Para astrobot yang bekerja di stasiun ruang angkasa Internasional (Internasional Space Station/ISS) sebentar lagi akan kembali ditemani oleh Cimon. Ia adalah robot yang beroperasi dengan kecerdasan buatan atau yang bernama Crew Interactive Mobile Companion.
Cimon yang hadir kali ini ialah generasi kedua. Dalam beberapa tahun terakhir robot tersebut telah memperoleh peningkatan perangkat lunak, yang kemudian diharap mampu mengerjakan tugas yang lebih kompleks bersama para astronot.
Cimon 2, yang merupakan 'adik' dari Cimon 1 ini sudah tiba di ISS sejak Februari 2020 lalu, bersamaan dengan keberangkatan Luca Parnitano, astronot dari European Space Agency's (ESA). Cimon 2 selanjutnya akan dikerjakan oleh Matthias Maurer, yang akan terbang menuju ISS dalam misi SpaceX Crew-3 Dragon, Oktober mendatang.
"Dalam satu setengah tahun terakhir, para teknisi telah bekerja untuk meningkatkan koneksi Cimon ke Bumi sehingga dapat memberikan layanan yang lebih baik kepada para astronot," kata manajer proyek Cimon, Till Eisenberg seperti dilansir dari Space.com, Rabu (8/9).
Suara dan kecerdasan buatan Cimon 2, lanjut Eisenberg, akan disimpan di pusat data yang ada di Frankfurt, Jerman. Ia kemudian akan beroperadi dengan sinyal satelit. Untuk proyek kali ini, Eisenberg dan tim akan berfokus pada peningkatan koneksi ini untuk mencegah gangguan.
Cimon 1 sendiri terbang ke stasiun luar angkasa pertama kali pada 2018. Namun, ia kini sudah kembali ke bumi dan tengah dipamerkan secara bergantian di berbagai museum di Jerman.
Eisenberg menglaim Cimon 2 lebih canggih karena ia dapat mengenali keadaan emosional para astronot, dan dapat menjawab pertanyaan mereka lebih cepat.
"Dalam proses pengembangan sebelumnya, kami mengalami jeda (delay) sekitar sepuluh detik, yang sangat tidak nyaman. Melalui peningkatan arsitektur perangkat lunak, kini kami berhasil menguranginya hanya menjadi dua detik. Dengan pengembangan perangkat lunak lebih lanjut, kami akan terus mencoba menghilangkan jed tersebut yang mungkin terjadi karena koneksi yang terputus," imbuh Eisenberg.
Dalam tugasnya di lapangan nanti, Cimon 2 juga dapat membantu mencari informasi tambahan sekaligus mendokumentasikan eksperimen dalam bentuk video dan foto. Ia dilengkapi dengan kamera beresolusi tinggi yang turut memungkinkan untuk mengenali wajah astronot individu. Ia juga dilengkapi sembilan mikrofon agar dapat mengidentifikasi sumber suara dan merekam ucapan.(M-4)