Trump Didiagnosis Alami Gangguan Pembuluh Darah Ringan, Kondisi Tetap Stabil

PRESIDEN Donald Trump menjalani pemeriksaan medis setelah mengalami sedikit pembengkakan pada bagian bawah kedua kakinya dalam beberapa pekan terakhir. Hasil pemeriksaan menunjukkan ia menderita chronic venous insufficiency atau insufisiensi vena kronis, kondisi umum dan tidak berbahaya, terutama pada orang berusia di atas 70 tahun.

Informasi ini disampaikan Sekretaris Pers Gedung Putih, Karoline Leavitt, mengutip surat dari dokter kepresidenan, Capt. Sean Barbabella. Pemeriksaan mencakup ultrasound Doppler pada pembuluh darah kaki, tes laboratorium, hingga echocardiogram.

“Tidak ditemukan tanda-tanda trombosis vena dalam, penyakit arteri, gagal jantung, gangguan ginjal, atau penyakit sistemik lainnya,” tulis Barbabella. Semua hasil tes laboratorium dinyatakan normal, dan Trump tidak merasakan ketidaknyamanan.

Baca juga : Jangkau Masyarakat di Pelosok Jateng, Gubernur Dapat Dukungan Kelompok Bisnis Taiwan

Insufisiensi vena kronis terjadi ketika katup pada pembuluh darah tidak bekerja optimal sehingga darah mengumpul di kaki. Kondisi ini kerap dipicu usia lanjut, obesitas, kurang aktivitas fisik, atau terlalu lama duduk dan berdiri. Gejalanya bisa berupa bengkak di kaki, kram, rasa nyeri, atau perubahan kulit.

Para dokter menyebut temuan ini bukan sesuatu yang mengkhawatirkan. “Ini wajar pada usia lanjut, terutama jika pasien memiliki kelebihan berat badan,” kata Dr. Jeremy Faust dari Harvard Medical School. Meski demikian, gejala seperti ini tetap perlu dievaluasi untuk menyingkirkan kemungkinan penyakit yang lebih serius, dan hal itu sudah dilakukan pada Trump.

Memar di Tangan

Trump juga terlihat memiliki memar ringan di punggung tangan, yang disebut Leavitt disebabkan oleh kebiasaan berjabat tangan yang sering. Ditambah penggunaan aspirin sebagai bagian dari perawatan pencegahan kardiovaskular.

Surat dokter kepresidenan menegaskan bahwa “Presiden Trump tetap dalam kondisi kesehatan yang sangat baik.”

Trump, yang kini berusia 79 tahun, akan menjadi presiden tertua dalam sejarah Amerika Serikat jika menjalani masa jabatan kedua. (CNN/Z-2)