Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
Sekelompok peneliti dari Universitas Uppsala, Museum Sejarah Alam Swedia, Universitas Cape Town, Afrika Selatan, dan Universitas Freiburg, Jerman, serta Vrije Universiteit Amsterdam, Belanda, baru-baru ini mengeluarkan klaim temuannya di sejumlah gunung berapi di Indonesia. Klaim itu mereka rilis setelah melakukan analisis kimia pada mineral lava yang keluar dari gunung berapi di Jawa dan Bali.
Berkat analisis itu pula, kini mereka mengaku lebih tahu bagaimana proses terbentuknya lava di wilayah Indonesia. Sebagai catatan, komposisi lava berbeda dengan komposisi magma. Lava adalah magma yang sudah disemburkan ke atas permukaan, sementara magma adalah gumpalan atau cairan panas yang berada di bawah lapisan kerak bumi, atau yang disebut mantel bumi.
Peneliti Utama dalam studi ini, Frances Deegan mengatakan, magma di mantel bumi Indonesia, sebelumnya tidak banyak diketahui. Maka dari itu, temuan yang dipublikasikan lewat jurnal Nature Communications ini, pada masa yang akan datang diharap dapat mempermudah kerja para ilmuwan, saat menyusun model perubahan kimia magma menjadi lava gunung berapi di Indonesia.
Deegan selanjutnya menjelaskan magma yang disemburkan gunung berapi di Indonesia pada dasarnya terbentuk di mantel bumi, yang sebelum meletus tertutup kerak bumi setebal 20 hingga 30 kilometer. Proses perubahan magma menjadi lava dipengaruhi reaksi kimia terutama saat bertemu dengan batuan di sekitar atau ketika menyembur di atas permukaan.
Untuk mengetahui komposisi magma di mantel bumi, ia merasa harus dapat mengambil sampel di bawah lapisan kerak bumi atau yang kemudian disebut sebagai 'magma primer'. Lantaran hal itu tidak dapat dipenuhi, maka ia lantas menganalsis komposisi kimia pada mineral, yang diambil dari 'lava segar' atau yang baru saja dimuntahkan Gunung Merapi dan Kelut di Jawa, serta Gunung Agung dan Batur di Bali.
Dari 'lava segar' itu, mereka lantas berusaha mengurai piroksen, atau mineral yang pertama kali mengkristal ketika muncul di permukaan. Berkat kristal itu pula mereka kemudian dapat mengukur rasio isotop oksigen yang mengandung banyak informasi terkait sumber dan evolusi magma menjadi lava.
"Lava terdiri dari sekitar 50 persen oksigen. Lava di kerak dan magma di mantel bumi sangat berbeda komposisi isotop oksigennya. Jadi, untuk melacak berapa banyak materi yang telah diasimilasi magma saat berada di kerak setelah meninggalkan mantel bumi, isotop oksigen ini sangat berguna," kata Deegan, seperti dilansir dari Sciencedaily, Jumat, (25/6).
Analisis isotop Deegan dan tim, lantas menunjukan bahwa piroksen dari Bali hampir tidak bereaksi sama sekali sepanjang perjalanan dari mantel dan menuju kerak bumi. Hal itu dirasa menjadi pertanda bahwa komposisi lava di atas permukaan sangat mirip dengan komposisi asli 'magma primer'-nya.
Akan tetapi, temuan itu ternyata berbanding terbalik dengan hasil analisis piroksen yang diambil di Jawa. Rekan Deegan, Valentin Troll menjelaskan, hal ini dapat terjadi karena sebelum meletus interaksi magma Gunung Merapi dengan kerak bumi cenderung lebih intesif.
"Hal ini sangat penting karena ketika magma bereaksi dengan, misalnya, batu kapur yang juga dapat ditemukan di Jawa Tengah; tepat di bawah Gunung Merapi, maka magma menjadi penuh di titik ledakan bersama karbon dioksida dan air, dan letusannya menjadi lebih eksplosif. Mungkin itulah mengapa Merapi lebih berbahaya. Ini sebenarnya salah satu gunung berapi paling mematikan di Indonesia; menewaskan hampir 2.000 orang dalam 100 tahun terakhir, dan letusan terbaru merenggut 400 nyawa," pungkasnya. (M-4)
C-Hub atau Connectivity Hub dirancang untuk menjadi pusat dinamis bagi penelitian interdisipliner, pertukaran budaya, dan keunggulan akademik.
TIM peneliti asal Korea Selatan berhasil menciptakan inovasi baru pengalihan molekuler yang bisa membalikkan transisi sel kanker menjadi tidak ganas.
Vitamin D kerap diasosiasikan sebagai suplemen yang mampu memperlambat penuaan. Vitamin D memang penting untuk membangun otot dan tulang.
Penelitian ini berawal dari kearifan lokal masyarakat Jawa yang telah lama memanfaatkan sarang tawon angkut-angkut untuk menyembuhkan luka, terutama pada bekas khitan.
Perpanjangan kerja sama ini merupakan tonggak penting hubungan dan kolaborasi kedua perguruan tinggi yang telah berjalan selama 10 tahun.
Para peneliti dari Vesuvius Challenge berhasil menguraikan gulungan naskah PHerc. 172 yang terkubur akibat letusan Gunung Vesuvius, mengungkap judul dan penulisnya.
Apa itu lava? Pelajari pengertian lava, perbedaannya dengan magma, dan fakta menarik tentang aliran lava dalam bahasa sederhana!
NASA kembali mencatat tonggak sejarah eksplorasi Mars dengan mengabadikan momen langka: gunung berapi raksasa Arsia Mons yang menembus lautan awan pagi di planet merah
Melalui wahana Mars Odyssey yang diluncurkan pada tahun 2001, badan antariksa Amerika Serikat ini berhasil mengabadikan citra gunung berapi raksasa di Mars
Status aktivitas Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, dinaikkan menjadi Level IV atau Awas, mulai Minggu pukul 20.00 WITA.
Gunung Uturuncu di Andes dijuluki "gunung berapi zombie", meski tak meletus selama 250.000 tahun, tetap menunjukkan aktivitas seperti gempa dan semburan gas.
Simak daftar gunung api bawah laut paling berbahaya di dunia. Aktivitasnya diam-diam bisa memicu bencana besar—termasuk satu di Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved