Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
Para arkeolog hari Sabtu memamerkan temuan mereka di tempat yang mereka sebut sebagai kota kuno terbesar yang pernah ditemukan di Mesir. Kota ini konon berasal dari zaman keemasan firaun 3.000 tahun yang lalu.
Di lokasi dekat Luxor, rumah di lembah para raja yang legendaris (firaun), para pekerja dengan hati-hati membawa sejumah pot antik dan menunjukkan sisa-sisa kerangka manusia dan hewan yang digali dari tanah disaksikan sejumlah wartawan.
"Ini adalah kota besar yang hilang. Tempat ini berhubungan dengan Dewa Aton dan Amenhotep III (salah satu Firaun yang memerintah Mesir di era itu)," kata ahli Mesir Kuno, Zahi Hawass dengan antusias kepada wartawan, Sabtu (10/4).
"Kami menemukan tiga bagian utama: satu untuk administrasi, satu ruang untuk tidur para budak, dan satu lagi untuk industri," katanya.
Ruang tersebut meliputi bengkel untuk mengeringkan daging, membuat pakaian dan sandal, serta membuat jimat dan patung kecil.
Mostafa Waziri, kepala Dewan Tertinggi Purbakala Mesir mengatakan situs itu tidak terbatas pada bangunan. “Kita bisa lihat… kegiatan ekonomi, bengkel dan ruang pemanas,” ujarnya.
Hawass telah mengumumkan awal pekan ini penemuan kota emas yang hilang itu. Tim arkeologi mengatakan penemuan itu adalah kota kuno terbesar yang pernah ditemukan di Mesir.
Tim memulai penggalian pada September lalu antara Kuil Ramses III dan Amenhotep III dekat Luxor, sekitar 500 kilometer (300 mil) selatan Kairo.
Menurut sejarawan, Amenhotep III mewarisi sebuah kerajaan yang membentang dari Sungai Efrat di Irak modern dan Suriah hingga Sudan dan meninggal sekitar 1354 SM.
Dia memerintah selama hampir empat dekade, sebuah pemerintahan yang terkenal karena kemewahan dan kemegahan monumennya, termasuk Colossi of Memnon - dua patung batu besar di dekat Luxor yang melambangkan dirinya dan istrinya.
Betsy Bryan, profesor seni dan arkeologi Mesir di Universitas Johns Hopkins, mengatakan dalam sebuah pernyataan minggu ini bahwa penemuan itu adalah penemuan arkeologi terpenting kedua sejak makam Tutankhamun hampir seabad lalu.
"Lapisan arkeologi tidak tersentuh selama ribuan tahun, ditinggalkan oleh penduduk kuno seolah-olah baru terjadi kemarin," kata pernyataan tim tersebut.
Para arkeolog telah menemukan sejumlah barang perhiasan, bejana dari tembikar, jimat kumbang scarab, dan batu bata lumpur dengan segel Amenhotep III.
Penemuan fantastis
Jose Galan, kepala misi arkeologi Spanyol yang melakukan penggalian terpisah di dekat Lembah Para Raja, mengatakan bahwa situs itu adalah penemuan yang fantastis .
“Kami terbiasa dengan penemuan-penemuan terkait candi dan makam sehingga kami tahu tentang kehidupan religius dan kebiasaan penguburan. Tapi kami tidak tahu banyak tentang permukiman,” ujarnya.
Tim tersebut mengatakan mereka optimis bahwa temuan penting lebih lanjut akan terungkap, setelah mereka juga menemukan area kuburan yang mirip dengan yang ditemukan di Lembah Para Raja. (AFP/M-4)
Punya rencana liburan yang berbeda dari biasanya? Mengunjungi museum olahraga di berbagai penjuru dunia bisa jadi pilihan liburan yang tak hanya menghibur, tetapi juga penuh dengan sejarah.
UPAYA segera menindaklanjuti proses repatriasi sejumlah benda bersejarah ke tanah air merupakan bagian penting dalam pembangunan sektor kebudayaan nasional.
Pengetahuan tentang kriteria sebuah warisan zaman dulu dapat diklasifikasikan sebagai cagar budaya masih minim di tengah masyarakat Indonesia.
Pada Juli lalu, kolektor seni asal Australia, Michael Abbot telah menghibahkan enam lembar Al-Quran tulis tangan abad ke 17 kepada Museum Negeri NTB.
Selama kunjungan ke Burkina Faso pada 2017, Presiden Prancis Emmanuel Macron berjanji untuk mengembalikan ‘warisan’ Afrika ini dalam waktu lima tahun.
Para sejarawan berharap pemulihan situs warisan dunia UNESCO ini dapat meringankan hubungan yang dirusak oleh sejarah masa lalu yang kelam antara kedua negara.
PENELITI senior BRIN Lili Romli menyayangkan pernyataan Menteri Kebudayaan Fadli Zon tentang tidak adanya bukti yang kuat terjadinya pemerkosaan massal pada Mei 1998.
Menurutnya, pengingkaran terhadap peristiwa tersebut adalah bentuk penghapusan jejak sejarah Indonesia.
Proyek penyusunan ulang sejarah Indonesia ini sangat problematik dan potensial digunakan oleh rezim penguasa untuk merekayasa dan membelokkan sejarah sesuai dengan kepentingan rezim.
Pegiat HAM Perempuan Yuniyanti Chizaifah menegaskan pernyataan Menteri Kebudayaan Fadli Zon yang menyebut tidak ada pemerkosaan terhadap perempuan etnis Tionghoa dalam tragedi Mei 1998
Djarot mengatakan penulisan sejarah seharusnya berdasarkan fakta, bukan berdasarkan kepentingan politik. Maka dari itu, ia mengingatkan agar sejarah tidak dimanipulasi.
KETUA DPR RI Puan Maharani menanggapi rencana Kementerian Kebudayaan untuk menjalankan proyek penulisan ulang sejarah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved