Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Minat Memelihara Anak Anjing Meningkat Selama Pandemi

Galih Agus Saputra
30/10/2020 14:00
Minat Memelihara Anak Anjing Meningkat Selama Pandemi
Anak anjing(Unsplash.com/Herbert Goetsch)

Sudah banyak penelitian yang mengatakan berinteraksi dengan bintatang peliharaan selama musim pandemi dapat memberikan sejumlah manfaat. Tak hanya menjadi teman di kala sepi, berinteraksi dengan hewan peliharaan juga dapat mengurangi stres atau menjaga kesehatan mental.

Kegemaran itu ternyata juga meningkat di Ibu Kota Kanada, Ottawa. Sejumlah pembiak anjing peliharaan mengaku kebanjiran permintaan selama pandemi. Akibat hal itu, mereka juga harus menyusun daftar permintaan yang harus dipenuhi selama beberapa bulan ke depan, sembari menunggu siklus pembiakan.

Linda Anglin ialah salah satu pembiak dari Canadian Doodle Puppies di Barrhaven, Ottawa. Sejak 2008, ia telah membiakkan Labradoodles, yang merupakan persilangan dari Labrador Retiever dan Poodle. Menurutnya, permintaan anak anjing belakangan ini sungguh 'gila'.

"Di bulan April, saya mendapat 600 pertanyaan. Saya mendapat pertanyaan lebih banyak dalam satu bulan daripada 12 tahun berjualan anak anjing," katanya, seperti dilansir dari CBC, Kamis, (29/10).

Anglin mengatakan ia harus menyediakan waktu tiga jam sehari untuk melayani pertanyaan dari para pecinta anjing. Saking banyaknya pertanyaan, ia bahkan harus menulis pernyataan di laman daring Canadian Doodle Puppies, bahwa mereka sudah tidak dapat membalas pesan.

Kini, Anglin sudah memiliki daftar permintaan yang mana di dalamnya berisi nama dari 80 keluarga. Untuk mencukupi permintaan itu, ia membutuhkan waktu kurang lebih 12 hingga 18 bulan.

Sementara itu, pembiak lain dari The Ottawa Humane Society (OHS) kini mengaku sudah tidak memiliki persediaan anak anjing. Padahal, biasanya mereka punya setidaknya selusin anak anjing di Oktober.

Beberapa waktu lalu OHS masih memiliki anak anjing dengan ras campuran dan berkebutuhan khusus bernama Charlie. Itu pun, kini proses adopsinya sedang ditunda karena beberapa alasan.

"Kami melihat minat yang sangat kuat pada anak anjing saat ini. Kemungkinan besar karena orang-orang tinggal di rumah," kata Direktur Operasional OHS, Sharon Miko.

Sejak adanya pandemi covid-19, Rumah Sakit Hewan di Gloucester dikabarkan juga telah mencatat lebih dari 100 anak anjing di daftar antrean. Sementara Rumah Sakit Hewan di Westboro baru-baru ini telah menerima sekitar 75 anak anjing dan memaksa manajemen untuk memperpanjang jam kerja sekalgus menambah jumlah staf. (M-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto
Berita Lainnya