Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Muhammad Khairul Ikhwan: Membangun Desa lewat SMK

Bagus Pradana
29/11/2020 01:20
Muhammad Khairul Ikhwan: Membangun Desa lewat SMK
Muhammad Khairul Ikhwan(MI/SUMARYANTI\O BRONTO)

PENGALAMAN saat bersekolah di STM (kini SMK Teknik Mesin) menumbuhkan niat mulia di diri Muhammad Khairul Ikhwan. Menjadi bintang tamu Kick Andy episode Pengabdian Sepenuh Jiwa yang tayang hari ini (29/11), pria yang akrab disapa Ikhwan itu mengungkapkan jika ia banyak melihat siswa SMK datang dari ekonomi lemah. Di sisi lain, ia juga melihat banyak anak di kampungnya serbatertinggal.

Dari situlah, Ikhwan memiliki niat untuk menjadi guru yang nantinya dapat membuka sekolah sendiri. Pada 2003, keinginan pertamanya terwujud dengan menjadi guru di SMK Negeri 1 Selong, Lombok Timur. Ikhwan aktif membimbing siswanya untuk mengikuti berbagai lomba karya tulis dan penelitian, lalu mengajak para siswanya untuk praktik di luar jam sekolah, serta tak jarang mengajak mereka berwirausaha.

Pada 2017, ia berhasil mewujudkan keinginan kedua dengan membangun sebuah sekolah kejuruan impian, yang ia beri nama SMK Ondak Jaya. “Tepatnya saya mendirikan SMK Ondak Jaya ini pada 2017, dan itu tentu banyak tantangannya, mulai pihak keluarga hingga lingkungan sekitar. Ondak Jaya berasal dari bahasa asli Lombok yang artinya undak-undakan atau tangga.

Dengan kata lain, bisa diartikan sebagai tangga kejayaan menuju keberhasilan,” papar pria berusia 41 tahun itu. Sasaran siswa SMK ini ialah anak-anak desa yang kurang mampu, yang tidak memiliki akses sekolah ke SMK Negeri. Untuk mendapatkan siswa, Ikhwan mendatangi rumah warga kurang mampu dan menawarkan belajar gratis.

“Dari situ, saya mulai survei dan mencari anak-anak yang ingin mendapatkan sekolah gratis. Ternyata yang minat lumayan banyak, sampai akhirnya terkumpullah 21 anak, kalau sekarang berjumlah 104 anak dan baru meluluskan 20 orang untuk tahun ini,” ungkap Ikhwan.

Ikhwan mengaku sebagian besar siswanya berasal dari keluarga petani, buruh, dan anak-anak para tenaga kerja Indonesia (TKI). Selain memiliki kurikulum layaknya SMK lain, Ikhwan juga membuat program praktik di bengkel kerja yang disebut Teaching Factory atau unit usaha di SMK tersebut. Para siswa dilibatkan dalam kegiatan perakitan mesin-mesin teknologi tepat guna (TTG).

“Yang jelas semangatnya anak-anak itu luar biasa, bahkan mereka rela tidur di SMK atau di bengkel selama beberapa hari untuk terus mengerjakan mesin,” akunya.

Belakangan inovasi Ikhwan dalam mendidik para siswa SMK ini menarik perhatian Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Para siswa lulusan SMK Ondak Jaya pun dipercaya pemerintah untuk mengelola Science Technology and Industrial Park NTB. Bahkan, kini tiga perusahaan alat-alat pertanian di Mataram siap menerima lulusan SMK Ondak Jaya sebagai karyawan mereka. (Bus/M-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya