Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Rindu Sahabat? Katakan dengan 'Postcard'

Adiyanto
21/3/2021 17:00
Rindu Sahabat? Katakan dengan 'Postcard'
Gesa Funke dengan koleksi kartu posnya(John MACDOUGALL / AFP)

SEJUMLAH kartu pos berwarna cerah memenuhi hampir setiap dinding apartemen Gesa Funke di Berlin selatan. Sebagian lainnya ia simpan dalam beberapa tumpukan di sudut kamar dan laci. Kartu pos tersebut, beberapa di antaranya berasal dari negeri yang sangat jauh seperti, Polinesia, di Prancis.

Perempuan berusia 29 tahun itu sudah bertahun-tahun mengirim dan mengumpulkan kartu pos.  Seperti banyak orang Jerman lainnya, dia kini lebih sering menorehkan pena di atas kertas sebagai akibat dari pembatasan perjalanan dan pembatasan lainnya selama pandemi virus korona.

"Ini menyenangkan menerima sesuatu dari orang lain, karena memiliki sedikit kontak," katanya.

Ketika banyak orang menggunakan teknologi digital, sebagian warga Jerman kini telah beralih ke bentuk komunikasi yang lebih tradisional untuk tetap berhubungan dengan orang yang mereka cintai, entah itu teman, sahabat, maupun kerabat.

Pada Desember, Deutsche Post (Kantor Layanan Pos Jerman) mengatakan pengiriman kartu pos meningkat 11% lebih banyak jika dibandiungkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya “Mungkin karena korona dan Natal,” kata mereka.

Funke mengatakan mulai mengirim lebih banyak kartu pos kepada teman-temannya di Jerman selama pandemi, "Teman-teman yang biasanya saya temui  langsung, tetapi saat ini tidak memungkinkan,” ujarnya. Selain buat temannya, Funke juga mengirim kartu pos kepada kedua neneknya.

Postcrossing

Menurut layanan pos Jerman, tahun lalu, secara keseluruhan sekitar 120 juta kartu pos telah dikirim, turun dari tahun 2019 yang sebanyak 147 juta helai. Namun, penurunan itu wajar mengingat lalu lintas pos internasional sangat terganggu pada gelombang pertama pandemi.

Selain itu, minimnya orang berlibur juga berpengaruh karena biasanya mereka saling berkirim kartu pos saat berwisata. Pada 2019,  tulisan pada kartu pos yang populer bertema "wish you were here". Ungkapan itu rasanya juga relevan di tengah masyarakat yang terkurung di era pandemi.

Meski tahun ini menurun, pada saat yang sama ada peningkatan jumlah orang yang mengirim kartu pos karena alasan lain, apalagi ada aplikasi MyPostcard Jerman, yang memungkinkan pengguna mencetak kartu pos khusus mereka sendiri.

Pada Oktober lalu, sekitar 66% responden yang disurvei YouGov untuk MyPostcard mengatakan mereka mengirim kartu pos secara teratur, meningkat  jika dibandingkan dengan 57% responden dalam survei yang sama di 2019.

Funke adalah anggota Postcrossing, komunitas pertukaran kartu pos internasional dengan sekitar 800.000 anggota di 207 negara. Masyarakat Jerman paling banyak mengirim kartu pos daripada negara lain sejak komunitas itu didirikan 15 tahun lalu.

“Orang mungkin menemukan hobi ini untuk pertama kalinya karena mereka sering bepergian sebelumnya dan itu tidak mungkin lagi, jadi mereka mulai menulis kartu pos hanya untuk melihat sesuatu dari dunia lain," ujar Funke.

Menurut pendiri Postcrossing, Paulo Magalhaes, jumlah kartu pos yang dikirim menurun selama gelombang pertama pandemi karena hambatan dalam sistem pos tetapi meningkat lagi pada tahun 2020. (AFP/M-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto
Berita Lainnya