Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Fosil Buaya Purba Afrika Ditemukan di Pesisir Spanyol

Bagus Pradana
27/10/2020 15:00
Fosil Buaya Purba Afrika Ditemukan di Pesisir Spanyol
Fosil buaya purba Afrika(Bruno MERCURIO / Universita degli Studi di Perugia / AFP)

DUNIA arkeologi baru-baru ini dikejutkan dengan penemuan fosil buaya purba yang diduga berasal dari Afrika di perairan pesisir Spanyol dan Italia.

Berdasarkan analisis tulang tengkorak buaya  tersebut, terdapat gigi yang terisolasi dan osteodermata (plak tulang). Para peneliti dari University of Barcelona memerkirakan hewan tersebut merupakan jenis buaya pesisir dari spesies crocodylus checchiai, dari Libya dan Kenya di Afrika, yang hidup sekitar lima juta tahun lalu.

Para peneliti menduga buaya tersebut  telah melintasi cekungan Mediterania untuk menuju pesisir Spanyol dan Italia. Dugaan tersebut juga telah mereka jelaskan dalam Journal of Paleontology. 

Fosil buaya ini pertama kali ditemukan di Venta del Moro dekat Valencia, Spanyol antara tahun 1995 dan 2006.

"Pengamatan kami menunjukkan bahwa fosil ini jelas bukan milik Diplocynodon atau Tomistoma - satu-satunya genus Crocodylians yang dijelaskan datang ke Eropa pada periode Miosen akhir adalah Crocodylus Checchiai," papar Angel Hernández Luján, ahli paleontologi senior dari University of Barcelona, seperti dilansir dari dailymail.co.uk, Minggu (25/10). Periode miozen atau neozoikum ialah era sekitar 5,33 juta tahun yang lallu.

"Buaya tersebut pastinya merupakan penghuni pantai Murcia dan Andalusia, meskipun kami tidak dapat mengenyampingkan fakta mereka juga kemungkinan tersebar di sepanjang pantai Catalonia dan Kepulauan Balearic," imbuhnya.

Penemuan tersebut secara tidak langsung mengukuhkan teori persebaran yang menyebutkan spesies Crocodylus bermigrasi dari Afrika ke Eropa selama periode Miosen akhir.

Daerah Eropa pada saat itu dekat dengan pantai Mediterania utara, termasuk Venta del Moro, sehingga mudah diakses melalui laut.

Prilaku ekspansif ini juga ditunjukan buaya modern, yang merupakan perenang ulung, bahkan kecepatannya dapat mencapai 32 km per jam di dalam air. Seperti buaya air asin (crocodylus porosus) yang hidup di Oceania dan Asia Tenggara yang juga dapat merambah di laut lepas.

Ini menunjukkan buaya mampu menyeberangi Samudra Atlantik selama periode Miosen. (M-4)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto
Berita Lainnya