Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
PANTAI di pesisir barat Albania itu biasanya ramai dikunjungi turis dan juga sejumlah kapal yang bersandar. Namun, dengan adanya wabah korona, lokasi itu terlihat sepi. Kondisi ini, justru menarik kawanan burung flamingo merah muda Albania dan pelikan keriting, berkumpul di ketenangan laguna.
Menurut otorita Taman Nasional Allbania, populasi burung bersayap merah muda dan hitam itu melonjak hingga sekitar 3000 ekor sejak adanya pandemi covid-19. Sebagian dari burung-burung itu mandi di perairan Narta Lagoon yang berkilau, sebuah situs penting bagi burung-burung yang bermigrasi di Pantai Adriatik.
“Dengan ‘terkurungnya’ manusia di rumah, satwa liar telah mendapatkan kembali semua hak absolut mereka dan menikmati semua kebebasan alam," kata Nexhip Hysolakoj, kepala kawasan cagar alam setempat kepada AFP, Kamis (23/4)
Dalam beberapa tahun terakhir, telah terjadi urbanisasi yang tidak terkendali seiring tumbuhnya industri pariwisata di kawasan tersebut. Aktivitas itu mengancam ekosistem di kawasan yang seharusnya dilindungi.
Sejak diberlalkukan masa karantina/lockdown pada 9 Maret lalu, kini kawasan itu tampak senyap. Tidak banyak aktivitas manusia. Pabrik-pabrik pengolahan kulit dan produsen minyak zaitun, juga ditutup.
Pihak konservasi berharap kondisi ini akan mendorong kawanan burung itu bereproduksi sehingga populasi mereka bertambah. “Dalam tiga minggu ini. Burung-burung itu bergerak sedikit lebih jauh ke laguna dan sekarang memulai ritual pacaran," kata Hysolokaj.
Penulis panduan burung pertama Albania, Mirjan Topi, mengatakan kondisi ini sangat sempurna bagi burung Flamingo untuk mulai bereproduksi di wilayah Balkan. “Burung-burung biasanya melakukan perjalanan selama beberapa tahun di berbagai wilayah Mediterania sampai mereka mencapai kematangan seksual,” katanya.
Menurut data badan pengelola ta,man nasional, kawanan burung yang bermain-main di laguna ini berasal dari Afrika, Italia, Yunani, Spanyol, dan Prancis. "Sudah waktunya untuk bercinta," kata Odise Celoaliaj, seorang pakar lingkungan, saat mengintip melalui teropong untuk menyaksikan kawanan flamingo tersebut. (M-4)
ASOSIASI Pengusaha Pengelola Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Aspel B3) Indonesia melantik pengurus baru di Batam, Kepulauan Riau.
Meski sebagian universitas mengadopsi kebijakan sustainability, banyak yang belum memiliki implementasi secara sistematis.
Aksi Kolaboratif ini diisi berbagai rangkaian acara, mulai bersih-bersih pantai, penanaman cemara laut, talkshow lingkungan, serta edukasi untuk masyarakat dan pelajar.
Diskusi bersama diskusi bersama Gubernur dan DPRD Provinsi Nusa Tenggara Timur digelar untuk menyusun perda terkait kelestarian lingkungan.
Di titik pemberangkatan, peserta melakukan penanaman pohon sebagai simbol komitmen terhadap kelestarian lingkungan.
Roda perekonomian harus terus berputar dengan tidak mengabaikan ekosistem lingkungan.
Peneliti IPB University Nyoto Santoso mengatakan bahwa lutung sentarum, yang merupakan primata endemik Kalimantan, hingga kini belum termasuk dalam mandat pengelolaan BBTNBKDS.
BALAI Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau mendapatkan laporan dari pihak pengelola Lembaga Konservasi (LK) Kasang Kulim terkait kelahiran satwa langka hampir punah, orangutan.
DIREKTORAT Reserse Kriminal Umum Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menetapkan JS, 46, agen gas bersubsidi sebagai tersangka kasus kepemilikan satwa dilindungi.
Elang Paria merupakan salah satu spesies pemangsa dan pemulung alami yang memiliki peran penting dalam ekosistem
Dari pelaku berinisial BH (32) berperan sebagai pemilik dan NJ (23 th) berperan sebagai penjual ke luar negeri, diamankan bagian-bagian tubuh satwa liar dilindungi
Gakkum berhasil menggagalkan perdagangan online bagian tubuh satwa dilindungi dari Indonesia ke Luar Negeri termasuk Amerika Serikat dan mengamankan 2 pelaku
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved