Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Yuk, Ajari Anak Menggambar

Galih Agus Saputra
10/1/2021 14:03
Yuk, Ajari Anak Menggambar
Kak Kempho sedang mengajari anak-anak menggambar(Dok Galeri Nasional)

JIKA Anda ada waktu senggang di rumah, tidak ada salahnya mengajak anak untuk belajar menggambar. Selain menyenangkan, aktivitas itu merupakan salah satu kegiatan penting dalam proses tumbuh kembang mereka. Sebab, di saat belum fasih mengutarakan pendapat secara verbal, anak biasanya akan berkomunikasi lewat coretan.

"Jadi menggambar selain kegiatan yang menyenangkan seperti bermain, ia juga berfungsi sebagai alat komunikasi untuk menuangkan ide," kata Pegiat Seni Sanggar Cergam Semarang, Kempho Antaka, dalam 'Edukasi Kreatif Gambar Seri', yang diadakan secara daring oleh Galeri Nasional Indonesia, beberapa waktu lalu.

Meski begitu, lanjut Kempho, ada juga kasus dimana anak tidak suka menggambar. Mereka yang seharusnya suka dengan kegiatan tersebut, justru takut. Hal ini, kata dia, di antaranya disebabkan oleh tekanan orang dewasa di sekelilingnya. Kadang kala orangtua justru mencemooh hasil karya anak mereka, atau ada pula yang membandingkan hasil karyanya dengan anak lain.

"'Ih kenapa gambarmu tidak sebagus kakakmu?' Nah, cara penilaian seperti itu ada kalanya membekas di hati sang anak sehingga ia tidak mau melakukan lagi kegiatan menyenangkan itu atau cenderung pasif," imbuh pegiat seni yang akrab disapa Kak Kempho itu.

Menurutnya, gambar anak itu umumnya menceritakan sesuatu. Ketika diamati, anak-anak biasanya juga terlihat berbicara sendiri (self talking), sembari ia terus berproses dengan gambar yang tengah dibuat. Hal semacam inilah yang harus didukung dengan suasana menggambar yang menyenangkan.

Proses menggambar yang menyenangkan, lanjut Kempho, bisa dimulai dengan menyiapkan kertas gambar. Kertas gambar yang digunakan juga bisa dari berbagai macam jenis kertas, termasuk halaman kosong di balik kalender dan lain-lain.

Ketika mulai menggambar, setiap anak juga tidak boleh takut, bahkan bisa dimulai dengan membuat coretan tak beraturan atau tak berbentuk. Macam-macam garis juga bisa dibuat mulai dari lurus, zig-zag, atau patah-patah. Intinya setiap anak harus menggambar tanpa beban, selancar mungkin, dan tidak boleh ragu dengan setiap goresan yang akan dibuat.

"Berusahalah untuk tidak menggunakan penghapus atau stip. Kalau ingin membuat karakter tertentu, bisa juga dimulai dengan bidang-bidang yang sederhana. Tidak harus pendekatannya realis, atau mirip benda aslinya. Bisa kartun yang sederhana. Misalnya kepala kucing atau kelinci, yang penting gambar bisa ditebak oleh yang melihat gambar tersebut," kata Kak Kempho. (M-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik