Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Terungkap! Penemuan Fosil Langk 280 Juta Tahun Ini Ternyata Palsu

Muhammad Ghifari A
06/2/2025 06:00
Terungkap! Penemuan Fosil Langk 280 Juta Tahun Ini Ternyata Palsu
Penemuan Fosil 280 Juta Tahun(SciTechDaily)

PENELITIAN terbaru telah mengungkap fakta mengejutkan tentang sebuah fosil langka berusia 280 juta tahun yang sebelumnya dianggap menyimpan jaringan lunak yang terawetkan.

Setelah dilakukan analisis mendalam, ternyata sebagian besar temuan ini hanyalah lapisan cat hitam yang diaplikasikan pada batu yang diukir menyerupai kadal purba.

Fosil tersebut, dikenal sebagai Tridentinosaurus antiquus, pertama kali ditemukan di Pegunungan Alpen Italia pada tahun 1931. Selama beberapa dekade, para ilmuwan percaya bahwa spesimen ini adalah kunci penting dalam memahami evolusi reptil awal. Namun, studi terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Palaeontology menunjukkan bahwa sebagian besar detail yang selama ini diyakini sebagai jaringan lunak ternyata merupakan hasil buatan manusia.

Fakta Mengejutkan di Balik Fosil ‘Palsu’ Ini

Dr. Valentina Rossi dari University College Cork (UCC), Irlandia, yang memimpin penelitian ini, menegaskan bahwa selama ini para ilmuwan telah tertipu oleh garis luar tubuh fosil yang tampak gelap. Garis tersebut diyakini sebagai jaringan lunak yang terawetkan, tetapi setelah dilakukan analisis mikroskopis, hasilnya menunjukkan bahwa teksturnya lebih menyerupai cat daripada jaringan fosil yang sesungguhnya.

“Jaringan lunak fosil adalah temuan yang sangat langka dan berharga. Namun, dalam kasus ini, apa yang kita lihat selama ini ternyata bukanlah jaringan yang terawetkan, melainkan lapisan cat yang diterapkan pada batu,” ujar Dr. Rossi.

Metode Penelitian yang Menguak Fakta Baru

Tim peneliti menggunakan berbagai metode analisis modern, termasuk fotografi ultraviolet, untuk mengungkap keberadaan lapisan tambahan yang melapisi fosil tersebut. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa di balik lapisan cat tersebut, kemungkinan masih ada sisa jaringan asli yang dapat memberikan wawasan baru tentang spesies ini.

Prof. Evelyn Kustatscher, salah satu anggota tim penelitian, menyatakan bahwa keanehan dalam pengawetan fosil ini telah menjadi misteri selama hampir satu abad. “Apa yang selama ini kita yakini sebagai kulit yang terkarbonisasi ternyata hanyalah cat,” ungkapnya.

Masih Ada Bagian yang Autentik?

Meskipun sebagian besar dari spesimen ini ternyata tidak asli, para peneliti tetap menemukan bagian fosil yang benar-benar otentik. Tulang-tulang tungkai belakang, khususnya tulang paha, terbukti asli meskipun dalam kondisi kurang baik. Selain itu, beberapa sisik tulang kecil yang dikenal sebagai osteoderm juga ditemukan, menyerupai sisik pada buaya modern.

Dampak Temuan Ini terhadap Dunia Paleontologi

Penemuan ini memberikan pelajaran penting bagi dunia paleontologi: bahkan fosil yang telah lama dianggap sebagai temuan besar perlu ditinjau ulang dengan metode penelitian modern. Studi ini menunjukkan bagaimana teknologi canggih dapat membantu mengungkap fakta yang telah tersembunyi selama hampir seratus tahun.

Dengan terungkapnya fakta ini, para ilmuwan kini harus lebih berhati-hati dalam menggunakan spesimen seperti Tridentinosaurus antiquus dalam studi ilmiah mendatang. (SciTechDaily/Z-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana
Berita Lainnya