Headline
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Masalah kesehatan mental dan obesitas berpengaruh terhadap kerja pelayanan.
SEBANYAK 29 pakar yang tergabung dalam Dewan Penasehat Sains Akademi Eropa (EASAC) mengkawatirkan adanya peningkatan risiko penyakit dan cedera akibat panas ekstrem dan banjir sebagai dampak dari perubahan iklim.
Dikutip dari CNN, EASAC melaporkan, perubahan iklim sudah berkontribusi pada beban penyakit dan kematian dini dan akan makin memburuk. EASAC menyebut efek perubahan iklim diantaranya memburuknya kesehatan mental, penyakit fisik, dan penyebaran penyakit yang ditularkan oleh nyamuk.
Ilmuwan Iklim PBB mengingatkan dunia hanya memiliki waktu hingga 2030 untuk membendung tingkat bencana pemanasan global. Ketika suhu diproyeksikan mencapai ambang batas 1,5 derajat celcius di atas tingkat pra industri. Jika suhu mencapai ambang ini, diperkirakan 350 juta orang di seluruh dunia terpapar tekanan panas ekstrem. Ini akan mengurangi produktivitas tenaga kerja selama bulan-bulan terpanas.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan perubahan iklim sebagai darurat kesehatan. Hal ini setelah laporan The Lancet memperingatkan mengenai iklim yang berubah cepat memiliki implikasi mengerikan bagi setiap aspek kehidupan manusia. Menangani perubahan iklim dapat menyelamatkan jutaan nyawa dan ratusan miliar dolar pada pertengahan abad.
"Beberapa ratus ribu kematian prematur setiap tahun di UE dapat dicegah oleh ekonomi nol-karbon melalui pengurangan polusi udara," kata Direktur Program EASAC Biosciences, Dr Robin Fears.
Prioritas utama pemerintah mestinya mengekang emisi gas rumah kaca dan mengurangi pembakatan bahan bakar fosil. Solusi lain adalah mempromosikan diet sehat berkelanjutan sehingga menurunkan kontribusi pertanian terhadap emisi gas rumah kaca. (M-4)
Mencairnya gletser memuci letusan gunung api yang lebih sering dan eksplosof, yang memperparah krisis iklim.
Penelitian terbaru mengungkap hilangnya hutan tropis menyebabkan pemanasan global berkepanjangan setelah peristiwa Great Dying 252 juta tahun lalu.
Pemanasan global akibat emisi gas rumah kaca meningkat, anggaran karbon Bumi diperkirakan akan habis dalam waktu 3 tahun ke depan.
Meski dunia menjaga pemanasan global di bawah 1,5 derajat celcius, pencairan lapisan es di dunia tetap melaju tak terkendali.
Peningkatan suhu juga sangat dipengaruhi oleh emisi gas rumah kaca (GRK), seperti karbon dioksida yang dihasilkan dari aktivitas manusia.
Penyebab Pemanasan Global: Faktor & Dampak Buruknya. Pemanasan global mengkhawatirkan? Pelajari penyebab utama, faktor pendorong, dan dampak buruknya bagi bumi. Temukan solusinya di sini!
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved