Headline

Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.

Fokus

Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.

Cara Mengatasi Kecemasan Menyongsong Kehidupan Normal Baru

Fetry wuryasti
26/5/2020 18:35
Cara Mengatasi Kecemasan Menyongsong Kehidupan Normal Baru
Kondisi lalu lintas pada H+2 Idul Fitri, Selasa (26/5). Indonesia bersiap menyongsong masa new normal(MI/RAMDANI)

PEMERINTAH berencana melonggarkan pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di sejumlah wilayah. Masyarakat yang selama dua bulan terakhir menjalani karantina mandiri tinggal di rumah, kini bersiap memasuki masa normal baru.

Tentu bagi sebagian orang yang sudah lama berada di rumah, hal ini akan menimbulkan kegelisahan. Mereka harus terbiasa kembali berinteraksi dengan banyak orang dan berisiko tertulara covid-19 yang hingga kini belum ada vaksinnya. Penyesuaian diri dengan lingkungan 'normal' yang baru ini mirip dengan apa yang dijuluki "kecemasan pasca-lockdown" oleh Anxiety UK, sebuah badan amal kesehatan mental.

“Yang paling umum akan cenderung kita lihat tampaknya berasal dari kekhawatiran kesehatan atau ketakutan akan hal yang tidak diketahui. Itu bisa berkisar dari kekhawatiran berada di ruang publik hingga takut meninggalkan rumah," kata Samuel Ledger, dari Anxiety UK, dalam sebuah wawancara dengan Vogue.

Untuk mengatasinya, Dr Sandeep Vohra, konsultan psikiater senior, Rumah Sakit Indraprastha Apollo, menyarankan hal pertama yang harus dilakukan adalah menerima kenyataan pandemi dan hal yang mungkin diakibatkannya.

“Orang harus belajar menerima kenyataan bahwa kita harus hidup dengan virus corona. Anda tidak bisa menyangkal hal itu. Semakin kita menghadapi situasi, kita menjadi semakin cemas;" kata Indraprastha seperti dikutip Theindianexpress.com.

Lalu segera ambil tindakan pencegahan. Ketakutan terinfeksi covid-19, dapat diatasi hanya jika kita melakukan tindakan pencegahan yang diperlukan.

Dr Samir Parikh, Direktur Departemen Ilmu Kesehatan Mental dan Perilaku, Fortis Healthcare, menyatakan, kegelisahan tentang melangkah keluar bersama, sama dengan yang dialami selama karantina mandiri. Kecemasan ini, kata dia, perlu disalurkan dengan benar. Orang masih perlu menjaga jarak sosial, sanitasi, dan memakai masker saat pergi bekerja atau ke luar rumah.

“Bicaralah dengan atasan dan kolega Anda. Kesenjangan komunikasi dengan atasan mengenai kebijakan pasca covid-19 juga bisa menjadi penyebab kecemasan. Sehingga lebih baik untuk menguraikan kecemasan Anda,” ujarnya.

Berpikir positif

Jika Anda termasuk orang-orang yang terus-menerus melacak jumlah kasus atau kematian yang dilaporkan, inilah saatnya untuk beristirahat. Para ahli menyarankan konsumsi berita yang berhubungan dengan virus korona untuk menjaga kesehatan mental.”Jadi, hindari terlalu banyak diskusi atau debat tentang pandemi kecuali benar-benar diperlukan.”

Para ahli juga menyarankan untuk tidur selama enam hingga delapan jam dengan kualitas yang baik di malam hari, dan lakukan latihan pernapasan, yoga, serta bentuk olahraga lainnya secara teratur. Ini dapat membantu Anda merasa santai. Batasi juga konsumsi alkohol dan rokok.

Berbicaralah dengan seseorang. Teruslah berpikir positif karena kesehatan mental akan menjadi aspek kunci untuk melalui pandemi ini. (M-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik