Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
Kegiatan seni dan budaya menjadi bagian yang cukup terdampak pada masa pandemi covid-19. Melihat keadaan itu, Titimangsa Foundation bersama Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia, menginisiasi sebuah pementasan bertajuk ‘Taksu Ubud’.
Pemetasan rencananya ditayangkan secara daring melalui kanal Youtube Budaya Saya, Selasa, (6/7). Karya ini telah disiapkan selama kurang lebih empat bulan dan menjadi bagian dari kerja kolaborasi banyak pihak, terutama seniman dan budayawan Ubud, Bali.
Fokus pementasan tertuju pada ekspresi seniman Ubud dalam menyampaikan perasaannya pada alam dan pencipta. Secara keseluruhan, pertunjukan meliputi seni drama, tari, dan musik, dengan balutan kisah sederhana 'Taksu Ubud’, atau tentang seorang pemuda Ubud, Umbara, yang sejak kecil tinggal jauh dari kampung dan ibunya.
Produser pertunjukan ini, Happy Salma menjelaskan 'Taksu Ubud' terinspirasi dari alam, tutur dan rasa ikhlas yang tidak berputus asa dari teman-temanya di Bali. Kesenian di Bali, menurutnya, selalu menjadi jendela keindahan Indonesia, yang pada masa kini penting sebagai ruang untuk para pelakunya mengekspresikan perasaan.
“Poin paling utama dalam proses kali ini adalah tanpa energi kerja kolaborasi, rasa yang menurut saya perlu dimiliki dalam situasi serba sulit seperti sekarang ini. Menyatukan perasaan kebersamaan dengan penuh tanggung jawab dan menghadirkan energi optimisme dan rasa saling mendukung untuk sebuah kerja kreatif yang datang dari hati karena bakti dan kecintaan pada seni, adat, dan tradisi,” jelas pendiri Titimangsa Foundation itu, dalam siaran pers yang diterima Media Indonesia, Minggu, (4/7).
Direktur Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia, Hilmar Farid menambahkan, dengan kesenian, masyarakat Ubud berhubungan dengan Tuhannya dan membina hubungan baik juga dengan sesama manusia. Adat dan tradisi masyarakat Ubud ini juga menarik wisatawan lokal dan dunia untuk datang dan melihat serta merasakan taksu-nya Ubud.
“Berkesenian bagi masyarakat Bali, khususnya Ubud, bukan hanya menjadi kerja kebudayaan, tetapi juga berlaku sebagai ibadah kepada Tuhannya, sebuah identitas diri dan masyarakat, serta pengejawantahan dari taksu—jiwa—masyarakat Ubud itu sendiri,” terangnya.
Dalam perhelatannya nanti, 'Taksu Ubud' melibatkan banyak penggiat seni yang memiliki integritas dan dedikasi pada profesi masing-masing. Ada Dayu Ani yang berperan sebagai Sutradara Gerak, I Wayan Sudirana sebagai Sutradara Tabuh, Kadek Purnami sebagai Pimpinan Produksi, Anom Darsana sebagai Penata Suara, Johan Didik sebagai Penata Cahaya, Rai Pendet dan Yosep Anggi Noen sebagai Sutradara Visual.
Selain itu, ada juga Cok Bayu, Agung Iswara dan Dika Pratama sebagai Penata Artistik, Ayu Putri Anantha, Arsa Wijaya dan Dewa Ayu Eka Putri sebagai Koreografer sekaligus pementas. Seniman-seniman yang terlibat di sini adalah sebagian kecil dari banyak seniman-seniman penuh talenta yang ada di Bali.(M-4)
Hancur dari Tears Don't Lie bercerita tentang seseorang yang kehilangan cinta sejatinya — bukan karena perpisahan biasa, melainkan karena sang kekasih telah pergi untuk selamanya.
Program musik Main-Main di Cipete sendiri telah menjadi ajang mingguan yang rutin digelar setiap Senin malam di Casatopia Cafe.
OTW, atau on the way dan ‘Ngaret’ atau suka datang terlambat semacam paket lengkap dari budaya tak tertulis di Indonesia.
Secara musikal, lagu The Circle dari Rivers of Avalon disusun untuk merepresentasikan emosi dan kesedihan mendalam karena kehilangan ikatan yang kuat.
Ide Witch Hunt, menurut PB Glas, berasal dari masa ketika perempuan dituduh, dan dituntut sebagai penyihir karena kebencian terhadap marginalisasi sosial & gender.
Radwimps juga telah membagikan penampilan live studio untuk Tamamono, lagu soundtrack utama dari drama NHK Anpan yang kini dapat disaksikan melalui kanal YouTube Radwimps.
Program pelatihan dari International Center for Land Policy Studies and Training (ICLPST) bukan sekadar pendidikan kebijakan pertanahan dan pajak, melainkan perjalanan lintas budaya.
Era Soekamto mengatakan akan terus melestarikan dan mempromosikan batik melalui karya-karya rancangannya sebagai seorang desainer serta menghadirkan platform Nusantara Wisdom.
DESAINER dan pelestari warisan budaya Indonesia, Era Soekamto telah menerima penghargaan dari UNESCO atas komitmennya yang berkelanjutan dalam melestarikan budaya
Penguatan identitas sebagai sebuah bangsa juga mampu menumbuhkan kohesi sosial yang bisa menjadi pendorong untuk mengakselerasi proses pembangunan.
ADA hal yang menarik dalam penyelenggaraan Indonesia Fashion Week 2025. Desainer fesyen, Eni Joe, menjadikan ajang tersebut sebagai ruang edukasi budaya.
Lebih dari sekadar pertunjukan mode, TGC dikenal sebagai acara hiburan terbesar yang memadukan fesyen, musik, budaya pop, dan selebritis dari berbagai bidang dalam satu panggung yang sama.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved