Headline
Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan
Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah
VENUS, planet kedua dari Matahari, sering disebut sebagai "kembaran Bumi."
Hal ini disebabkan oleh beberapa kesamaan yang mencolok antara Venus dan Bumi, meskipun keduanya memiliki kondisi yang sangat berbeda.
Artikel ini akan membahas mengapa Venus disebut sebagai kembaran Bumi, apa saja kesamaannya, serta perbedaan signifikan yang membedakan keduanya.
Venus memiliki sejumlah kesamaan dengan Bumi yang membuatnya sering dijuluki "kembaran Bumi."
Meskipun kondisinya jauh berbeda, beberapa faktor utama membuat kedua planet ini tampak serupa, seperti ukuran, massa, dan komposisi geologis.
Berikut adalah alasan mengapa Venus mendapat julukan tersebut.
Venus memiliki ukuran yang hampir sama dengan Bumi, dengan diameter sekitar 12.104 km, hanya sedikit lebih kecil dibandingkan dengan Bumi yang memiliki diameter 12.742 km.
Massa Venus juga hampir sebanding dengan Bumi, mencapai 81,5% dari massa Bumi.
Hal ini membuat gravitasi di permukaan Venus cukup mirip dengan gravitasi Bumi, meskipun sedikit lebih rendah.
Fakta menarik: Meskipun ukurannya mirip, Venus memiliki atmosfer yang sangat tebal, yang membuatnya tampak lebih besar saat dilihat dari luar angkasa.
Struktur internal Venus sangat mirip dengan Bumi. Kedua planet ini memiliki inti logam, mantel, dan kerak.
Venus juga memiliki gunung berapi dan pegunungan besar di permukaannya, yang menunjukkan adanya proses geologi yang mirip dengan Bumi.
Namun, aktivitas vulkanik di Venus masih menjadi misteri, dan para ilmuwan percaya bahwa beberapa gunung berapi di Venus masih aktif.
Meskipun Venus memiliki atmosfer, kondisi atmosfernya sangat berbeda dengan Bumi.
Atmosfer Venus didominasi oleh karbon dioksida (CO₂) dengan awan tebal yang terbuat dari asam sulfat.
Lapisan atmosfer yang tebal ini menyebabkan efek rumah kaca yang sangat kuat, memerangkap panas dan meningkatkan suhu permukaan Venus hingga 465°C.
Perbandingan dengan Bumi: Suhu permukaan Bumi rata-rata sekitar 15°C, yang mendukung kehidupan.
Namun, suhu ekstrem di Venus membuatnya tidak mungkin mendukung kehidupan seperti di Bumi.
Venus memiliki waktu rotasi yang sangat lambat.
Sebuah hari di Venus (waktu yang dibutuhkan untuk satu rotasi penuh) berlangsung sekitar 243 hari Bumi, lebih lama daripada setahun di Venus, yang hanya 225 hari Bumi.
Selain itu, rotasi Venus juga berlawanan arah dengan sebagian besar planet lainnya, termasuk Bumi, yang berputar dari barat ke timur.
Fakta menarik: Ini berarti bahwa satu hari di Venus lebih panjang daripada satu tahun Venus!
Di Bumi, air cair adalah elemen yang sangat penting untuk kehidupan. Namun, di Venus, tidak ada air cair di permukaan.
Suhu yang ekstrem dan tekanan atmosfer yang sangat tinggi menyebabkan air hanya ada dalam bentuk gas atau uap air, membuatnya tidak mungkin ada lautan atau sungai seperti yang ada di Bumi.
Fakta menarik: Para ilmuwan telah mendeteksi jejak awan yang mengandung uap air di atmosfer Venus, tetapi keberadaan air cair tidak ditemukan.
Bumi adalah satu-satunya planet yang diketahui mendukung kehidupan.
Namun, meskipun Venus memiliki ukuran dan komposisi yang mirip, lingkungan ekstremnya yang panas, beracun, dan memiliki tekanan atmosfer yang sangat tinggi menjadikannya sangat tidak mungkin untuk mendukung kehidupan seperti yang kita kenal.
Meskipun Venus dan Bumi memiliki banyak kesamaan, perbedaan besar antara keduanya membuat Venus menjadi tempat yang sangat berbeda. Perbedaan utama antara kedua planet ini adalah:
Venus memang sering disebut sebagai "kembaran Bumi" karena sejumlah kesamaan dalam hal ukuran, massa, dan komposisi geologis.
Namun, perbedaan besar dalam suhu, atmosfer, dan kondisi lingkungan membuat Venus menjadi planet yang sangat tidak ramah bagi kehidupan.
Meski begitu, studi tentang Venus memberikan wawasan penting mengenai planet-planet terestrial lainnya dan membantu kita memahami lebih jauh tentang potensi kehidupan di luar Bumi. (Z-10)
Bulan tidak jatuh ke Bumi karena keseimbangan antara gaya gravitasi dan kecepatannya yang membentuk orbit stabil. Fenomena ini juga dijelaskan dalam Al-Quran.
Penelitian terbaru mengungkap rata-rata 6 fragmen Bulan mengorbit Bumi sebagai minimoon setiap saat.
Sunspot 4136 di Matahari memicu ledakan magnetik mini bernama Ellerman bombs. Fenomena ini berpotensi memengaruhi sistem satelit di Bumi.
Bumi muda dipenuhi oleh lautan magma raksasa di bawah permukaannya—dan sisa-sisanya mungkin masih memengaruhi dinamika planet ini hingga sekarang
PT Bumi Resources meraih penghargaan pada ajang Indonesia Excellence Good Corporate Governance Awards 2025.
Para ilmuwan memprediksi rotasi Bumi akan meningkat pada Juli dan Agustus 2025, membuat hari-hari menjadi lebih singkat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved