Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Wisata Bersih hingga Desa Wisata Jadi Fokus Pengembangan Wisata di Kawasan Borobudur

Ardi Teristi Hardi
24/12/2024 20:30
Wisata Bersih hingga Desa Wisata Jadi Fokus Pengembangan Wisata di Kawasan Borobudur
Seniman, budayawan, dan tokoh masyarakat mengikuti kirab saat pembukaan Ruwat Rawat Borobudur (RRW) ke-22 tahun 2024 di Candi Borobudur, Magelang Jawa Tengah, Minggu (21/1/2024).(ANTARA/ANIS EFIZUDIN )

BADAN Otorita Borobudur terus berusaha untuk meningkatkan industri pariwisata di Kawasan pariwisata Borobudur. Direktur Utama Badan Otorita Borobudur, Agustin Peranginangin menyampaikan, lima poin yang didorong untuk peningkatan pariwsata ke depan. 

"Pertama adalah gerakan wisata bersih yang bertumpu pada tiga hal, yaitu kebersihan, higienitas, dan enviromental," terang dia saat Jumpa Pers Akhir Tahun Badan Pelaksana Otorita Borobudur, Senin (23/12).

Kedua, peningkatan pemanfaatan digitalisasi pembayaran. "Di DIY, digitalisasi pembayaran sudah berjalan dengan baik dari usaha besar hingga UMKM," terang dia.

"Ketiga, event-event pariwisata diperbanyak, terutama yang sifatnya IP (intellectual property) lokal agar bisa mendunia," kata dia. Ia mencontohkan, Borobudur Marathon Jogja Mandiri Marathon, Coast to Coast Run, Biosferun, BOB Downhill. Dengan demikian, uang yang beredar betul-betul untuk kesejahteraan masyarakat

Ia mengatakan, gastronomi diplomacy dan minat khusus akan lebih diperkuat.

Keempat adalah pariwisata berkualitas (quality tourism). Ia mengatakan, dengan meningkatkan quality tourism bukan berarti meninggalkan quantity tourism. Keduanya saling melengkapi. "Secara kuantitas, jumlah kunjungan wisatawan Januari sampai Oktober 2024 sudah hampir sama dengan Januari sampai Desember 2023," ungkap dia.

Kelima, pengembangan desa wisata tetap dipertahankan dengan dilakukan evaluasi. Hal tersebut dilakukan karena kekuatan Pariwisata kita ada di budaya. 

"Pengalaman utuh wisatawan bisa didapat dari desa wisata. Dengan tumbuhnya desa wisata tumbuh pula kesadaran untuk menjaga lingkungan dan bisa menahan laju urbanisasi,

Agustin Peranginangin menjelaskan, cakupan Kawasan Pariwisata Borobudur mencakup Destinasi Pariwisata Nasional Borobudur-Yogyakarta, Solo-Sangiran, dan Semarang-Karimunjawa, serta kawasan seluas minimal 300 hektar di Kabupaten Purworejo yang dikelola oleh Perum Perhutani.

“BOB memiliki cakupan kawasan koordinatif yang ada di Provinsi Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta dan sebagian Jawa Timur yaitu Kabupaten Ngawi, Kabupaten Magetan, Kabupaten Pacitan, dan Kabupaten Ponorogo. Total ada 35 Kabupaten. Selain itu kami juga ada lahan seluas kurang lebih 309 hektar di Kabupaten Purworejo,” kata Angin.

BOB memiliki tugas utama dalam merencanakan, mengembangkan, membangun, dan mengelola kawasan tersebut. Fungsi yang diemban meliputi penyusunan rencana induk dan rencana detail pengembangan, pengelolaan layanan perizinan dan nonperizinan, serta pelaksanaan pengelolaan keuangan berbasis Badan Layanan Umum.

Dengan pembentukan Badan Otorita Borobudur, Pemerintah Republik Indonesia berkomitmen untuk mengembangkan Kawasan Pariwisata Borobudur menjadi destinasi pariwisata kelas dunia yang berkelanjutan, mendukung pelestarian budaya, serta memberdayakan masyarakat lokal.

Direktur Keuangan, Umum dan Komunikasi Publik Badan Otorita Borobudur Yusuf Hartanto menjelaskan, BOB memiliki beberapa akun media sosial yang dapat diikuti seperti di Instagram, Twitter/X, Website, Facebook hingga Youtube. Tujuannya adalah untuk mengenalkan Badan Otorita Borobudur kepada masyarakat luas.

“Kami juga memiliki akun media sosial seperti Instagram dengan akun @boborobudur, Twitter/X juga @boborobudur, Youtube untuk kami optimalkan publikasi melalui video juga pada akun @boborobudur, Facebook melalui akun Badan Otorita Borobudur dan halaman website dapat diakses di bob.kemenparekraf.go.id, jadi teman-teman media dan juga masyarakat luas dapat mengetahui progress kami atau menanyakan hal-hal lainnya,” tutup Yusuf. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya