Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
PEMERINTAH berencana melonggarkan pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di sejumlah wilayah. Masyarakat yang selama dua bulan terakhir menjalani karantina mandiri tinggal di rumah, kini bersiap memasuki masa normal baru.
Tentu bagi sebagian orang yang sudah lama berada di rumah, hal ini akan menimbulkan kegelisahan. Mereka harus terbiasa kembali berinteraksi dengan banyak orang dan berisiko tertulara covid-19 yang hingga kini belum ada vaksinnya. Penyesuaian diri dengan lingkungan 'normal' yang baru ini mirip dengan apa yang dijuluki "kecemasan pasca-lockdown" oleh Anxiety UK, sebuah badan amal kesehatan mental.
“Yang paling umum akan cenderung kita lihat tampaknya berasal dari kekhawatiran kesehatan atau ketakutan akan hal yang tidak diketahui. Itu bisa berkisar dari kekhawatiran berada di ruang publik hingga takut meninggalkan rumah," kata Samuel Ledger, dari Anxiety UK, dalam sebuah wawancara dengan Vogue.
Untuk mengatasinya, Dr Sandeep Vohra, konsultan psikiater senior, Rumah Sakit Indraprastha Apollo, menyarankan hal pertama yang harus dilakukan adalah menerima kenyataan pandemi dan hal yang mungkin diakibatkannya.
“Orang harus belajar menerima kenyataan bahwa kita harus hidup dengan virus corona. Anda tidak bisa menyangkal hal itu. Semakin kita menghadapi situasi, kita menjadi semakin cemas;" kata Indraprastha seperti dikutip Theindianexpress.com.
Lalu segera ambil tindakan pencegahan. Ketakutan terinfeksi covid-19, dapat diatasi hanya jika kita melakukan tindakan pencegahan yang diperlukan.
Dr Samir Parikh, Direktur Departemen Ilmu Kesehatan Mental dan Perilaku, Fortis Healthcare, menyatakan, kegelisahan tentang melangkah keluar bersama, sama dengan yang dialami selama karantina mandiri. Kecemasan ini, kata dia, perlu disalurkan dengan benar. Orang masih perlu menjaga jarak sosial, sanitasi, dan memakai masker saat pergi bekerja atau ke luar rumah.
“Bicaralah dengan atasan dan kolega Anda. Kesenjangan komunikasi dengan atasan mengenai kebijakan pasca covid-19 juga bisa menjadi penyebab kecemasan. Sehingga lebih baik untuk menguraikan kecemasan Anda,” ujarnya.
Berpikir positif
Jika Anda termasuk orang-orang yang terus-menerus melacak jumlah kasus atau kematian yang dilaporkan, inilah saatnya untuk beristirahat. Para ahli menyarankan konsumsi berita yang berhubungan dengan virus korona untuk menjaga kesehatan mental.”Jadi, hindari terlalu banyak diskusi atau debat tentang pandemi kecuali benar-benar diperlukan.”
Para ahli juga menyarankan untuk tidur selama enam hingga delapan jam dengan kualitas yang baik di malam hari, dan lakukan latihan pernapasan, yoga, serta bentuk olahraga lainnya secara teratur. Ini dapat membantu Anda merasa santai. Batasi juga konsumsi alkohol dan rokok.
Berbicaralah dengan seseorang. Teruslah berpikir positif karena kesehatan mental akan menjadi aspek kunci untuk melalui pandemi ini. (M-4)
Presiden Joko Widodo mengaku bingung dengan banyaknya istilah dalam penangan covid-19, seperti Pembatasan Sosial Berskala Besar hingga Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat.
Demi membantu UMKM untuk bangkit kembali, influencer Bernard Huang membuat gerakan yang diberi nama PSBB atau Peduli Sesama Bareng Bernard dii Kota Batam.
Kebijakan itu juga harus disertai penegakan hukum yang tidak tebang pilih, penindakan tegas kepada para penyebar hoaks, dan jaminan sosial bagi warga terdampak.
Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 20.155 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 6.934 positif dan 13.221 negatif.
Untuk menertibkan masyarakat, tidak cukup hanya dengan imbauan. Namun harus dibarengi juga dengan kebijakan yang tegas dalam membatasi kegiatan dan pergerakan masyarakat di lapangan.
Epidemiolog UI dr.Iwan Ariawan,MSPH, mengungkapkan, untuk menurunkan kasus Covid-19 di Indonesia, sebenarnya dibutuhkan PSBB seperti tahun 2020 lalu.
JAGA Pemilu khawatir pelanggaran dalam pemilihan umum (pemilu) menjadi kebiasaan yang diwajarkan alis ‘new normal’di masa depan.
Konsekuensi daerah yang telah ditetapkan berada di level 1 berarti kegiatan masyarakat bisa dikatakan dapat beroperasi normal dengan kapasitas maksimal 100% di berbagai sektor.
Rumah mengangkat konsep Tropical Modern ramah lingkungan dan didesain untuk menjawab kebutuhan hunian di era new normal.
Kebijakan pelonggaran penggunaan masker di ruang terbuka, diharapkan tidak menimbulkan euforia berlebihan yang berakibat abai terhadap protokol kesehatan yang masih harus diterapkan.
Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan mobilitas masyarakat terus mengalami peningkatan dalam dua pekan terakhir dan menjadi yang tertinggi selama masa pandemi covid-19.
SAAT ini kita tengah memasuki masa pra kondisi menuju transisi pandemi menjadi endemi. Secara gradual, pembatasan sosial memang sudah dilonggarkan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved