Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
JIKA sebelumnya studi-studi mengungkapkan cemaran mikroplastik ke dalam tubuh hewan laut, temuan terbaru lebih mengerikan. Dalam sebuah temuan yang dipublikasikan oleh organisasi non profit lingkungan World Wide Fund for Nature (WWF), dipaparkan jika mikroplastik juga sudah masuk ke tubuh manusia
Dilansir Dailymail, laporan tersebut merupakan gabungan data lebih dari 50 studi tentang mikroplastik atau yang juga didefinisikan sebagai partikel plastik berukuran di bawah lima milimeter. Laporan itu menjelaskan bahwa setiap minggu, manusia rata-rata mengonsumsi hampir 2.000 potong plastik kecil atau setara plastik seukuran kartu kredit yang beratnya mencapai 5 gram layaknya tutup botol plastik.
Kantor berita Reuters turut mengilustrasikan hal ini, dimana setiap orang rata-rata mengonsumsi potongan plastik kecil sebanyak satu sendok setiap hari.
Apabila dikalkulasi dalam seminggu, WWF menjelaskan bahwa setiap orang rata-rata berpotensi mengkonsumsi 1.769 partikel plastik yang berasal dari air saja. Studi itu juga mengungkapkan bahwa dalam satu minggu manusia berpotensi mengonsumsi 182 partikel plastik dari kerang, 11 dari garam, dan 10 dari bir. Dalam sebulan, rata-rata manusia mengonsumsi 21 gram plastik, atau yang kira-kira beratnya sama dengan lima dadu kasino.
"Yang kami tahu adalah kita menelannya dan berpotensi menyebabkan keracunan. Itu jelas memprihatinkan," kata, Peneliti dari Universitas Newcastle Australia yang bekerja untuk WWF, Thava Palanisami.
Lebih lanjut, Thava menjelaskan bahwa dalam enam bulan, setiap manusia berpotensi mengonsumsi 125 gram serpihan plastik atau yang setara dengan satu mangkuk penuh sereal. Produksi plastik sendiri telah melonjak dalam 50 tahun terakhir, dan mengarah pada meluasnya penggunaan produk sekali pakai murah yang memiliki efek merusak pada lingkungan, termasuk kehidupan di pantai yang pada tahap selanjutnya semakin mengancam habitat satwa liar di laut.
Dalam waktu satu tahun, asupan plastik manusia mencapai 250 gram. Asupan tersebut juga berasal dari mikroplastik yang dihirup melalui udara terutama di daerah perkotaan.
Direktur Jenderal WWF Internasional, Marco Lambertini lantas menambahkan bahwa temuan tersebut pada kesempatan selanjutnya harus menjadi pemantik bagi pemerintah, maupun para pemangku kepentingan lainnya untuk mengambil tindakan.
"Plastik tidak hanya mencemari lautan dan saluran air kita hingga membunuh kehidupan laut, tetapi juga ada di sekitar kita semua. Kita tidak bisa lepas dari konsumsi plastik, tindakan global sangat mendesak saat ini dan penting untuk mengatasi krisis plastik,” imbuhnya.
Plastik konvensional sejatinya tidak dapat terurai. Kantong plastik konvensional yang diklaim mudah terurai pun sebenarnya hanya berubah menjadi potongan-potongan kecil. Hal ini terjadi karena bahan kimia tambahan membuat plastik lebih cepat teroksidasi. Namun kondisi ini sebenarnya tetap berbahaya karena ketika menjadi ukuran kecil, plastik akan lebih mudah tertelan hewan hingga akhirnya masuk ke manusia lewat rantai makanan.
Plastik yang benar dapat terurai adalah yang terbuat dari bahan organik seperti dari singkong atau rumput laut. Namun harga plastik ini cenderung lebih mahal sehingga retailer memilih menggunakan plastik dengan tambahan zat oxium yang justru menciptakan mikroplastik. (M-1)
Pameran ini diadakan di Lapangan Banteng dengan slogan Life Well with How Well, yang bertujuan untuk mendorong setiap orang agar dapat meraih kualitas hidup yang lebih baik melalui kesehatan.
WHO menginformasikan bahwa lebih dari 1 juta orang terinfeksi salah satu dari empat jenis Infeksi Menular Seksual yang umum setiap harinya.
Pola makan nabati yang kaya buah-buahan, sayur-sayuran, biji-bijian utuh, kacang-kacangan, dan biji-bijian menyediakan nutrisi penting yang dibutuhkan untuk kesehatan optimal.
Presiden Donald Trump jalani pemeriksaan medis, setelah alami pembengkakan pada kakinya dan memar di punggung tangannya.
Kenali tanda-tanda tubuh kelebihan gula agar terhindar dari risiko diabetes dan gangguan metabolisme.
Madu memang bermanfaat untuk kesehatan, tetapi konsumsi berlebihan bisa memicu masalah. Kenali risikonya agar tetap aman dan sehat.
UPAYA membangun ekosistem pengelolaan sampah yang berkelanjutan kian mendesak di tengah meningkatnya tekanan terhadap industri pengguna plastik.
Pelibatan anak-anak dalam berbagai upaya mengurangi sampah plastik disebuat bisa membuat kesuksesannya lebih maksimal.
Sampah plastik multilayer diolah menjadi serpihan (flakes) yang dapat dimanfaatkan oleh industri daur ulang.
Di tengah meningkatnya polusi plastik, seorang guru di SDN 003 Bontang Utara, Bontang, menunjukkan bahwa perubahan dapat dimulai dari ruang kelas.
KOTA Surabaya akan menjadi lokasi pertama proyek kemitraan pemerintah Indonesia dan UEA dalam penanganan sampah plastik sungai untuk mencegah kebocoran di perairan laut.
Enviu Zero Waste telah membangun sekitar 9 solusi dan startup, termasuk Alner, yang menyediakan sistem guna ulang untuk kebutuhan sehari-hari seperti sabun, sampo, dan detergen.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved