Headline

Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.

Fokus

Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.

Meroketnya Youtubers Baby Boomers di Musim Pandemi

Galih Agus Saputra
05/11/2020 12:20
Meroketnya Youtubers Baby Boomers di Musim Pandemi
Charles Dowding adalah salah satu Youtubers dari generasi baby boomers yang semakin naik pamor di masa pandemi ini.(Dok. Youtube Charles Dowding)

YOUTUBE memang lahir di masa generasi Z, namun kesuksesan sebagai Youtubers nyatanya tidak hanya milik orang muda. Mereka yang lahir di periode 1946-1964 atau yang biasa disebut generasi baby boomers justru tidak sedikit yang semakin meroket di masa pandemi ini.

Charita Jones ialah salah satu contoh perempuan lanjut usia yang mampu meraih kesuksesan sebagai kreator konten di Youtube. Sejak tiga tahun lalu ia sudah mengunggah 526 video hobi memasaknya di kanal Youtube Momma Cherri. Dari rutinitas itu, ia bahkan mampu menghasilkan pundi-pundi sekitar £200 - £250 (Rp. 3.377.150 - Rp. 4.221.437) per bulan.

Charita yang sebenarnya adalah pengelola restoran Brighton Momma Cherri's Soul Food Shack, di Inggris  mengatakan jumlah pengikut (subscribers)-nya meningkat di musim pandemi. Hingga saat ini ia sudah memiliki 130.000 pengikut yang selalu menunggu-nunggu videonya untuk dibagi. 

Beberapa kontennya yang cukup populer ialah seperti cara memasak selada dan kol, hingga mengolah buah persik. Dalam 28 hari, konten demikian katanya dapat menghasilkan pendapatan dari iklan sekitar £47 (sekitar Rp.793 ribu). Semua itu, ia awali secara tidak sengaja ketika dirinya sedang memasak sup dari daging yang dipanggang dua hari sebelumnya, dan direkam oleh sang putri.

Charita menceritakan video pertamanya direkam secara sederhana menggunakan kamera gawai. Akan tetapi, kini ia sudah menggunakan kamera video dan tripod, bahkan menyusun sendiri videonya dengan perangkat lunak seharga £40 (sekitar Rp.675 ribu).

"Saya suka mengajari orang cara mengolah kembali makanan dan mengurangi limbah. Putri saya mulai merekam dan menguploadnya ke YouTube. Sekarang saya memfilmkan dan mengedit video sendiri," tuturnya, seperti dilansir dari Dailymail, Rabu (4/11).

Charita juga menceritakan jumlah jam tayang kanal Youtubenya meningkat pada masa-masa awal pandemi. Pada akhir Maret, jumlah tayangannya mencapai 416.000 kali, dimana angka itu tetap bertahan hingga Juni.

Selain Charita, ada juga Charles Dowding. Jika Charita gemar memasak, maka pria yang satu ini lebih banyak membagikan konten dari hobinya berkebun.

Charles membuat kanal Youtube sejak tujuh tahun silam. Hingga kini, ia sudah mendapat penghasilan lebih dari £68.000 (sekitar Rp.1,1 miliar). Jumlah video yang ia bagikan kurang lebih ada 148, yang mana di dalamnga ada 'cara membuat kompos dari sampah' hingga 'cara menanam selada'.

Bulan lalu, jumlah pengikutnya sudah mencapai mencalai 122.000 dan kini bertambah menjadi 359.000). Dari situ ia mendapatkan penghasilan sebanyak £27.000 (sekitar Rp.455 juta).

Charles sebenarnya ialah seorang penulis buku. Sebelumnya, ia tidak pernah berfikir untuk membagikan metode bercocok tanam secara audio-visual. Kakaknya, yang seorang videografer, di suatu hari lantas membantunya untuk membuat video.

"Saya tidak pernah mencari uang tetapi hanya ingin mengkomunikasikan gagasan saya tentang berkebun tanpa penggalian dan gangguan minimal pada tanah.  Tapi perlahan saluran itu mengumpulkan momentum tanpa banyak usaha.  YouTube adalah platform yang bagus untuk berbagi konten. '  Videonya membutuhkan waktu setengah jam untuk difilmkan dan tiga jam untuk diedit dengan biaya produksi £300 hingga £400," tutur Charles. (M-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bintang Krisanti
Berita Lainnya