Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Agar Desa Melek Internet

*/M-1
29/8/2021 06:05
Agar Desa Melek Internet
Bambang Iswanto.(MI/PERMANA)

SEBAGAI negara kepulauan, pemerataan berbagai pembangunan selalu menjadi tantangan besar. Di era digital, tantangan itu semakin besar dengan hadirnya kebutuhan akses internet.

Internet sudah selayaknya menjadi kebutuhan primer keempat karena kini semua orang menyebarkan, dan mencari segala informasi serta rujukan lewat internet. Sejurus pula berbagai program nasional, termasuk pendidikan, kini banyak didistribusikan lewat internet. Tidak berhenti di situ, usaha berbagai produk, termasuk jasa, juga membutuhkan pemasaran lewat internet jika ingin menjangkau pasar yang luas.

Ketika akses internet tersedia, hal terpenting berikutnya ialah membuat warga memiliki literasi digital. Ini berlaku juga untuk warga di kawasan terdepan, terluar, dan tertinggal (3T).

Di Desa Sejiram, Sambas, Kalimantan Barat, salah seorang yang menyadari amat pentingnya literesi digital ialah Bambang Iswanto. Pria lulusan sekolah politeknik jurusan manajeman informatika itu awalnya hanya berkeinginan membuka usaha internet. Namun, kemudian ia menyadari pentingnya akses internet yang lebih luas.

Pada 2017, ia pun mendirikan BUM-Des atau Badan Usaha Milik Desa yang salah satu usahanya ialah menyediakan layanan internet service provider (ISP). Namun, pada awal pendirian ini, mereka belum memiliki izin ISP karena ketidaktahuan soal perizinan.

Upaya mereka menghadirkan layanan internet yang baik dan legal kemudian dapat terwujud dengan pendampingan dari Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) yang merupakan badan di bawah Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).

Bersama Bakti Kominfo, desa Sejiram mendapat rekomendasi perusahaan telekomunikasi untuk memperluas distribusi secara legal. Bambang selaku Kepala Unit Usaha Internet BUM-Des Maju Bersama kemudian diminta pemerintah kabupaten mengembangkan unit usaha desa untuk penyediaan akses internet di BUM-Des lain di Kabupaten Sambas.

Berkat adanya usaha ini, jaringan 4G sudah dapat dirasakan warga Desa Sejiram dan 20 desa lainnya. Bambang terus menjalankan sosialisasi ke 193 desa di 10 klaster di Kabupaten Sambas. Hingga kini, ada 70 desa yang berminat dengan pengadaan unit usaha layanan internet di tiap-tiap BUM-Des. Adanya kerja sama yang baik dan dukungan dari berbagai pihak, Desa Sejiram telah menjadi desa percontohan desa internet.

Masuknya internet dan unit usaha pelayanan internet di tiap-tiap BUM-Des membuat desa mendapatkan penghasilan lewat penjualan voucer yang dijual dengan harga yang relatif murah.

Voucer tersebut dimulai dari Rp2.000 untuk 3 jam pemakaian dengan kecepatan 2,5 megabit dan Rp5.000 untuk 12 jam penggunaan dengan limitasi kecepatan yang sama. Paket bulanan pun tersedia dengan harga Rp50 ribu. Berkat adanya internet masuk desa, pendapatan desa, termasuk Desa Sejiram, bisa meningkat hingga Rp50 juta-Rp60 juta dalam satu tahun. (*/M-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya