis turun hingga 38% sejak 1950 akibat panas ekstrem dan pemanasan global.
Dengan cara mengurangi emisi gas rumah kaca, beradaptasi perubahan iklim, dan mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved