Headline

Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.

Kefasihan Tulisan Tangan di TK Berkaitan dengan Kemampuan Membaca

Fetry Wuryasti
05/3/2020 03:15
Kefasihan Tulisan Tangan di TK Berkaitan dengan Kemampuan Membaca
Membaca dan menulis berbagi jaringan yang sama dalam hal perkembangan otak.(123RF (Krasimira Dicheva))

Anak-anak yang menulis dengan lancar di tahun pertama sekolah, kemungkinan akan menjadi pembaca yang lebih baik setahun kemudian.

Hal itu berdasarkan riset di Australia terhadap 154 siswa taman kanak-kanak hingga kelas 1 SD, untuk melihat kefasihan dalam menulis surat pada masa TK, dikaitkan dengan kemampuan menulis teks yang lebih lama saat kelas 1 SD.

"Temuan kami sangat selaras dengan apa yang datang sekarang dalam hal studi pencitraan saraf. Ini menunjukkan bahwa membaca dan menulis terhubung, dan terutama tulisan tangan melalui kertas dan pena," kata salah satu penulis, Anabela Malpique dari Murdoch University, yang karyanya diterbitkan dalam jurnal Reading and Writing.

Membaca dan menulis berbagi jaringan yang sama dalam hal perkembangan otak. Penelitian ini menambahkan lebih banyak informasi, bahwa tulisan tangan dengan kertas dan pena memiliki keunggulan dibandingkan dengan tulisan tangan pada tablet dengan pena stylus.

Dr Malpique mengatakan para peneliti masih ragu-ragu tentang mengapa para siswa merespons lebih baik terhadap pena dan kertas, tetapi salah satu alasannya adalah bahwa manusia telah menggunakan bentuk tulisan itu selama berabad-abad, dan lingkungan baru (teknologi) mungkin berbeda. Hal ini mendorong para peneliti untuk mengingatkan sekolah agar tidak terlalu bergantung pada teknologi di ruang kelas.

Associate Professor Matt Bower, seorang ahli teknologi dalam pendidikan di Universitas Macquarie, mengatakan penting bahwa anak-anak muda tidak menghabiskan terlalu banyak waktu untuk teknologi, dan bahwa mereka mengembangkan kemampuan menulis dan keterampilan motorik halus. Tetapi penggunaan teknologi di dalam kelas tidak perlu menggantikan kegiatan-kegiatan itu.

"Mungkin ada cara di mana penggunaan teknologi secara hati-hati dapat mendorong jenis pembelajaran lain, yang bermanfaat dan memotivasi bagi anak. Untungnya sebagian besar sekolah cenderung mengadopsi pendekatan yang seimbang dan masuk akal untuk teknologi, membatasi penggunaan di tahun-tahun awal dan meningkatkan integrasi ke digital di tahun-tahun berikutnya untuk meningkatkan kreativitas, produktivitas, dan pembelajaran mandiri," kata Bower. (smh.com.au/M-2)

BACA JUGA: Risiko Demensia pada Penyandang Buta Aksara



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irana Shalindra
Berita Lainnya