Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
Mengonsumsi gula secara berlebih memang dapat membahayakan kesehatan. Namun, kurangnya asupan gula juga tidak baik dan bakal berdampak pada fisik dan mental.
Beberapa orang mengalami efek samping saat mereka mencoba mengonsumsi sedikit gula, seperti sakit kepala, kelelahan, atau perubahan suasana hati meski biasanya bersifat sementara.
Dilansir dari theconversation.com, Selasa (17/8), karbohidrat yang sangat dibutuhkan oleh tubuh bisa berasal dalam beberapa bentuk, termasuk gula yang secara alami dapat ditemukan pada banyak jenis makanan, seperti fruktosa dalam buah-buahan dan laktosa dalam susu. Sedangkan sukrosa ditemukan dalam tebu dan bit gula, sirup maple, hingga madu.
Sukrosa dapat mengaktifkan reseptor rasa manis di lidah yang menyebabkan pelepasan zat kimia yang disebut hormon dopamin di otak. Dopamin adalah neurotransmitter, bahan kimia yang menyampaikan pesan antarsaraf di otak, bisa disebut juga sebagai hormon pengendali emosi.
Saat dilepaskan dalam jumlah yang tepat, hormon dopamin dapat meningkatkan suasana hati, sehingga orang akan merasa lebih senang dan bahagia. Efek pelepasan dopamin sebagian besar terlihat di bagian otak yang terlibat dalam stimulus rasa senang.
Rasa bahagia dan senang tersebut mengatur perilaku seseorang sehingga membuat mereka terdorong untuk mengulangi perilaku yang menyebabkan pelepasan dopamin.
Eksperimen yang dilakukan pada hewan dan manusia telah menunjukkan gula dapat mengaktifkan jalur rasa senang dan bahagia ini. Menariknya, gula mampu mengaktifkan jalur ini di otak, apakah itu dicicipi di mulut atau disuntikkan ke dalam aliran darah, seperti yang ditunjukkan dalam penelitian pada tikus. Hal ini menjelaskan bahwa efeknya tidak tergantung pada rasa manisnya.
Pada tikus, ada bukti kuat yang menunjukkan bahwa konsumsi sukrosa benar-benar dapat mengubah struktur di otak yang diaktifkan dopamin dan mengubah pemrosesan emosional serta memodifikasi perilaku pada hewan dan manusia.
Hal ini membuktikan jika gula dapat memiliki efek yang kuat pada seseorang. Inilah yang menyebabkan mengapa timbul efek negatif saat mengonsumsi lebih sedikit gula atau sama sekali tidak mengonsumsinya.
Selama tahap "pengurangan konsumsi gula" awal inilah gejala mental dan fisik terjadi seperti depresi, kecemasan, kabut otak dan mengidam, sakit kepala, kelelahan dan pusing. Ini berarti berhenti mengonsumsi gula bisa terasa tidak menyenangkan, baik secara mental maupun fisik, yang mungkin menyulitkan sebagian orang untuk tetap menjalani perubahan pola makan.
Selain terlibat dalam rasa senang dan bahagia, dopamin juga mengatur kontrol hormonal, mual, dan muntah, serta kecemasan. Saat gula dikeluarkan dari makanan, pengurangan cepat efek dopamin di otak kemungkinan akan mengganggu fungsi normal dari banyak jalur otak yang berbeda. Hal ini menjelaskan mengapa orang mengalami gejala ini. Sebuah penelitian telah memberikan bukti jika gejala penarikan dan peningkatan hasrat gula saat pengurangan konsumsi gula pada diet remaja yang kelebihan berat badan dan obesitas.
Oleh karena itu, jika seseorang ingin mengurangi konsumsi gula dalam jangka panjang, mereka harus mampu melewati beberapa minggu pertama dalam fase gejala ini hingga menjadi terbiasa. Penting juga untuk diketahui, gula sama sekali tidak buruk jika dikonsumsi dalam jumlah yang wajar dan diikuti dengan pola hidup sehat. (M-4)
Latihan fisik ringan selama 5 menit terbukti membantu menurunkan tekanan darah tinggi secara alami.
Tak hanya untuk mengembangkan adonan, baking soda juga bermanfaat untuk kesehatan dan kebersihan. Simak cara pakainya dan efek sampingnya.
Sejak dahulu, rumput laut telah menjadi primadona dalam bidang kesehatan, industri, dan kuliner berkat kandungan gizinya yang melimpah.
Program Dokter Spesialis Keliling (Speling) yang diinisiasi Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Taj Yasin mampu menarik dukungan internasional.
Menjaga kebugaran kini telah menjadi bagian penting dari gaya hidup modern.
Dalam dunia kerja, obesitas dapat mengganggu keberlangsungan produktivitas (brain frog) dan penurunan kesehatan karena penyakit penyerta dari obesitas.
terdapat beberapa camilan yang aman dikonsumsi bagi para penderita diabetes.
Penderita diabetes tetap bisa ngemil asalkan memilih camilan sehat.
Simak 3 jenis roti yang bisa menyebabkan lonjakan gula darah dan tips memilih roti yang lebih sehat.
UBI jalar adalah salah satu sumber karbohidrat yang kaya akan gizi. Walaupun memiliki rasa manis, ubi jalar bisa menjadi pilihan makanan yang aman bagi pengguna diabetes
KEPUTUSAN pemerintah membatalkan penerapan cukai minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) tahun ini menuai kekecewaan dari sejumlah pihak
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved