Kamis 09 September 2021, 06:00 WIB

Astronot di Stasiun Luar Angkasa bakal Ditemani Robot Bertenaga Kecerdasan Buatan

Galih Agus Saputra | Weekend
Astronot di Stasiun Luar Angkasa bakal Ditemani Robot Bertenaga Kecerdasan Buatan

AFP
stasiun ruang angkasa Internasional (Internasional Space Station/ISS)

 

Para astrobot yang bekerja di stasiun ruang angkasa Internasional (Internasional Space Station/ISS) sebentar lagi akan kembali ditemani oleh Cimon. Ia adalah robot yang beroperasi dengan kecerdasan buatan atau yang bernama Crew Interactive Mobile Companion.

Cimon yang hadir kali ini ialah generasi kedua. Dalam beberapa tahun terakhir robot tersebut telah memperoleh peningkatan perangkat lunak, yang kemudian diharap mampu mengerjakan tugas yang lebih kompleks bersama para astronot.

Cimon 2, yang merupakan 'adik' dari Cimon 1 ini sudah tiba di ISS sejak Februari 2020 lalu, bersamaan dengan keberangkatan  Luca Parnitano, astronot dari European Space Agency's (ESA). Cimon 2 selanjutnya akan dikerjakan oleh Matthias Maurer, yang akan terbang menuju ISS dalam misi SpaceX Crew-3 Dragon, Oktober mendatang.

"Dalam satu setengah tahun terakhir, para teknisi telah bekerja untuk meningkatkan koneksi Cimon ke Bumi sehingga dapat memberikan layanan yang lebih baik kepada para astronot," kata manajer proyek Cimon, Till Eisenberg seperti dilansir dari Space.com, Rabu (8/9).

Suara dan kecerdasan buatan Cimon 2, lanjut Eisenberg, akan disimpan di pusat data yang ada di Frankfurt, Jerman. Ia kemudian akan beroperadi dengan sinyal satelit. Untuk proyek kali ini, Eisenberg dan tim akan berfokus pada peningkatan koneksi ini untuk mencegah gangguan.

Cimon 1 sendiri terbang ke stasiun luar angkasa pertama kali pada 2018. Namun, ia kini sudah kembali ke bumi dan tengah dipamerkan secara bergantian di berbagai museum di Jerman.
Eisenberg menglaim Cimon 2 lebih canggih karena ia dapat mengenali keadaan emosional para astronot, dan dapat menjawab pertanyaan mereka lebih cepat.

"Dalam proses pengembangan sebelumnya, kami mengalami jeda (delay) sekitar sepuluh detik, yang sangat tidak nyaman. Melalui peningkatan arsitektur perangkat lunak, kini kami berhasil menguranginya hanya menjadi dua detik. Dengan pengembangan perangkat lunak lebih lanjut, kami akan terus mencoba menghilangkan jed tersebut yang mungkin terjadi karena koneksi yang terputus," imbuh Eisenberg.

Dalam tugasnya di lapangan nanti, Cimon 2 juga dapat membantu mencari informasi tambahan sekaligus mendokumentasikan eksperimen dalam bentuk video dan foto.  Ia dilengkapi dengan kamera beresolusi tinggi yang turut memungkinkan untuk mengenali wajah astronot individu. Ia juga dilengkapi sembilan mikrofon agar dapat mengidentifikasi sumber suara dan merekam ucapan.(M-4)

 

Baca Juga

unsplash.com

Konsumsi Makanan Ultraproses Disebut Bisa Munculkan Depresi pada Wanita

👤Devi Harahap 🕔Jumat 22 September 2023, 22:54 WIB
Tingkat risiko akan lebih tinggi bagi mereka yang mengonsumsi 9 porsi (per hari) hingga depresi sekitar 50% jika dibandingkan dengan mereka...
MI/Fathurrozak

Ad Astra Per Aspera Jadi Album Monumental Bagi Dochi PWG

👤Fathurrozak 🕔Jumat 22 September 2023, 22:11 WIB
Bagi sang basis, Dochi, Ad Astra menjadi album monumental baginya. Sebab, di album ketiga ini, Dochi justru baru benar-benar serius belajar...
Luca Sola / AFP)

Kabar Baik, Jumlah Populasi Badak di Afrika Mulai Meningkat

👤Adiyanto 🕔Jumat 22 September 2023, 17:00 WIB
Kabar Baik, Jumlah Populasi Badak di Afrika Mulai...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

MI TV

  • Presiden PKS Buka-Bukaan Soal Pasangan Amin

    Berikut petikan wawancara khusus wartawan Media Indonesia Ahmad Punto, Henri Salomo, Akhmad Mustain, dan Rifaldi Putra Irianto di kantor DPP PKS, Jakarta, Kamis (21/9/2023).

Selengkapnya

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya