Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Pasangan Suami-Istri ini Telah Siapkan Vaksin Sejak Januari

Adiyanto
26/12/2020 13:41

SUATU pagi di musim dingin pada 24 Januari lalu, Ozlem Tureci menemaninya suaminya Ugur Sahin, sarapan. Mereka berbincang tentang penyebaran virus korona (yang kelak dinamai covid-19), di Wuhan, Tiongkok. Dari publikasi yang ia baca, Sahin memprediksi ada kemungkinan besar pandemi segera terjadi.

Pasangan yang mengelola perusahaan farmasi kecil di Jerman bernama BioNTech itu, kemudian memutuskan mengalihkan fokus penelitian mereka dari terapi kanker ke cara menemukan vaksin untuk mengantisipasi penyebaran covid-19

"Sejak itu ... belum ada satu hari pun kami beristirahat dari mengerjakan proyek ini," kata Tureci, seperti dikutip AFP.

Prediksi Sahin benar. Empat hari kemudian, pada 28 Januari, Jerman mengonfirmasi kasus pertama infeksi virus korona. Kasus itu juga jadi penularan pertama dari manusia ke manusia di dataran Eropa.

Epidemi yang paling parah menghantam Tiongkok itu segera berubah menjadi krisis kesehatan global, memaksa sejumlah negara menutup perbatasan, sekolah, dan kantor, serta mengimbau warga diam di rumah, untuk menghentikan penyebaran.

Saat BioNTech dan perusahaan farmasi lainnya bergerak mencari formula vaksin yang tepat, perusahaan besar di Jerman lainnnya yang bergerak di bidang manufaktor dan logistik diam-diam juga ikutan. Salah satunya adalah Schott. Kantor perusahaan ini hanya beberapa menit berkendara dari kantor pusat BioNTech di kota Mainz.

Sedikit diketahui di seluruh dunia, perusahaan Schott yang berusia 130 tahun ini sebenarnya adalah pemain utama dalam industri farmasi, Perusahaan ini mampu memproduksi botol kaca kecil untuk menampung vaksin yang terbukti telah menyelamatkan banyak orang

Tiga perempat dari lebih 100 uji coba inokulasi virus korona di seluruh dunia, pasti akan berakhir menggunakan produk Schott.

“Perusahaan itu akan menghasilkan cukup botol untuk menampung dua miliar dosis vaksin virus korona pada akhir 2021, “ kata kepala komunikasi Christina Rettig kepada AFP.

Sejauh ini, tidak ada yang tahu perusahaan mana yang akan menemukan vaksin atau kapan akan siap, tetapi Frankfurt sudah siap menjadi pusat pengiriman produk-produk farmasi terbesar di Eropa.

Ini menjadi tantangan di bidang logistik yang belum pernah terjadi sebelumnya, yaitu mengangkut jutaan dosis vaksin untuk menyelamatkan orang di seluruh dunia.

Di pelabuhan itu, pengatur suhu telah disiapkan untuk mengawetkan 120.000 ton vaksin, obat-obatan, dan produk farmasi lainnya. (M-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto
Berita Lainnya