Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Perdagangan Satwa Liar Marak di Albania

Abdillah Marzuqi
20/6/2020 12:00
Perdagangan Satwa Liar Marak di Albania
Aktivis penyayang binatang di Albania menggotong seekor singa yang sakit dari kebun binatang pribadi milik warga(Gent SHKULLAKU / AFP)

SEBUAH restoran di Albania menawarkan menu olahan daging beruang hasil buruan. Para peneliti mengungkap hal itu sebagai bagian dari perdagangan ilegal satwa liar di negara itu. Pertama kalinya, daging beruang dimasak di Eropa.

Dilansir dari independent.co.uk, sebuah restoran di kota Drilon mengiklankan menu daging beruang bernama 'mish ariu'. Dalam bahasa Albania, mish ariu berarti daging beruang. Dalam keterangan menu tertulis 'ne sezone', yang berarti sesuai musim.

Di Albania, banyak spesies yang diperjualbelikan secara daring, seperti beruang, monyet, dan burung predator. Hal itu memicu kekhawatiran hilangnya satwa-satwa yang dilindungi itu dari alam liar..

Lembaga perlindungan binatang Four Paws menemukan iklan di dua situs daring terkemuka Albania. Iklan itu menawarkan penjualan beruang dan beberapa spesies lain, seperti rubah, burung hantu, dan serigala. Motif ekonomi dituding sebagai pengerak praktik tersebut. Sebagai contoh, monyet capuchin kecil ditawarkan seharga € 750 (Rp 11,95juta), dan burung hantu gudang, anakan beruang, dan serigala masing-masing seharga € 500 (Rp 7,97juta).

Sebagian besar pembelinya adalah pemilik restoran dan hotel yang memelihara hewan-hewan itu untuk menarik wisatawan. Ada pula pembeli perseorangan yang menginginkan hewan tersebut sebagai peliharaan. Bahkan, burang elang yang menjadi simbol nasional Albania, sangat dicari oleh para pembeli.

"Sebagian besar foto menunjukkan kekejaman terhadap binatang, seperti rubah dengan moncong tertutup dalam kotak plastik, memanggul anak beruang dengan rantai dan burung dengan kaki terikat," kata Barbara van Genne dari Four Paws.

Monyet dan burung predator dimanfaatkan sebagai daya tarik wisatawan di bar dan restoran Albania. Rubah dimabil bulunya. Sedangkan serigala dikawinsilangkan dengan anjing agar keturunan mereka bisa dijual sebagai anjing penjaga. Sementara hewan lain dibunuh untuk dijadikan pajangan.

"Apa yang sangat mengkhawatirkan tentang ini bukan hanya fakta bahwa daging beruang dijual, tetapi juga penambahan dalam kurung 'ne sezone', yang memberikan kesan bahwa ada musim berburu untuk beruang," ujar juru bicara Perlindungan dan Pelestarian Lingkungan Alam di Albania (PPNEA).

Faktanya tidak ada musim berburu hewan liar di Albania. Ada moratorium perburuan dan larangan berburu yang disahkan pada 2014 dan diperpanjang pada 2016 hingga Maret 2021. (M-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto
Berita Lainnya