Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
SEKELOMPOK ilmuwan berhasil menghidupkan kembali organisme purba yang telah tertimbun di dasar laut selama ribuan hingga jutaan tahun. Penelitian ini membuka wawasan baru tentang ketahanan kehidupan mikroorganisme serta potensi aplikasi ilmiah di masa depan.
Sebuah tim dari Japan Agency for Marine-Earth Science and Technology (JAMSTEC) berhasil menghidupkan kembali mikroba yang telah terkubur di sedimen dasar laut Pasifik Selatan selama lebih dari 100 juta tahun. Mikroba ini, yang berasal dari era dinosaurus, ditemukan dalam kondisi dorman di lingkungan dengan sangat sedikit oksigen dan nutrisi. Setelah diinkubasi selama 557 hari dengan sumber makanan seperti nitrogen dan karbon, mikroba tersebut menunjukkan aktivitas metabolik, tumbuh, dan bahkan berkembang biak.
Penemuan ini menunjukkan bahwa mikroba dapat bertahan dalam kondisi ekstrem selama jutaan tahun, membuktikan bahwa tidak ada batasan umur bagi kehidupan di sedimen laut. “Menjaga kemampuan fisiologis penuh selama 100 juta tahun dalam kondisi isolasi dan kelaparan adalah pencapaian yang mengesankan,” ujar Steven D’Hondt, salah satu peneliti dalam studi tersebut.
Di tempat lain, para peneliti dari Leibniz Institute for Baltic Sea Research Warnemünde berhasil menghidupkan kembali alga Skeletonema marinoi yang telah terkubur di sedimen Laut Baltik selama 7.000 tahun. Alga ini ditemukan dalam keadaan dorman tanpa cahaya dan oksigen, tetapi tetap mempertahankan kemampuan biologisnya.
Setelah diberikan cahaya dan nutrisi di laboratorium, alga tersebut mulai tumbuh, berfotosintesis, dan menghasilkan oksigen dengan tingkat aktivitas yang hampir identik dengan alga modern. Penelitian ini menggunakan pendekatan "resurrection ecology," yaitu teknik untuk menghidupkan kembali organisme purba guna mempelajari karakteristik genetika dan evolusi mereka.
Penemuan ini menunjukkan betapa luar biasanya ketahanan kehidupan mikroorganisme dalam kondisi ekstrem. Mikroba dan alga purba yang berhasil dihidupkan kembali tidak hanya memberikan wawasan tentang ekologi masa lalu tetapi juga berpotensi digunakan untuk penelitian evolusi, bioteknologi, dan bahkan eksplorasi luar angkasa.
Dengan kemampuan untuk bertahan dalam kondisi minim nutrisi, oksigen, atau cahaya, mikroorganisme seperti ini dapat menjadi model bagi studi kehidupan di planet lain seperti Mars atau bulan-bulan es milik Jupiter.
Penelitian tentang organisme purba yang tertimbun di dasar laut memberikan bukti bahwa kehidupan dapat bertahan dalam kondisi ekstrem selama ribuan hingga jutaan tahun. Dengan teknologi modern seperti "resurrection ecology," ilmuwan kini memiliki alat untuk membuka rahasia kehidupan purba sekaligus menjawab pertanyaan tentang ketahanan biologis di Bumi dan luar angkasa.
(ABC News, Times of Malta, BGR, Daily Galaxy/H-3)
Studi terbaru dari tim peneliti internasional menyelidiki kemungkinan adanya kehidupan mikroba di lautan bawah permukaan Titan yang dalam.
Penelitian terbaru menemukan lingkungan di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) terlalu steril, sehingga dapat berdampak negatif pada sistem kekebalan astronot.
Anda juga dapat minum dan makan untuk mendapatkan kesehatan probiotik yang lebih baik. Berikut 13 cara lezat untuk mendapatkan dosis harian probiotik Anda.
Sebuah penelitian mengungkap pasangan heteroseksual monogami meninggalkan "jejak" mikroba satu sama lain setelah berhubungan intim, bahkan ketika menggunakan kondom.
Resistensi antimikroba terjadi ketika mikroorganisme seperti bakteri, virus, jamur, dan parasit mengembangkan kemampuan bertahan hidup dan di bawah paparan obat.
Tim ilmuwan Tiongkok berhasil mengidentifikasi spesies bakteri baru yang belum pernah ditemukan di Bumi. Mikroorganisme ini terdeteksi di dalam Stasiun Luar Angkasa Tiangong
KITA sudah mempelajari Bab 9 tentang Tanah dan Keberlangsungan Kehidupan dalam buku IPA kelas 9 semester 2. Bagaimana rangkumannya? Berikut rangkumannya.
Studi yang dipimpin ahli biologi dari Penn State menemukan gaya hidup dapat mempengaruhi komposisi mikrobioma mulut, yakni komunitas mikroorganisme yang hidup di dalam mulut.
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) pada 2023 menemukan 49 jenis taksa baru, mulai dari jenis flora, fauna, hingga mikroorganisme.
Patogen dapat menyerang tubuh manusia dan memicu penyakit ketika sistem kekebalan tubuh sedang melemah. Apa sajakah patogen itu?
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved