Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
Tidak sedikit orang-orang yang memanfaatkan masa 'work-from-home' ini dengan mempelajari hal baru, atau melakukan hal yang diminati sejak lama, seperti beryoga.
Yoga, di kota-kota besar Tanah Air, telah menjadi salah satu olahraga yang cukup populer. Itu bisa dilihat dari maraknya keberadaan studio-studio yoga, atau kelas-kelas yoga di pusat kebugaran.
Namun, dengan pandemi covid-19 yang tengah merebak, beryoga tak dapat dilakukan di gim atau studio yang kebanyakan memang tutup sementara. Saatnya berlatih di rumah.
Cukup banyak guru yoga yang menghelat kelas daring live saat ini via Instagram atau Zoom. Kebanyakan berbayar, tapi ada pula yang tak memungut biaya seperti kelas @tiorosalines, @sundari_loung di Instagram, atau Ekhart Yoga di Youtube. Bila telah memiliki cukup pengetahuan tentang pose-pose dasar, Anda pun bisa berlatih sendiri.
Untuk membangun rutinitas latihan di rumah, guru yoga Esther Ekhart yang telah merintis kelas daring sejak 2008, memberikan sejumlah tips.
1. Ciptakan spot yang memungkinkan Anda berlatih tanpa khawatir akan membentur perabot. Tidak mesti ruangan tersendiri. Pojok dengan dinding yang dapat membantu menyangga beberapa pose bisa menjadi spot untuk menggelar matras. "Saya bahkan berlatih di ruang keluarga, dengan suami saya duduk di sofa sambil sesekali berkomentar. Tak ideal, tapi yang penting saya bisa berlatih," ujar Esther.
2. Tak perlu bergantung kepada aksesoris atau perlengkapan. Perlengkapan paling mendasar untuk berlatih ialah matras - - yang sebaiknya tidak licin saat Anda mulai berkeringat. Balok maupun guling penyangga bukan sesuatu yang wajib dan bisa digantikan dengan buku serta bantal dan tumpukan selimut. Bahkan, jika tak ada matras, Anda bisa memakai handuk dan atau karpet di ruangan.
3. Hindari cedera. Itu hal yang tak Anda perlukan, terutama di masa pandemi ini. Area lutut, panggul, tulang belakang, dan leher merupakan area yang relatif rawan cedera. Selalu lakukan pemanasan sebelum memulai latihan inti. Saat berlatih, berdialoglah dengan tubuh. Cermati responsnya. Jika muncul sensasi nyeri, modifikasi pose Anda atau bahkan hentikan pose tersebut. Lembutlah, Anda tak sedang berkompetisi.
4. Saat di atas matras, tanyakan ke diri sendiri, latihan apa yang dibutuhkan tubuh dan pikiran Anda. Apakah yang aktif seperti Vinyasa Flow, atau latihan yang lebih lembut untuk menenangkan tubuh dan pikiran Anda seperti Yin Yoga? Semakin sering Anda beryoga, semakin Anda mengenali apa yang dibutuhkan tubuh dan pikiran Anda pada waktu yang berbeda.
5. Selalu akhiri dengan Savasana. Sangat penting untuk memberikan waktu tubuh Anda untuk bersantai dengan pose Savasana setelah latihan yoga. Sistem saraf butuh waktu untuk mengasimilasi manfaat yang diperoleh selama latihan, terutama setelah kelas yoga yang intens.
6. Tetapkan jadwal berlatih yang realistis. Lebih baik Anda menargetkan berlatih tiga kali seminggu atau bahkan satu kali seminggu ketimbang menargetkan setiap hari, tapi ternyata gagal memenuhinya. "Rasa gagal bisa membuat kita akhirnya justru menghindari berlatih," kata Esther. Menurutnya, beryoga selama 10 menit pun sudah berlatih. Rutin ialah kuncinya. Anda juga bisa meminta dukungan orang-orang di rumah untuk mengingatkan Anda atau membantu mengasuh si kecil saat Anda berlatih.
7. Nikmati latihan. Tak perlu tergesa menguasai pose sulit, apalagi hanya untuk konten media sosial. Yoga ialah 'hadiah' untuk tubuh dan pikiran kita, bukan ego kita.
8. Letakkan gawai Anda. Ambil matras, dan mulai berlatih. Namaste! (M-2)
Faktor risiko cacar api yang paling sering mencetuskan terutama pada dewasa muda itu adalah stres, saat resikonya akan meningkat sekitar 47 persen.
Kondisi macet tidak boleh dipandang sebelah mata karena berbagai studi menunjukkan, kemacetan dan waktu tempuh perjalanan berpengaruh pada tingkat stress, kesehatan dan mental.
Stres menyebabkan penggunaan glikogen otot secara berlebihan. Jika kadar glikogen menurun, pembentukan asam laktat akan terganggu.
Sebanyak 285.380 peserta dinyatakan lolos dari 860.976 pendaftar Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) 2025.
"Kalimat 'semangat ya' itu seringkali tidak membantu, malah memperburuk keadaan. Lebih baik katakan, 'aku nggak tahu kamu sedang melalui apa, tapi aku ada di sini kalau kamu butuh'.
AKTRIS Kimberly Ryder tidak jadi berangkat haji tahun ini lantaran visa haji furoda tidak terbit. Ia mengaku stres. Begini cara menghadapi stres
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved