Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
PEMERINTAH Tiongkok menawarkan program ambil alih dengan membeli stawa liar kepada para peternak di dua provinsi. Langkah tersebut merupakan bagian dari upaya keras negara itu terhadap perdagangan satwa liar setelah merebaknya virus corona yang berasal dari Wuhan.
Asal-usul pandemi ini memang masih diselidiki, tetapi salah satu sumber yang dicurigai adalah Pasar Grosir Makanan Laut Huanan, di Wuhan, yang dilaporkan menjual lebih dari 30 spesies hewan termasuk anak anjing, serigala hidup, jangkrik emas, kalajengking, dan musang. Tiongkok menutup pasar tersebut pada Januari.
Rencana pengambil alihan satwa liar ini diterbitkan pada akhir minggu lalu. Program ini akan diberlakukan bagi peternak di provinsi Hunan dan Jiangxi, dua daerah tetangga di tenggara negara itu. Mereka akan diberi kompensasi dengan beralih menanam buah, sayuran, tanaman teh, atau jamu untuk pengobatan tradisional Tiongkok. Ada juga opsi untuk membiakkan hewan lain seperti babi dan ayam.
Peternak di Hunan ditawari kompensasi 630 yuan (Rp1.134.137) per ekor landak; 600 yuan (Rp1.251.454) untuk luwak; 75 yuan (Rp156.433) per kilogram tikus bambu, dan 120 yuan (Rp250.294) per kg ular kobra, serta tikus. Setiap angsa liar atau rusa muntjac Tiongkok masing-masing akan dihargai 2.457 yuan (Rp5.125.065).
Pada Februari lalu, Tiongkok mengeluarkan larangan nasional yang belum pernah terjadi sebelumnya pada semua perdagangan dan konsumsi hewan liar darat, termasuk spesies eksotik yang dipelihara di peternakan. Pembelian awal mencakup 14 spesies satwa liar yang diternakkan dan hanya peternakan yang beroperasi secara legal dengan izin berkembang biak sebelum larangan Februari, yang memenuhi syarat untuk program ini.
LA Times melaporkan, pada laporan industri tahun 2017 oleh Akademi Teknik Tiongkok, perdagangan satwa liar di Tiongkok bernilai US$73 milyar dan mempekerjakan lebih dari 14 juta orang.
“Subsidi untuk transisi ke mata pencaharian alternatif di provinsi-provinsi ini harus diikuti oleh provinsi dan negara lain sekarang,” kata spesialis kebijakan Tiongkok untuk Humane Society International (HSI) Dr Peter Li, dikutip dari The Independent.
“Para petani Tiongkok tidak hanya memiliki kesempatan untuk meninggalkan perdagangan yang menimbulkan ancaman langsung terhadap kesehatan manusia, tetapi juga untuk transisi ke mata pencaharian yang lebih manusiawi dan berkelanjutan, seperti menanam makanan nabati populer dalam masakan Tiongkok. Ini adalah model untuk perubahan yang telah dipraktikkan oleh Humane Society International,” sambung Dr Li. (M-4)
Terungkapnya perdagangan bagian satwa di lindungi berupa sisik terenggiling (Manis javanica), bermula dari penggalian data dan informasi di media sosial.
Dalam kegiatan tersebut, ditemukan akun Facebook atas nama “Thamrin MD” yang memposting spesimen kupu-kupu dan kumbang berbagai jenis yang merupakan satwa liar dilindungi
Pelaku berinisial RZ (40) warga Pandam, Jorong Anak Aia Dadok, Kecamatan Lubuk Basung ditangkap ketika akan menjual sisik trenggiling (manis javanica) seberat 1,5 kilogram pada Sabtu (28/6).
Peneliti IPB University Nyoto Santoso mengatakan bahwa lutung sentarum, yang merupakan primata endemik Kalimantan, hingga kini belum termasuk dalam mandat pengelolaan BBTNBKDS.
BALAI Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau mendapatkan laporan dari pihak pengelola Lembaga Konservasi (LK) Kasang Kulim terkait kelahiran satwa langka hampir punah, orangutan.
DIREKTORAT Reserse Kriminal Umum Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menetapkan JS, 46, agen gas bersubsidi sebagai tersangka kasus kepemilikan satwa dilindungi.
Stratus (XFG), varian COVID-19 baru yang kini dominan di Indonesia, masuk daftar VOM WHO. Simak 5 hal penting menurut Prof. Tjandra Yoga Aditama.
LAPORAN terbaru Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa covid-19 XFG atau covid-19 varian stratus menjadi varian yang paling dominan di Indonesia.
varian Covid-19 XFG atau stratus tampaknya tidak membuat orang parah dibandingkan varian sebelumnya. Namun, ada satu gejala yang khas yakni suara serak atau parau.
Kemenkes menyebut total kasus covid-19 dari Minggu ke-1 hingga Minggu ke-30 tahun 2025 sebanyak 291 kasus
Nimbus berada pada kategori VUM, artinya sedang diamati karena lonjakan kasus di beberapa wilayah, namun belum menunjukkan bukti membahayakan secara signifikan.
KEPALA Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Ishaq Iskanda, Sabtu (21/6) mengatakan Tim Terpadu Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Sulsel) menemukan satu kasus suspek Covid-19.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved