Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Alih-alih mengenakan masker untuk menghindari penyebaran virus Corona atau COVID-19, ternyata menjaga kebersihan tangan menjadi hal utama yang harus diperhatikan.
Selain mencuci tangan secara efektif, menghindari menyentuh wajah dengan tangan pun juga jadi hal yang patut diterapkan sebagai langkah preventif terhadap penyebaran COVID-19. Pasalnya COVID-19 tidak menyebar melalui udara, melainkan dapat menyebar antarmanusia melalui kontak langsung ataupun tidak.
Dijelaskan oleh Menteri Kesehatan Singapura, Gan Kim Yong, virus tersebut dapat terbawa dan menyebar melalui percik batuk dan bersin seseorang yang terinfeksi. Orang lain dapat tertular infeksi COVID-19 secara langsung jika tetesan bersin atau batuk seseorang yang terinfeksi tersebut berada dalam jarak dekat dengannya, dan mengenai area wajahnya seperti mata, hidung, atau mulut.
Selain itu, seseorang juga dapat terkena virus COVID-19 secara tidak langsung, karena virus yang pertama kali ditemukan di Wuhan itu dapat bertahan di luar tubuh manusia hingga mencapai hitungan hari. Misalnya ketika seseorang yang terinfeksi COVID-19 bersin atau batuk dan tetesannya jatuh ke permukaan, dan tanpa sengaja permukaan itu disentuh disentuh orang lain. Kemudian, tangan orang lain tersebut menyentuh area wajahnya seperti mata dan hidung tanpa mencuci tangan, maka orang tersebut juga dapat terjangkit virus COVID-19.
“Seperti para profesional medis baik di luar negeri maupun Singapura, telah menyarankan cara yang paling efektif untuk melindungi diri kita adalah mempraktekkan kebersihan personal yang baik, seperti mencuci tangan secara rutin dengan sabun dan air, dan berhenti untuk memegang wajah kita dengan tangan. Kedengarannya simpel tapi sangat sulit dilakukan,” terang Gan Kim Yong dihadapan parlemen Singapura, Februari lalu.
Adapun memakai masker dalam kondisi kita sehat dijelaskan Gan Kim Yong, seringkali memberikan rasa aman dan proteksi semu. Namun, sambungnya, mengenakan masker malah berpotensi membuat kita menyentuh wajah untuk menyesuaikan atau membetulkan letak masker dengan wajah, yang justru menjadi salah satu cara virus menyebar.
“Jika sakit kita harus beristirahat dan pemulihan di rumah sedapat mungkin, dan jika perlu pergi ke dokter kita mengenakan masker operasi untuk melindungi orang lain. Jadi inilah kapan masker diperlukan, saat kita sedang tidak enak badan dan harus pergi keluar,” ujar Gan Kim Yong.
COVID-19 berasal dari keluarga coronavirus yang mencakup virus mematikan lainnya seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS), yang menyebabkan gejala seperti flu. Konsensus medis menyebut bahwa COVID-19 lebih mudah menyebar dibandingkan SARS, namun di sisi lain tak semematikan dari SARS. (M-2)
Penyakit Respiratory Syncytial Virus (RSV) kini menjadi perhatian utama dunia kesehatan. Walau sering dianggap sebagai flu biasa, RSV menyimpan potensi bahaya serius.
Pneumonia bisa menjadi invasif dan berat bagi orang dewasa, terlebih bagi individu yang memiliki penyakit komorbid misalnya HIV atau penyakit jantung pada usia lanjut.
Hari Hepatitis Sedunia dirayakan setiap tanggal 28 Juli sebagai aksi global untuk menunjukkan perhatian terhadap hepatitis yang masih menjadi risiko besar bagi kesehatan masyarakat.
Varian baru virus SARS-CoV-2 yang dikenal dengan nama Nimbus atau varian NB.1.8.1 mulai menarik perhatian dunia setelah penyebarannya meningkat di sejumlah negara Asia.
PARA ilmuwan di Tiongkok telah menemukan sejumlah virus baru yang belum pernah terlihat sebelumnya pada kelelawar yang hidup di dekat manusia.
Peneliti di Tiongkok menemukan 20 virus baru di ginjal kelelawar Yunnan, dua di antaranya mirip dengan virus mematikan Nipah dan Hendra.
Para ilmuan baru-baru ini telah menemukan virus corona baru pada kelelawar di Brasil yang memiliki kemiripan dengan virus MERS yang dikenal mematikan.
Hal itu meningkatkan kemungkinan bahwa virus tersebut suatu hari nanti dapat menyebar ke manusia, demikian yang dilaporkan para peneliti Tiongkok.
Pemberian berbagai bansos diperlukan untuk menjaga daya beli masyarakat.
“Saya beserta jajaran anggota DPRD DKI Jakarta turut berduka cita sedalam-dalamnya atas berpulang ke Rahmatullah sahabat, rekan kerja kami Hj. Umi Kulsum."
Para peneliti melengkapi setiap relawan dengan pelacak kontak untuk merekam rute mereka di arena dan melacak jalur aerosol, partikel kecil yang dapat membawa virus.
Mensos Juliari berharap bantuan ini berdampak signifikan terhadap perputaran perekonomian lokal.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved