Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Podcast dan Kebebasan Berbicara Anak Muda di Tiongkok

Adiyanto
06/7/2021 12:30
Podcast dan Kebebasan Berbicara Anak Muda di Tiongkok
Salah satu rekaman episode yang ditayangkan di Podcast, The Weirdo(Jade GAO / AFP)

SEORANG lesbian yang mulai berdamai dengan seksualitasnya, sebuah desa yang menutupi pelecehan seks, serta mereka yang terjebak dalam dunia prostitusi, menjadi tema-tema yang muncul dalam sejumlah program podcast di Tiongkok. Tema-tema semacam itu, kini tidak lagi tabu dibicarakan pada konten audio web tersebut.

Podcast kini tengah digandrungi anak-anak muda di Tiongkok meski masih dibayangi sensor ketat negara. Tahun lalu, ada lebih dari 7.000 podcast baru bermunculan di negeri Tirai Bambu dengan jumlah penonton mencapai hampir 10 juta.

Meskipun podcast telah lama menjadi bagian dari selera media barat,  platfom ini baru saja mulai mendapatkan tempat di ekosistem media di Tiongkok. Konten-konten yang disajikan menyajikan kontra-narasi dan analisis sosial yang kritis.

Bagi Cheng Yifan, yang mendengarkan podcast hampir setiap malam, kehadiran platform ini menjadi angin segar.

"Media konvensional mungkin lebih mendukung dan memuji topik  yang bernuansa positif', misalnya, tetapi tidak memiliki unsur kritik," kata mahasiswa berusia 19 tahun tersebut.

Cheng termasuk di antara 100 atau lebih pendengar dari seluruh Tiongkok yang memadati toko buku Beijing pada akhir pekan baru-baru ini untuk bertemu pembawa acara The Weirdo, salah satu podcast favoritnya.

"Saya berharap pendengar kami berpikiran luas dan dapat menjadi lebih terbuka terhadap ide-ide yang berbeda," kata Meng Chang, 34, salah satu pembawa acara program tersebut.

"Tidak hanya benar dan salah. Hal-hal di wilayah abu-abu juga harus didiskusikan."

Podcast populer ini, misalnya, telah mengangkat tema tingkat kelahiran yang rendah di Tiongkok. Mereka juga kerap mengundang sejumlah tokoh terkemuka, termasuk duta besar Inggris untuk Tiongkok. Mereka meraih ceruk dalam industri audio yang didominasi oleh buku audio dan kelas pembelajaran online.

Kontra Narasi

"Pendengar podcast sebagian besar adalah anak muda yang telah mengenyam pendidikan tinggi, tinggal di kota tingkat pertama atau kedua," kata Wang Qing , 31, pembawa acara The Weirdo lainnya.

Kelompok-kelompok ini lebih bersedia untuk mengonsumsi konten yang mendalam, kata Kou Aizhe, pencipta StoryFM berusia 38 tahun, sebuah podcast yang menampilkan narasi orang pertama dari semua lapisan masyarakat. Kou sendiri memiliki 1,2 juta penonton.

Yang Yi, salah satu pendiri perusahaan podcasting JustPod, memperkirakan ukuran pasar hingga 10 juta -- masih hanya sebagian kecil dari populasi Tiongkok.

Bagi banyak pendengar, konten yang kurang konvensional atau tidak umum adalah daya tarik utama.

Di StoryFM, misalnya, pernah menampilkan seorang lesbian yang menceritakan mengapa dia menikah dengan seorang pria gay. Selain itu, mereka juga pernah menampilkan seorang guru yang mengungkapkan bagaimana dia dilecehkan di sebuah desa, dan seorang pekerja seks yang menjelaskan bagaimana dia ditipu ke dalam industri prostitusi.

"Ketika orang menceritakan kisah mereka sendiri, ada jejak emosi yang sebenarnya. Ini membawa Anda dengan cepat ke dunia mereka dan membantu memahami pengalaman dan pilihan mereka," kata Kou.

Meskipun tidak terlalu politis, episode-episodenya  kadang ada juga yang dihilangkan dari web (sensor).

Homoseksualitas didekriminalisasi di Tiongkok pada 1997 tetapi tema itu telah dilarang dari film, sementara aktivis feminis semakin menjadi sasaran sensor di media sosial.

Wang dari The Weirdo mengatakan, timnya mengeksplorasi isu-isu yang dipedulikan kaum muda, seperti budaya kerja "996" di mana staf bekerja keras pukul 9 pagi hingga 9 malam, selama enam hari seminggu.

"Ketika kami berbicara tentang topik LGBT, itu adalah tren stigmatisasi ... dan kami berharap untuk membuat kontra-narasi. Setidaknya ada ruang untuk klarifikasi dan penolakan."

Sulit hindari sensor

Platform audio web ini menjadi tantangan seiring berkembangnya teknologi

Lizhi yang terdaftar di Nasdaq telah bermitra dengan pembuat mobil seperti XPeng untuk memiliki podcast streaming langsung yang dibangun ke dalam sistem hiburan mobil. Mereka mengandalkan penjualan kendaraan listrik untuk meningkatkan pendengar.

Meski begitu, para pembuat konten tetap harus melangkah dengan hati-hati agar bisa bertahan.

Tahun lalu sebuah episode SurplusValue menghilang dari aplikasi Tiongkok -- wawancara podcast budaya dengan seorang profesor tentang dampak pandemi melibatkan beberapa pandangan kritis anti-pemerintah.

Acara itu akhirnya dibatalkan dan mantan jurnalis di belakangnya membuat program baru, Stochastic Volatility.

"Sistem sensor adalah masalah yang dihadapi oleh semua orang di media Tiongkok," kata co-host, Fu Shiye.

"Apa yang bisa kita lakukan adalah mengekspresikan diri kita ke tingkat terbesar dengan cara yang membuat kita merasa aman," tambahnya.

Pembuat konten bersemangat, memilih topik yang sudah diizinkan secara online atau masalah yang tidak terlalu sensitif.

Kou StoryFM mengatakan hanya dua dari 500 atau lebih episodenya yang telah dihapus, satu tentang pinjaman peer-to-peer dan satu lagi tentang kehilangan pekerjaan selama wabah korona. Tetapi, banyak juga yang lainnya kurang beruntung,  harus memotong segmen atau dihapus sama sekali.

"Ketika sebuah media menjadi populer, sensor tidak bisa dihindari," kata Yang dari JustPod. "Ini adalah pengakuan atas pengaruhmu." (AFP/M-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto
Berita Lainnya