Headline
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
SETELAH tiga tahun berkontribusi dalam penelitian planet-planet di luar tata surya, Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST) akhirnya menemukan planet baru pertamanya. Temuan ini sekaligus mencatatkan rekor. Pasalnya planet tersebut memiliki massa paling rendah yang pernah berhasil diabadikan secara langsung di luar tata surya.
Planet ekstrasurya yang dinamai TWA 7b ini diperkirakan memiliki massa sekitar 100 kali massa Bumi, atau sepertiga dari massa Jupiter. Menariknya, TWA 7b 10 kali lebih ringan dibandingkan planet ekstrasurya lain, yang pernah dideteksi secara langsung sebelumnya.
Planet ini ditemukan di tengah cincin puing-puing yang mengelilingi bintang muda bermassa rendah bernama CE Antliae, atau TWA 7, yang terletak sekitar 111 tahun cahaya dari Bumi. Meski sudah berusia beberapa juta tahun, bintang ini masih tergolong sangat muda jika dibandingkan dengan Matahari yang berusia sekitar 4,6 miliar tahun.
Keistimewaan sistem TWA 7 sudah lama menarik perhatian para astronom. Dilihat dari Bumi, bintang ini tampak "dari atas" atau “pole-on”, memungkinkan pengamatan langsung terhadap struktur cincin protoplaneternya. Pengamatan ini menunjukkan adanya pola-pola dalam cakram yang diduga disebabkan pengaruh gravitasi dari planet dan planetesimal yang belum terlihat.
Cakram puing TWA 7 terbagi menjadi tiga cincin utama, salah satunya cukup sempit dan dikelilingi dua area kosong yang hampir tak mengandung materi. Saat JWST mengamati cincin tersebut, teleskop ini mendeteksi sumber cahaya inframerah yang kemudian dikonfirmasi sebagai sebuah planet muda.
Melalui simulasi, tim astronom memastikan posisi dan efek planet tersebut sesuai dengan pola cincin dan “lubang” yang diamati, memperkuat identifikasi objek itu adalah sebuah planet.
JWST memang dirancang untuk mendeteksi planet muda dengan massa rendah seperti TWA 7b yang memancarkan radiasi inframerah—jenis cahaya yang paling sensitif ditangkap oleh teleskop senilai 10 miliar dolar AS ini.
Salah satu tantangan utama dalam mengabadikan langsung planet ekstrasurya adalah silau cahaya dari bintang induknya. Namun, JWST dilengkapi dengan koronagraf, alat yang mampu menghalangi cahaya terang dari bintang pusat, sehingga memungkinkan instrumen Mid-Infrared (MIRI) mendeteksi pancaran inframerah dari planet-planet yang mengorbit.
Dengan penemuan perdananya ini, JWST membuka peluang untuk menemukan lebih banyak planet-planet kecil lainnya di masa mendatang, sekaligus memperluas pemahaman kita tentang tata surya di luar sana. (Space/Z-2)
Penelitian terbaru menggunakan data dari teleskop luar angkasa Kepler menemukan bahwa planet kecil dan besar terbentuk dengan cara yang berbeda.
Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST) mengungkap atmosfer exoplanet HD 189733 b, mengandung hidrogen sulfida, gas berbau seperti telur busuk.
NASA memilih SpaceX untuk meluncurkan Pandora, sebuah satelit exoplanet yang akan membantu ilmuwan memahami pengaruh perubahan pada bintang induk terhadap atmosfer exoplanet.
Astronom menemukan exoplanet luar biasa bernama GJ 1214 b atau Enaiposha, yang terletak 47 tahun cahaya dari Bumi dan mengorbit bintang katai merah.
Keenam exoplanet tersebut mengorbit bintang terang HD 110067 sekitar 100 tahun cahaya dari Bumi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved