Headline
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
RETAKAN besar di lapisan Es Greenland telah tumbuh secara signifikan lebih besar dan lebih dalam hanya dalam tempo lima tahun, peta 3D baru mengungkapkan. Temuan ini menunjukkan bahwa daratan itu terbuka lebih cepat daripada yang diperkiraan oleh para ilmuwan.
Sebagian besar retakan ini, yang disebut celah-celah, terletak di sekitar tepi lapisan es, tempat mereka menyalurkan es dan air lelehan ke laut.
Tetapi, celah ini juga menyedot air lelehan dan panas ke arah glester pedalaman, yang menurut peneliti dapat memicu “efek domino” yang menyebabkan pencairan bencana dan kenaikan permukaan laut.
Lapisan Es Greenland menutupi 80% daratan Greenland dan memiliki ketebalan 1,9 mil (3 kilometer) di titik paling tebalnya. Air dari lapisan Es Greenland ini sudah menjadi sumber global terbesar atas kenaikan permukaan laut dengan menyumbang kenaikan 0,6 inci (15,24 centimeter) sejak 1990-an.
Pencairan es menyebabkan glester lapisan Es Greenland mengalir lebih cepat menuruni lereng dan lembah. Hal ini meregangkan lapisan es batu begitu banyak sehingga retak terbuka.
“Saat lapisan es berakselerasi, kami berharap untuk melihat lebih banyak celah yang dalam. Jadi penelitian kami bertujuan untuk melihat di mana celah-celah ini berada dan bagaimana mereka berubah di abad ke-21,” ujar Thomas Chudley seorang ahli Glasiologis di Durham University.
Chudley dan rekan-rekannya memeriksa celah-celah Greenland dengan menyatukan lebih dari 8.000 peta 3D permukaan pulau. Para peneliti mengambil data mereka dari Pusat Geospasial Kutub di Minnesota University untuk membuat peta 3D dari gambar satelit beresolusi tinggi. (livescience/Z-1)
KOTA Surabaya akan menjadi lokasi pertama proyek kemitraan pemerintah Indonesia dan UEA dalam penanganan sampah plastik sungai untuk mencegah kebocoran di perairan laut.
DATA Kementerian Kelautan dan Perikanan menyebutkan total luas terumbu karang di Indonesia mencapai 2,5 juta hektar. Namun, sekitar 70% atau 1,75 juta hektar dalam kondisi rusak
Perubahan iklim dapat mengganggu ketahanan dan hasil tangkapan ikan, serta memengaruhi komunitas pesisir, karena dapat menurunkan produktivitas perairan.
Upaya menjaga kelestarian kawasan konservasi Gili Matra ini tidak hanya bergantung pada masyarakat setempat, tetapi juga hasil dari sinergi dengan berbagai pihak, termasuk BRI.
Pentingnya pengembangan kapal induk otonom sebagai solusi modern untuk menjaga keamanan laut Nusantara.
Paus tidak hanya berperan sebagai predator besar di lautan, tetapi juga sebagai penggerak utama dalam siklus nutrisi laut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved