Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
FOTO-foto terbaru menunjukkan bintang mati yang membentuk "Guitar Nebula" menembakkan jet energi epik seperti semburan api yang berputar di sepanjang salah satu jalur magnetik galaksi kita. NASA mengungkapkan bahwa jet kosmik ini, yang mengandung partikel antimateri yang diciptakan dari energi murni, membantu para ilmuwan memahami lebih banyak tentang ruang di antara bintang-bintang.
Guitar Nebula, awan hidrogen raksasa sejauh 6.500 tahun cahaya dari Bumi di galaksi Bima Sakti, terbentuk dari runtuhnya pulsar B2224+65a, bintang neutron yang berputar cepat. Nebula ini berbentuk seperti "bow wave," material yang terlempar oleh angin bintang saat pulsar bergerak melalui ruang, menyerupai gelombang air di depan kapal. Dari Bumi, bentuknya menyerupai gitar akustik, tetapi sebenarnya adalah massa kacau yang mengalir di belakang bintang mati.
Ditemukan pertama kali pada tahun 1993, pulsar ini berputar dengan kecepatan sekitar 5,76 juta km/jam dan memancarkan jet energi sepanjang 2 tahun cahaya (19 triliun km). Jet ini keluar secara tegak lurus dari Guitar Nebula, tampak seperti semburan api dari kepala gitar.
Gambar terbaru dirilis pada 20 November, merupakan komposit dari observasi Palomar Observatory di California (cahaya tampak biru) dan Chandra X-ray Observatory (sinar-X merah). Video timelapse dari Chandra menunjukkan perubahan bentuk jet dari tahun 2000 hingga 2021, meskipun Guitar Nebula terlihat tidak berubah.
Jet pulsar dihasilkan dari kombinasi putaran cepat bintang mati dan medan magnet yang sangat kuat, ribuan kali lebih kuat dari medan magnet Bumi. Faktor-faktor ini mempercepat partikel dan memancarkannya sepanjang kutub magnetik bintang, menghasilkan sinar-X.
Energi jet ini sangat tinggi sehingga sebagian radiasi berubah menjadi materi, menciptakan pasangan elektron dan positron (antimateri elektron). Pasangan partikel ini dapat hancur melalui proses annihilation dan kembali menjadi energi.
Penelitian terbaru juga mengungkapkan bahwa perubahan di medium antarbintang, yang memengaruhi bentuk Guitar Nebula, juga memengaruhi intensitas jet pulsar. Studi lebih lanjut diharapkan memberikan wawasan baru tentang medium misterius yang mengisi galaksi kita. (Live Science/Z-3)
Fenomena langka AT 2022dbl: bintang lolos dari lubang hitam supermasif, lalu kembali untuk flare kedua. Akankah ada flare ketiga pada 2026?
Tata surya kini kedatangan tamu tak diundang yang sedang bergerak cepat menuju kita dalam perjalanan searah melintasi ruang angkasa kita.
Luar angkasa masih terlihat gelap, padahal ada miliaran bintang yang bersinar. Simak penjelasan ilmiahnya berikut.
Antara 2021 hingga 2023, Basant dan timnya melakukan pengamatan terhadap Bintang Barnard sebanyak 112 kali dengan menggunakan spektrograf MAROON-X.
Dengan bantuan JWST, ilmuwan mengetahui planet seukuran Jupiter tidak ditelan bintang yang mengembang, melainkan jatuh ke arah bintang.
Pada 27 Maret 2025, teleskop SPHEREx menangkap gambar pertama yang menakjubkan berisi lebih dari 100.000 galaksi, bintang, dan nebula.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved