Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
SEBUAH planet "Jupiter panas" neraka yang terletak relatif dekat dengan Bumi kemungkinan akan berbau, seperti telur busuk, jika kita melakukan perjalanan untuk mengunjunginya, data baru dari Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST) mengungkapkan.
HD 189733 b adalah raksasa gas yang terletak sekitar 64 tahun cahaya jauhnya di konstelasi Vulpecula. Ini mengorbit sangat dekat dengan bintang asalnya sekitar 13 kali lebih dekat daripada Merkurius mengorbit matahari dan menyelesaikan satu orbit setiap dua hari. Akibatnya, permukaan exoplanet dapat mencapai 1.700 derajat Fahrenheit (925 derajat Celcius) yang sangat panas untuk melelehkan jenis batuan tertentu menjadi magma.
Pengamatan sebelumnya mengungkapkan exoplanet kemungkinan hujan kaca cair yang mungkin tertiup ke samping oleh angin yang bergerak hingga 500 mph (800 km/jam), sekitar tiga kali lebih cepat daripada badai Kategori 5 di Bumi.
Dalam sebuah studi baru yang diterbitkan pada 8 Juli di jurnal Nature, para peneliti mengubah JWST menjadi HD 189733 b untuk mempelajari lebih lanjut tentang dunia alien yang unik. Selain mengukur jumlah karbondioksida, oksigen, air, dan logam berat di atmosfer exoplanet, tim menemukan bahwa itu mengandung hidrogen sulfida, gas tidak berwarna beracun dan mudah terbakar yang dikeluarkan oleh bahan organik yang membusuk dan gunung berapi di Bumi, yang berbau seperti telur busuk.
Para peneliti sebelumnya menduga hidrogen sulfida dapat ditemukan di raksasa gas yang jauh karena atmosfer Jupiter dan Uranus mengandung molekul yang sama. Namun, gas jarang terlihat di luar tata surya selain dari jumlah jejak di medium antarbintang atau ruang di antara bintang-bintang.
“Penemuan hidrogen sulfida pada HD 189733 b adalah batu loncatan penting untuk menemukan molekul ini di planet lain dan mendapatkan lebih banyak pemahaman tentang bagaimana berbagai jenis planet terbentuk," penulis utama studi Guangwei Fu, seorang astrofisikawan di Universitas Johns Hopkins di Maryland, mengatakan dalam pernyataannya.
“Kehadiran hidrogen sulfida penting karena itu berarti exoplanet mengandung sulfur, yang merupakan elemen vital untuk membangun molekul yang lebih komplek. Belerang juga merupakan elemen kunci untuk hampir semua bentuk kehidupan di Bumi,” kata Guangwei
Guangwei mengatakan dalam hal ini, HD 189733 b sangat tidak mungkin menampung kehidupan luar angkasa karena suhu dan kondisi cuacanya yang mengerikan. Namun, mengetahui bahwa hal itu dapat ditemukan di dunia yang jauh di luar tata surya dapat meningkatkan kemungkinan exoplanet serupa yang menopang beberapa bentuk kehidupan alien.
Para peneliti sekarang berencana untuk menggunakan JWST untuk mempelajari "Jupiter panas" yang serupa untuk melihat apakah mereka juga mengandung hidrogen sulfida. JWST telah merevolusi cara para ilmuwan mempelajari exoplanet seperti HD 189733 b. Instrumen canggih teleskop dapat mendeteksi berbagai bahan kimia dari seluruh kosmos, termasuk gas rumah kaca di bulan tata surya, air di sekitar bintang yang jauh, dan karbon saat fajar alam semesta.
Tahun lalu, teleskop melihat molekul serupa yang dikenal sebagai dimetil sulfida di langit exoplanet K2-18 b yang tertutup lautan. Gas ini yang sebelumnya hanya diketahui diciptakan organisme hidup di lautan Bumi, mengisyaratkan dunia alien ini dan yang lainnya mungkin mampu menampung kehidupan. Namun, keberadaan molekul ini belum dikonfirmasi oleh penelitian lanjutan. (Livescience/Z-2)
Penelitian terbaru menggunakan data dari teleskop luar angkasa Kepler menemukan bahwa planet kecil dan besar terbentuk dengan cara yang berbeda.
NASA memilih SpaceX untuk meluncurkan Pandora, sebuah satelit exoplanet yang akan membantu ilmuwan memahami pengaruh perubahan pada bintang induk terhadap atmosfer exoplanet.
Astronom menemukan exoplanet luar biasa bernama GJ 1214 b atau Enaiposha, yang terletak 47 tahun cahaya dari Bumi dan mengorbit bintang katai merah.
Keenam exoplanet tersebut mengorbit bintang terang HD 110067 sekitar 100 tahun cahaya dari Bumi.
PARA peneliti Tiongkok sedang mempertimbangkan untuk mendanai studi kelayakan Tianlin, teleskop luar angkasa besar yang mampu mendeteksi planet mirip bumi.
Studi terbaru oleh ilmuwan dari Universitas Oxford mengungkap Bumi purba kemungkinan mengandung lebih banyak hidrogen.
Kerja sama ini diharapkan dapat mendukung penyediaan data yang dapat digunakan sebagai referensi dalam penyusunan regulasi dan pedoman teknis terkait hidrogen.
Agenda FGD merupakan upaya mendukung terciptanya ekosistem hidrogen nasional guna mendukung akselerasi transisi energi dalam upaya mewujudkan ketahanan dan swasembada energi.
Pabrik ke-57 di Batam yang mampu memproduksi hidrogen hingga 60 Nm³ per jam, merupakan langkah strategis yang mendukung pertumbuhan finansial perusahaan.
Dengan sebagian kecil dari hidrogen yang berlimpah itu saja, para peneliti mengatakan bisa memutus ketergantungan manusia pada bahan bakar fosil selama 200 tahun.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved