Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Jazz Gunung Virtual Concert, Kolaborasi untuk Negeri

Bagus Pradana
26/9/2020 15:18
Jazz Gunung Virtual Concert, Kolaborasi untuk Negeri
Jazz Gunung Virtual Concert #1(YouTube DSS Music)

PANDEMI covid-19 yang tejadi saat ini tak lantas menjadi penghalang bagi para musisi Indonesia untuk terus berkarya. Kondisi tersebut justru melahirkan beragam terobosan baru dalam bermusik, seperti hadirnya format pertunjukan virtual yang kemudian mulai diadaptasi selama masa pandemi ini.

Perhelatan Jazz Gunung, salah satunya. Salah satu pergelaran musik Jazz ikonik di Indonesia pun mengadaptasi format ini untuk menyapa para penggemar setianya, dengan mempersembahkan konser daring bertajuk 'Jazz Gunung Virtual Concert' pada Jumat Malam (25/9). Event ini berkolaborasi dengan Konser 7 Ruang dan Gerakan Pakai Masker.

Jazz Gunung Virtual Concert ini merupakan konser kemanusiaan. Dalam konser tersebut diadakan penggalangan dana yang seluruh hasilnya digunakan untuk mengampanyekan budaya sehat pada masa New Normal (tatanan baru) ini serta akan disumbangkan kepada para pelaku seni yang terdampak pandemi covid-19. Dari acara yag dihelat Jumat malam itu terkumpul dana sektar Rp74 juta rupiah.

Acara ini sekaligus menjadi konser pembuka 'Road to Jazz Gunung Series' yang akan diselenggarakan di empat destinasi wisata gunung di Indonesia yaitu Bromo, Ijen, Burangrang, dan Toba. Diva Jazz Syaharani, Andien Aisyah, serta Musisi Jazz Kawakan Indonesia Bintang Indrianto menjadi penampil utama dalam konser amal daring tersebut.

Konser yang kini memasuki umur keduabelasnya ini dibuka dengan sambutan dari Sigit Pramono dan Butet Kertaredjasa, selaku pendiri Jazz Gunung Indonesia. Dalam sambutannya, Sigit menceritakan tentang ide awal pagelaran Jazz Gunung pertama di Bromo yang dimaksudkan untuk mempromosikan destinasi wisata khususnya Gunung di Indonesia serta untuk mendorong geliat ekonomi kreatif dalam negeri yang sempat lesu pada awal tahun 2000-an.

"Kita juga punya pekerjaan rumah karena adanya pandemi ini. Sekarang ini semua destinasi wisata pasti terpuruk, kita pelan-pelan lagi melalui Jazz Gunung Series ini mencoba mengangkat dan mengembalikan sektor ekonomi kreatif dan pariwisata di Indonesia," ungkap Sigit yang juga merupakan ketua dari Gerakan Pakai Masker.

"Terus terang konsep Jazz Gunung Series ini merupakan hasil ngobrol saya dengan mas Andy Noya tahun lalu ketika kita di Banyuwangi, saya diajak untuk membesarkan Jazz Gunung ini menjadi Jazz Gunung Series. Negeri kita ini kan punya 128 gunung, kita baru menggarap 4 gunung nih, masih banyak gunung yang bisa kita promosikan, karena gunung-gunung kita itu selalu indah," tukasnya.

(M-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto
Berita Lainnya