Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Seringnya Kebakaran Kurangi Kemampuan Hutan Menyerap Karbon

Adiyanto
26/2/2021 09:05
Seringnya Kebakaran Kurangi Kemampuan Hutan Menyerap Karbon
Kebakaran Hutan di El Bolson, Provinsi, Rio Negro, Argentina pada 26 Januari 2021(TELAM / AFP)

Kebakaran besar dan lebih sering yang melanda lahan atau hutan, bakal mengurangi kemampuan hutan untuk menyerap karbon, apalagi tidak diimbangi dengan penanaman pohon baru. Demikian hasil penelitian yang dipimpin University of Cambridge, Inggris.

Saat Bumi terus memanas karena konsentrasi gas rumah kaca yang semakin tinggi di atmosfer, jumlah kebakaran, serta seberapa besar dan lama pembakarannya, meningkat.

“Spesies pohon yang tumbuh lebih lambat mungkin mampu bertahan dari kobaran api, tetapi mereka menangkap lebih sedikit karbon di atmosfer dan mengurangi ketersediaan nutrisi,” menurut penelitian tersebut.

Dengan menganalisis data puluhan tahun tentang dampak kebakaran pada ekosistem di seluruh dunia, tim ahli menemukan, kebakaran yang berulang mendorong perubahan jangka panjang dalam komposisi hutan, sekaligus mengurangi ukuran populasinya.

Mereka menemukan bahwa setelah 50 tahun, wilayah dengan kebakaran tahunan paling ekstrem memiliki biomassa 72% lebih sedikit daripada wilayah yang tidak terbakar.

Dalam laporan yang ditulis di jurnal Nature Ecology and Evolution, para peneliti menyebutkan ada 63% lebih sedikit pohon di daerah yang terkena dampak parah dibandingkan dengan daerah yang tidak tersentuh kebakaran.

Karena tidak semua area cocok untuk reboisasi massal, dan karena dampak kebakaran jangka panjang membutuhkan waktu puluhan tahun untuk diukur, tim tersebut mengatakan penanaman kembali pohon kemungkinan akan gagal untuk mengimbangi penurunan kapasitas hutan untuk menyerap karbon dari atmosfer.

"Menanam pohon di daerah tempat pepohonan tumbuh dengan cepat sangat dianjurkan sebagai cara untuk mengurangi perubahan iklim," kata Adam Pellegrini dari Departemen Ilmu Tanaman Universitas Cambridge.

"Tapi agar berkelanjutan, rencana itu harus mempertimbangkan kemungkinan perubahan frekuensi dan intensitas kebakaran dalam jangka panjang."

Kebakaran hutan merupakan sumber utama polusi karbon yang memanaskan planet, dengan kobaran api tahunan yang melepaskan CO2 setara dengan sekitar seperlima emisi bahan bakar fosil. Tapi mereka juga mengurangi kapasitas alam untuk menyerap karbon yang dipompa ke atmosfer.

Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa kebakaran yang sering terjadi menurunkan tingkat nutrisi tanah seperti nitrogen. (AFP/M-4)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto
Berita Lainnya