Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
Manusia memang belum bisa ke Mars, tapi Badan Penerbangan dan Antariksa (Aeronautics and Space Administration) atau NASA baru-baru ini membuka pendaftaran bagi mereka yang ingin ke Planet Merah itu. Namun yang diterbangkan hanya nama anda saja.
Ya NASA membuka pendaftaran boarding pass NASA Mars 2020 Rover untuk pergi ke Mars tahun 2020 depan. Pendaftaran itu dibuka sampai 30 September 2019 pukul 23.59 waktu Amerika.
Penawaran itu tentu menarik bagi semua orang bukan? Perempuan, laki-laki, dewasa, remaja hingga anak-anak bisa mendaftarkannya secara gratis. Alasan itu membuat warga dunia berbondong-bondong mendaftarkan namanya.
Dipantau dari laman resmi NASA, hingga saat ini tercatat lebih dari 7 juta nama dari seluruh dunia telah terdaftar dan memiliki boarding pass. Bahkan warga Indonesia menyumbang lebih dari 120 ribu boarding pass atas angka fantastis itu.
Banyak peminat itu membuat Indonesia menempati peringkat ke-11 dunia. Sementara itu, diposisi pertama terdapat Turki dengan lebih dari 2 juta pendaftar, disusul India dan Amerika Serikat.
Salah satu orang Indonesia yang sudah mendaftar adalah Yoris Sebastian, pengusaha sekaligus General Manager Hard Rock Cafe. Ia bahkan mengunggah boarding pass digitalnya di Instagram beberapa hari yang lalu. "Let's go to Mars :) #exploremars #mars2020," dalam captionnya.
Beberapa alasan mengapa banyak warga yang tertarik ikut pendaftaran ini selain gratis adalah segi kemudahannya. Ya, pengguna cukup mendaftarkan nama, email, kode pos, dan asal negara di website https://mars.nasa.gov/participate/send-your-name/mars2020.
Tak perlu khawatir dengan keamanan data yang diberikan. Pasalnya, NASA memastikan program ini ditujukan untuk mendapatkan partisipasi manusia Bumi dalam misi ke Mars. Sehingga badan antariksa Amerika Serikat itu tidak memiliki maksud menyalahgunakan data yang sudah diberikan.
Apakah kamu juga tertarik ikutan? Selain dapat bording pass digital, kamu juga bisa bagian dari sejarah NASA mencapai Mars untuk penelitian masa depan. (M-3)
Wahana Mars Express ESA memotret detail Acheron Fossae, wilayah retakan purba di Mars yang terbentuk 3,7 miliar tahun lalu.
Penelitian terbaru mengungkap gletser di Mars sebagian besar terdiri dari es murni, memberikan harapan baru sebagai sumber air.
Mars tidak selalu kering dan tandus seperti sekarang. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa miliaran tahun lalu, planet merah ini pernah mengalami hujan deras bahkan salju.
Para peneliti menemukan lebih dari 15.000 km aliran sungai kuno di Mars, menunjukkan Planet Merah pernah hangat dan basah akibat hujan.
Foto terkini dari ESA menampilkan permukaan Mars dalam semburat kuning, jingga, dan coklat.
Sebuah studi menemukan lapisan tanah liat tebal dan kaya mineral di permukaan Mars.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved