Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
SEORANG turis asing tampak serius memperhatikan foto demi foto, berikut keterangannya, yang ada di salah satu museum yang terdapat di Kompleks Taman Wisata Candi Borobudur (TWCB), Magelang, Jawa Tengah, Selasa (12/8). Totalnya terdapat 3 museum di kompleks TWCB, yakni Museum Borobudur (Museum Karmawibhangga), Museum MURI yang kini bernama Galeri Unik dan Seni Borobudur Indonesia (GUSBI), dan Museum Kapal Samudraraksa. Ketiga museum itu cukup banyak dikunjungi wisatawan setelah mereka menyusuri candi.
Setelah menyusuri candi dan mengunjungi museum-museum dan Kampung Seni Borobudur, para wisatawan juga masih memiliki banyak pilihan destinasi wisata di sekitar kompleks candi. Tidak hanya satu, wisatawan dapat berkunjung ke tempat-tempat kerajinan batik hingga ke tempat kuliner khas Rengginang Borobudur .
Berkunjung ke destinasi-destinasi tersebut, yang juga tersedia dengan menggunakan mobil VW terbuka (convertible), membuat para wisatawan menyesap kehidupan asli masyarakat, berikut budayanya. Sekaligus pula, wisatawan seolah dibawa melintas waktu, dari masa lampau zaman Dinasti Syailendra penguasan Kerajaan Mataram Kuno ke era saat ini, dimana budaya yang kental berpadu dengan segala modernitas.
Saat Media Indonesia menjajal wisata VW Safari ke berbagai destinasi sekitar Candi Borobudur, pengemasan objek wisata maupun layanan pun patut diacungi jempol. Objek-objek wisata dikemas dengan baik, berikut hal-hal detil termasuk suasana pedesaan Jawa yang hangat lewat alunan musik tradisional mengalir bebas.
Terlihat pula pelaku usaha berbagai skala, dari kecil hingga menengah, dirangkul dalam paket-paket wisata yang ada. Contohnya, dalam destinasi wisata batik, salah satu yang dikunjungi adalah rumah batik milik warga bernama batik Lumbini.
Aroma malam (lilin batik) langsung menyambut wisatawan begitu memasuki lokasi. Meski bukan akhir pekan, pelaku usaha batik itu tampak siap menyambut wisatawan, termasuk memberi pelatihan singkat membatik.
Layanan serupa juga didapati di rumah produksi rengginang bernama Rengginan Bu Yatin, yang menjadi detinasi kedua rombongan kami. Warga lokal dengan ramah mengajari wisatawan cara mencetak adonan rengginang dari beras ketan yang sudah dibumbui.
Agar Kunjungan Wisatawan jadi Lebih Lama
Marketing and Sales Group Head Injourney Destination Management (IDM), Yusuf Eko Nugroho mengungkapkan bahwa sebagai destinasi super prioritas Indonesia, konsep wisata Borobudur semakin dikembangkan ke arah ekosistem lengkap. Dengan konsep itu pula, sektor pariwisata akan semakin memberikan manfaat kepada warga lokal.
"Jadi kalau kita melihat Borobudur memang sebagai world heritage di UNESCO dan mungkin memang salah satu tujuan wisata. Mungkin teman-teman bisa dilihat sekarang ini summer gitu ya. Jadi memang wisatawan mancanegara sangat banyak yang masuk ke sini. Bisa dibilang lebih dari 70% wisatawan asing yang masuk ke kota Jogja ini pasti berkunjung ke Borobudur seperti itu. Jadi memang konsep daripada destinasi super prioritas ini juga salah satunya ekosistem," katanya, kepada Media Indonesia, di Prana Borobudur Restaurant, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, pada Selasa (12/8), dalam sesi Media Trip ke Yogyakarta dan Magelang bersama Traveloka pada 11-13 Agustus 2025.
Ia menjelaskan bahwa pengembangan ekosistem lengkap itu juga berikut peningkatan penataan di kompleks candi. Contohnya, pedagang yang semula berlokasi di dekat tempat parkir kini dihimpun dalam Kampung Seni Borobudur.
"Dari 2024 lalu mungkin kita masih melihat adanya tempat parkir dan pedagang yang ada di dalam kawasan zona 2. Cuman akhir tahun kemarin dibantu dengan pemerintah melalui PUPR (Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) pedagang yang kurang lebih 1.900-an itu dipindah ke Kampung Seni Borobudur," tutur Yusuf.
Yusuf mengatakan tujuan akhir dari segala penataan dan pengembangan wisata di sekitar candi adalah membuat kunjungan wisatawan lebih lama. "Jadi nggak serta-merta hanya ke candi. Jadi mereka bisa di sini agak lama dan itu kan nanti pasti perputaran ekonomi pasti jalan,” jelasnya.
Ia mengungkapkan pengembangan pariwisata di sekitar Candi Borobudur juga berkat peran BUMN yang membuat sejumlah Balai Ekonomi Desa (Balkondes). Kemudian, pelaku pariwisata lain juga membuat paket-paket wisata yang menarik dan menyatukan berbagai destinasi yang ada, termasuk wisata naik VW klasik.
"Ada VW, konektivitasnya gitu. Jadi mereka datang ke sini naik VW muter-muter ke wisata sekitar gitu. Nanti terakhir ke Borobudur atau di Borobudur dulu baru muter-muter. Jadi memang kita bentuk ekosistem ya kayak di Bali. Semuanya ada. Nah ini betul-betul kita ingin membuat ekosistem yang baik agar ekonomi impact itu berasa buat masyarakat," sambungnya.
Pelestarian Batik
Salah seorang pengelola Rumah Batik Lumbini, Adiwinarto mengungkapkan kunjungan wisatawan dan minat mereka soal membatik, membuat warga berupaya keras dalam pelestarian batik. Ia dan rekan-rekannya membuat program pelatihan membatik ke anak-anak muda berbagai desa.
"Terakhir kita melatih di Desa Kembanglimus khusus orang muda. KIta sudah melatih selama beberapa kali secara gratis untuk kelompok-kelompok anak muda," paparnya. Hal itu dilakukan agar keterampilan membatik tetap membudaya di wilayah itu.
Di sisi lain, Adiwinarto mengungkapkan bahwa kunjungan wisatawan terasa berkurang dibanding tahun lalu. “Kemarin satu hari satu orang dari Jepang. Kemarinnya lagi juga cuma satu orang dari Jerman. Kebanyakannya turis asing, tapi selisihnya bedanya sedikit," paparnya. Ia berharap kunjungan wisatawan dapat kembali meningkat.
Sementara itu, Imam Agus, salah seorang pengemudi VW dari VW Grs Borobudur mengungkapkan bahwa konsep wisata safari VW telah menumbuhkan pelaku wisata baru. Wisata short trip dua jam menaiki VW dengan sekitar 2 destinasi dibanderol Rp450 ribu per unit VW dengan maksimal empat orang.
Saat ini semakin banyak warga yang juga ikut terjun menawarkan jasa itu. Kondisi itu menimbulkan persaingan usaha. Imam yang dulu bisa mendapatkan sampai 27 trip safari VW per bulan, kini hanya mendapatkan 4 trip per bulan. Ia berharap tumbuhnya destinasi dan paket wisata akan juga diiringi dengan tumbuhnya kunjungan wisatawan. (M-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved